JAKARTA, Komite.id – Satu Data Indonesia merupakan kebijakan Tata Kelola data pemerintah yang menghasilkan data akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagi-pakaikan antar Instansi Pusat dan Instansi Daerah. Yang mana pemanfaatan data pemerintah tidak hanya terbatas pada penggunaan secara internal antar instansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.
Dalam hal ini, Indonesia berperan secara aktif dalam transformasi digital yang nyatanya dapat membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi mencapai 1,8 %. Kondisi tersebut dikatakan luar biasa namun disatu sisi lain, kita perlu mempersiapkan diri berpartisipasi dalam transformasi digital yang telah diterapkan pada kancah global.
“Artinya gerakkan transformasi digital ini menjadi sesuatu yang sangat penting, dimana sangat penting dalam rangka transformasi digital, pemanfaatan infrastruktur dan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta memperkuat ekosistem digital. Peran dari perguruan tinggi, dunia usaha, swasta dan organisasi profesi seperti ABDI ini juga memiliki peran yang sangat penting untuk memperkuat penyediaan talenta digital,” kata Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan/Bappenas, Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP pada acara Web Summit DataGovAI 2021, dengan tema ”Big Data & AI Future Ecosystems”(02/12).
Peran daripada Satu Data ialah tata kelola data. Dalam hal ini, data dan informasi akan semakin banyak dan untuk memastikan arus informasi dan data dimanfaatkan secara baik dan bijak, maka memerlukan tata kelola supaya interopabilitas data ini menjadi penting. Untuk itu, era Big Data memungkinkan data yang besar serta beragam bergerak lebih cepat. Hal ini, data menjadi sumber yang penting dan membantu dalam membuat keputusan lebih tepat. Selain itu, melalui analisis yang lebih baik dari volume data yang besar terdapat potensi untuk membuat kemajuan lebih cepat dalam banyak bidang ilmiah.
Tak bisa dipungkiri, peran daripada ekosistem ini untuk memastikan masyarakat luas ikut berpartisipasi. DImana Big Data dan Artificial Intelligence telah menjadi bagian dari Satu Data Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah berpandangan bahwa platform data harus mengikuti lifecycle, mulai dari data kelahiran, data pendidikan sampai ke jenjang-jenjang berikutnya itu merupakan platform besar yang akan menjadi Big Data.
Pada penerapan Big Data di Bappenas, telah melakukan hasil evaluasi pelaksanaan ASIAN Games 2018 dan penyelenggaraan Pertemuan IMF Bank Dunia di Bali dengan menggunakan Big Data untuk evaluasi dampak dan mobilitas daripada pengunjung. Dengan mempelajari mobilitas tersebut maka dapat melakukan evaluasi dengan baik.
Oleh karena itu, penerapan Big Data di Pemerintahan dengan melakukan sevice delivery (pelayanan publik), policymaking (pengambilan kebijikan) dan citizen engagement. Peran daripada Satu Data Indonesia ini diharapkan utamanya untuk memperkuat tata kelola data, dengan mensupport pelaksanaan Sisitem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
“Melalui penguatan ekosistem digital ini, bagaimana kita bisa mendorong, menghasilkan talenta-talenta digital lebih banyak lagi dan bisa mendorong peran non government institution untuk berpartisipasi lebih luas dalam kerangka ekosistem Satu Data yaitu transformasi digital,” pungkasnya. (red)