“Inilah seluruh ekspektasi-ekspektasi customer yang hari ini harus kita pahami karena semuanya menuntut lebih cepat, lebih murah, lebih efisien, transparan..”
JAKARTA, Komite.id – Tanpa disadari, Logistic industry di Indonesia kini tumbuh berkembang di masa pandemi. Tercatat, perkembangan market logistic di Indonesia yang sangat besar bahkan hingga menyentuh angka 3.200 Trilliun dan diprediksi tahun 2024 akan menjadi 4.000 Trilliun. Pada era pandemi, disrupsi industri transportasi dan logistik justru memberikan dampak yang signifikan, baik pada customer, teknologi dan model bisnisnya. Hal ini membawa tantangan sekaligus kesempatan baru bagi Pos Indonesia dan Industri Logistik lainnya dalam mengarahkan teknologi-teknologi baru dan menuntut model bisnis supaya dapat sesuai dengan era pandemi saat ini.
Ir. Siti Choiriana, Direktur Bisnis Karir & Logistik PT.POS Indonesia menjelaskan bahwa saat ini kita memahami sekali dimana era Pandemi ini customer expectationnya menjadi luar biasa dan tentunya melahirkan teknologi baru yang menuntut bisnis model itu harus cocok. Dimana ekspetasi customer menuntut agar biaya lebih efisien, kustomisasi bagus, pengiriman produk secara cepat dan transparan.
“Inilah seluruh ekspektasi-ekspektasi customer yang hari ini harus kita pahami karena semuanya menuntut lebih cepat, lebih murah, lebih efisien, transparan, tentunya juga semua informasi dan barang-barang termasuk servis bisa dijalankan dengan baik kostomisasi itu menjadi hal yang mandatori dan dimiliki oleh seluruh stakeholder,” katanya dalam Virtual eSummit yang digelar Asosiasi Big Data & AI (ABDI) Day 1 Implementation, Benefit, Integrity & Risk Management Of AI, Cyber Security & Big Data Toward Economy Recovery, dalam tema Big Data & AI Technology Transformation pada hari Kamis (25/11).
Mengingat perkembangan digitalisasi yang saat ini telah berkembang pesat dari waktu ke waktu, dan para pengembang telah berinovasi berbasis teknologi informasi untuk terus membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Berbagai sektor telah masuk menggunakan teknologi informasi. dan otomasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan serta efisiensi biaya seperti meningkatkan security dalam supplychain dan meminimalisasi bottleneck serta error atau mengurangi pekerjaan manusia sehingga meningkatkan efisiensi dalam delivery & warehousing contohnya Kiva Robots Amazon Fulfillment Center, Waymo Google’s Self-Driving Truck, DHL Express & EHang (China) last Mile Drone. Terlebih, teknologi logistik di beberapa belahan dunia yang sudah sangat maju. Hampir semua pada hari ini telah dipekerjakan menggunakan robot serba otomatis dan dengan tingkat keamanan yang ekstra.
“Nah tentunya kita perlu memahami juga bahwa digitalisasi ini harus terus-menerus dilakukan, karena akan dapat memberikan pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan. Dan tentunya disertai dengan efisiensi biaya yang semuanya sekarang menutut seperti itu,” imbuhnya. Dalam hal ini, menurutnya, dengan memahami supplychain 4.0 juga memahami physical internet dengan memastikan IOT yang telah memberikan dampak yang sangat luar biasa. Selain itu, berbicara Data AI (Atificial Intelligence), ini merupakan hal yang sangat penting bagi para pelaku industry untuk melakukan perhatian lebih terhadap data-data yang harus ditangani secara kuat supaya sesuai melakukan pengiriman pelayanan terhadap customer.
Bahkan, lanjut perempuan yang akrab disapa Ana, kalau melihat data analitik pada hari ini sudah memberikan informasi yang sangat akurat dan kuat. Sehingga, para pelaku industry saat ini akan dapat memberikan referensi informasi yang sesuai karena data analitik mampu menyajikan data secara tepat sehingga akan memberikan customer experience yang sangat bagus, dengan harapan seluruh hal yang menjadi perhatian kita saat ini para pelaku industry, pelaku bisnis bisa memberi efisiensi yang lebih baik dan keuntungan yang dapat diberikan kepada seluruh customer dan seluruh stakeholder.
Seperti halnya, New Entrants & Business Model dalam industri logistik kini telah membawa bisnis dalam model baru. Direktur Bisnis Karir & Logistik ini menjelaskan bahwa Pos Indonesia adalah salah satu perusahaan yang dapat memberikan logistik di Indonesia dengan sangat baik. “Khususnya pada hari ini Pos Indonesia sudah bisa masuk ke dalam layanan 4 PL. Kami juga sudah mengintegrasikan seluruh supplychain manajemen yang terkait dengan darat, laut dan udara,” jelasnya. Dengan memastikan telah memberikan layanan yang disetujui, kedepannya Pos Indonesia berencana untuk memasuki 5 PL. Baginya, dengan tantangan-tantangan yang telah dilewati Pos Indonesia mampu masuk ke digital system secara baik, sehingga Pos Indonesia dapat menjadi salah satu logistic provider di Indonesia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di seluruh Indonesia termasuk di luar negeri, karena kami member dari UPU (Universal Postal Union) dimana dituntut untuk bisa memberikan layanan ke 228 negara di seluruh dunia.
Implikasi Transformasi Digital Industri Logistik
Sebagai sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan pemain dalam industry, Pos Indonesia berharap pemerintah dapat memberikan peran yang baik, seperti dukungan regulasi dan kebijakan seluruh data security dan privacy para customer. Dengan menciptakan ekosistem logistik supplychain yang semakin menarik dan efisien serta meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor yang terkait di dalamnya. “Karena kita memahami bahwa dunia digital ini dunia yang luar biasa dan semuanya membutuhkan suatu informasi yang kuat, tapi bagaimana informasi yang kuat tadi tidak memberikan dampak yang jelek untuk lingkungan,” pungkasnya.
Dengan mengutamakan best customer experience, Pos Indonesia memastikan dapat memberikan penghematan biaya, penurunan biaya stock dan sebagainya, untuk membuat customer senang dan hal tersebut dapat memberikan dampak bagus. Hal itu terjadi, lanjut Ana, manakala mereka melihat pelayanan cepat, murah dan mudah. Baginya, ini merupakan tantangan-tantangannya untuk berkolaborasi dengan pemerintah agar dapat dukungan sehingga tuntutan tersebut bisa dilakukan.
Tranformasi Digital Pos Indonesia
“Apa yang dilakukan Pos Indonesia saat ini terkait transformasi digital merupakan keinginan Pos Indonesia untuk memberikan pengalaman dan pelayanan terbaik kepada customer,” tuturnya. Transport Management System merupakan sistem aplikasi yang berfungsi untuk optimasi rencana operasi armada serta tracking real time posisi armada. Pos Indonesia memiliki Warehouse management system merupakan sistem aplikasi yang berfungsi untuk optimasi manajemen penyimpanan inventory sehingga meningkatkan efisiensi. Pos Indonesia juga mendorong munculnya services yang sangat efisien untuk seluruhnya apalagi melihat para pelaku dari services ini adalah para pelaku anak anak muda dan anak anak milenial.
“Siapa pun customer, siapa pun partner kami maka pada hari ini Pos Indonesia bisa memberikan warenpost yang bagus dan sesuai untuk seluruh material apapun, barang apapun yang memang ditaruh di dalam warehouse nya Pos Indonesia,” ungkapnya. (red)