Dalam hal ini, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan kewirausahaan digital, yang mana usaha digital Indonesia sendiri bisa meningkat hingga 50% di masa pandemi.
JAKARTA, Komite.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo berupaya menjalankan program menuju Indonesia Digital 2021-2024. Dalam melaksanakan akselerasi transformasi digital, terdapat 4 sektor strategis yang menjadi perhatian yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Pada sektor masyarakat digital, dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas digital di sektor teoritas, memperkuat daya saing, geostrategis dan mendukung pertumbuhan yang berkualitas, serta membangun budaya digital dan memanfaatkan demografi untuk memberdayakan rakyat Indonesia dalam mengembangkan dunia digital.
Melihat besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia, tentunya hal tersebut perlu dukungan pemerintah dalam mencetak generasi-generasi melek digital. Keberadaan masyarakat digital diyakini sebagai bentuk keberhasilan transformasi digital. Untuk mewujudkan hal tersebut, Dr. Eng. Hary Budiarto, M.Kom., IPM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, memaparkan materi Penyediaan Talenta Digital pada Transformasi Digital Nasional, dengan menggunakan pendekatan bentuk piramida segitiga yang terdiri dari basic digital skill (digital literasi) yang berada ditingkat dasar, melaksanakan pelatihan untuk intermediate digital skill yang berada ditingkat tengah serta di tingkat atas untuk expand digital skill. Pada tingkatan teratas diperuntukkan oleh para pimpinan digital dari seluruh Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya ASN di lembaga-lembaga pemerintahan, tetapi industri, akademisi dan para legislatif.
Dalam paparannya di tahun 2021, Kemenkominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship (DTS) dengan beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh empat Universitas Internasional ditargetkan ada 300 orang peserta. Dia mengatakan, pada tingkatan intermediate skill melakukan pelatihan sebanyak 100.000 orang peserta dengan tema-tema antara lain big data analytic, cyber security, artificial intelligence dan lain sebagainya dengan pelatihan yang berjumlah 105 tema pelatihan. Untuk basic digital skill yang disebut sebagai literasi digital, target yang diberikan di tahun 2021 sekitar 12,5 juta penduduk Indonesia yang akan dilatih sebagai awareness untuk masuk di dalam skill digital dasar.
Adanya program DTS tersebut diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai keterampilan menengah dan berfokus pada komputasi awan, IoT, AI, Big Data Analytic dan sebagainya. Pada peningkatan kompetensi SDM TIK sesuai dengan kebutuhan industri, dalam program DTS dilaksanakan lewat pelatihan dan sertifikasi Bersama mitra penyelenggara termasuk global tech companies seperti Facebook, Amazon, Google, Cisco, Microsoft, IBM, Progate, Oracle, Red Hat juga mitra-mitra lainnya dibidang edutechnology.
“Jadi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran konten negatif seperti hoax dan radikalisme sekaligus untuk mengoptimalisasikan diskriminasi konten-konten positif,” katanya dalam virtual e-Summit DataGovAi 2021 mengusung tema, “Big Data & AI Technology Transformation” melalui Zoom Meeting hari Kamis (25/11).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM menjelaskan terdapat 7 program yang disiapkan untuk pelatihan beberapa akademik, antara lain Fresh Graduate Academy (FGA) diperuntukkan kepada para mahasiswa yang diberikan sertifikasi ditingkat internasional, Vocasional Graduate academic (VCA) diperuntukkan bagi lulusan SMK diberikan sertifikasi secara nasional oleh lembaga sertifikasi profesi, ada juga Professional Academy diperuntukkan bagi yang sudah bekerja untuk meningkatkan kompetensi (up-skilling) atau pindah kompetensi (re-skilling) yang diberi sertifikasi secara internasional, sementara Talent Scouthing Academy (TSA) diperuntukkan bagi mereka yang memiliki bakat potensi sehingga mampu menguasai dunia teknologi serta mendukung program Kementerian yaitu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan Thematic academy (TA), diperuntukkan untuk segala lapisan masyarakat pada kebutuhannya saat memasuki ke dunia digital. Seperti Digital marketing, Woman In Tech, IT Perbankan juga melakukan perlatihan bagi para disable serta para guru migran.
Dalam hal ini, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan kewirausahaan digital, yang mana usaha digital Indonesia sendiri bisa meningkat hingga 50% di masa pandemi. Pada program DTS 2021, terdapat akademi yang dapat diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN sendiri merupakan pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah yang memiliki perjanjian kerja dan diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserah tugaskan dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sebagai Government Transformation Academy (GTA), ASN bertujuan untuk meningkatkan layanan publik di Indonesia. Terdapat 400 juta ASN, dimana Kemenkominfo memiliki target sekitar 18.500 dilakukan pelatihan untuk menguasai seluruh perangkat-perangkat digital termasuk melakukan analisis big data terhadap media-media sosial dampak dari kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah.
Selain itu, Kemenkominfo juga menciptakan kewirausahaan digital yang dinamakan sebagai Digital Enterpreneurship Academy (DEA) yang ditargetkan 22.000 ini merupakan wirausaha pemula untuk bisa melakukan digital marketing, mengemas market product, kemudian bisa masuk ke marketplace dan melakukan ekspor dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang tersedia dan dianjurkan.
Dengan adanya program penyediaan dan pengembangan untuk SDM digital yang ada di Indonesia, kami berharap agar pelatihan-pelatihan yang dihasilkan dapat memperoleh SDM digital yang cakap dan berguna untuk seluruh industri yang akan membutuhkan. Pada kegiatan web Summit DataGovAi 2021 diharapkan bisa menjadikan Indonesia menuju masyarakat digital yang membuat Indonesia semakin maju. (red)