Jakarta, Komite.id- Kemacetan lalu lintas sudah menjadi masalah umum di kota-kota besar di dunia termasuk Indonesia, karena kurangnya sistem angkutan massal. Kemacetan masih menjadi polemik besar bagi penduduk di perkotaan. Kemacetan tersebut memiliki dampak negatif terhadap kehidupan mereka. Kota-kota besar seperti Jakarta memiliki beberapa tingkat urbanisasi dan pertumbuhan penduduk tercepat di dunia.
Akibatnya, banyak masyarakat yang bepergian dengan sepeda motor dan mobil milik sendiri yang menambah kendala pada jaringan jalan yang sudah kelebihan beban dan lumpuh. Akibatnya, transportasi umum menjadi lebih tidak dapat diandalkan dan penuh sesak sehingga mendorong banyak orang untuk menghindari dari layanan publik semacam itu.
Menyadari kebutuhan akan sistem transportasi cerdas yang aman, terjamin, dan mulus, NEC Indonesia telah menghadirkan teknologi terbaru yang dikembangkan oleh NEC Corporation, dengan mengembangkan portofolio solusi yang dapat membantu pemerintah mengelola kemacetan lalu lintas menggunakan teknologi seperti AI dan IoT.
“Sistem transportasi pintar NEC dapat digunakan di berbagai sektor termasuk perjalanan udara, kereta api, dan skenario kendaraan jalan raya. Berbagai solusi transportasi kami telah diterapkan oleh otoritas lokal di seluruh dunia yang meningkatkan infrastruktur mereka dengan tujuan meningkatkan pengalaman transportasi umum secara keseluruhan untuk mendorong para pelancong dan komuter meninggalkan mobil mereka di rumah,” ujar Joji Yamato, Presiden Direktur NEC Indonesia dalam webinar PT NEC Indonesia bersama Asosiasi Big Data & AI (ABDI) bertema ‘Digital Experience in Transformation Solutions’ pada 26 Agustus 2021.
Sebagai mitra tepercaya sejak 1899, teknologi NEC menduduki peringkat pertama di dunia dalam tes benchmarking teknologi pengenalan wajah terbaru yang dilakukan oleh Institut Standar dan Teknologi Nasional AS (NIST) yang berwenang secara global. Secara khusus, sistem dievaluasi dengan tingkat akurasi 99,78% untuk gambar diam di antara 12 juta orang, yang sebagian besar digunakan untuk FinTech dan memerlukan presisi yang lebih tinggi untuk aplikasi yang mencakup pembayaran tanpa uang tunai, transportasi umum, dan ID digital.
Yamato menambahkan, “Dampak pandemi saat ini selain masalah kesehatan individu juga berdampak pada sektor bisnis. Transformasi digital di tengah pandemi saat ini lebih mendesak dari sebelumnya. Padahal, perusahaan yang telah menempuh perjalanan jauh dalam transformasi digital sebelum pandemi harus bergerak lebih cepat. Tidak hanya sekedar bertransformasi, mereka dituntut untuk meningkatkan kelincahan dan kecepatan menuju pasar demi ketahanan bisnis mereka.”
Menurut dia, di era akselerasi digital, berbagai sektor harus beradaptasi dengan cepat agar tidak ketinggalan, termasuk sektor transportasi. “NEC Indonesia berharap dapat mengambil bagian dan memberikan kontribusi solusi yang berharga bagi masyarakat, serta membangun hubungan kepercayaan yang lebih kuat dengan semua pemangku kepentingan kami,” jelas .Yamamoto yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden NEC Filipina.
Diketahui, Yamamoto telah malang melintang di industri ICT Asia selama lebih dari 20 tahun, termasuk pengalamannya di NEC Corporation Thailand selama 4 tahun. Bukanlah kali pertama Yamamoto ditugaskan di Indonesia; selama tahun 1995 – 2002, dia turut berperan dalam Bisnis Operator NEC Indonesia di mana dia memperoleh pengalaman dan pengetahuan berharga tentang market di Indonesia.
PT NEC Indonesia telah menghadirkan teknologi terbaru yang dikembangkan oleh NEC Corporation dan menyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasar Indonesia. NEC Indonesia berfokus pada peningkatan kekuatannya dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), termasuk teknologi otentikasi biometrik untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan dengan menawarkan solusi yang memecahkan masalah pelanggannya dan memajukan penyelesaian masalah sosial yang sejalan dengan nilai-nilai sosialnya, yaitu keselamatan, keamanan, keadilan, dan efisiensi untuk mempromosikan dunia yang lebih berkelanjutan di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka. (red)