Percepat Digitaliasi Ekosistem Pertanian dengan Cultivha

0
1156

Jakarta, Komite.id- Bertepatan dengan Hari Tani Nasional, TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft berkolaborasi dalam memprakarsai Cultivhacktion – berasal dari kombinasi kata cultivate (membudidayakan), hackathon (acara para pegiat teknologi), dan action (tindakan) – yang berupaya menghadirkan solusi teknologi bagi percepatan digitalisasi ekosistem pertanian di Indonesia.

Para inovator diajak untuk mengembangkan solusi yang mencakup tiga area utama: 1) peningkatan produktivitas pertanian serta ketahanan terhadap guncangan, termasuk yang disebabkan oleh iklim; 2) perluasan akses para petani kepada input, pasar, dan sumber daya keuangan; serta 3) dukungan terhadap pengambilan keputusan berbasis data oleh pemerintah.

Melalui kolaborasi yang mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini, ketiga organisasi penyelenggara berharap dapat meningkatkan produktivitas dan inklusivitas lebih dari 33 juta petani di Indonesia, mengembangkan sistem pertanian yang dapat membentuk transparansi dan efisiensi rantai pasok, serta menciptakan generasi baru dari kalangan petani dan pengusaha agribisnis.

“Berbicara tentang pertanian bukan hanya berbicara mengenai produksi makanan, tetapi juga penyediaan lapangan kerja bagi 273 juta masyarakat Indonesia. Industri ini memiliki potensi pertumbuhan yang begitu besar, terbukti dari tumbuhnya Nilai Tukar Usaha Pertanian Indonesia hingga 104% dalam dua tahun terakhir.

Kementerian Pertanian berharap Cultivhacktion ini dapat mengakselerasi dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, termasuk petani dan pihak lain yang ada dalam ekosistem pertanian; menjadikan pertanian kita semakin maju, mandiri, dan modern, sehingga dapat menerobos pasar nasional maupun global,” ujar Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Senada dengan Menteri Pertanian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan selamat kepada TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft karena telah mengadakan sebuah pagelaran yang mengundang generasi muda dengan tujuan menciptakan solusi-solusi digital untuk menjawab berbagai permasalahan pertanian, serta menciptakan kesempatan baru.

“Sebagaimana kita ketahui, Jawa Barat adalah rumah bagi 50 juta orang dan memiliki tanah yang subur. Kita juga melihat terdapat tiga jenis ekonomi yang tetap bertumbuh kuat selama pandemi Covid-19: keamanan pangan, kesehatan, dan digital. Jadi, inilah yang kita temukan dalam Cultivhacktion: kombinasi dari pangan, ekonomi, dan inovasi digital. Saya ingin semua partisipan Cultivhacktion sukses, sehingga kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Jawa Barat adalah contoh terdepan dalam inovasi pertanian dan ekonomi pangan,” ujarnya.

Adapun solusi-solusi yang dicari di Cultivhacktion adalah yang bersifat praktis dan dapat diterapkan oleh petani skala kecil dalam rangka mempercepat penggunaan teknologi baru. Misalnya dengan memberikan solusi dalam penciptaan rantai pasok pertanian yang tangguh dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim, menyediakan akses kepada informasi berbasis agro-klimatik yang sesuai dengan kebutuhan budidaya para petani di masing-masing daerah melalui penerapan big data, serta meningkatkan pengetahuan petani berskala kecil tentang pemasaran, pemrosesan pasca-panen, pengelolaan usaha pertanian, serta pengelolaaan keuangan pribadi dengan memanfaatkan pengembangan digital.

“Sebagai sebuah grup yang lahir dari ide inovatif anak-anak muda Indonesia pada 2016 ketika belum ada pemain agritech satu pun; sekarang kami telah berkembang dan terus berkomitmen untuk terus memajukan petani Indonesia melalui ekosistem kami, dari hulu ke hilir yang memungkinkan petani, pembeli, pendana, dan seluruh pemangku kepentingan terkait menikmati beragam hasil panen yang baik dari pertanian.

Tentunya, kami tidak ingin berhenti di sini karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dengan diselenggarakannya Cultivhacktion yang dimulai bertepatan dengan Hari Tani Nasional ini, kami ingin menyaksikan pemikir-pemikir terbaik di negeri ini menciptakan inovasi yang inspirasional, yang akan melengkapi perjalanan kita dalam mengerahkan potensi pertanian Indonesia,” kata Pamitra Wineka, CEO TaniHub Group. (red)