Ciptakan Ekosistem Perusahaan Yang Kuat Dengan Kolaborasi

0
1621
photo by: freepik.com

Kita merasa ekosistem kita kuat namun dalam era digital sekarang, kolaborasi merupakan kunci. Jadi sekuat apapun ekosistem sebuah perusahaan, tetap membutuhkan kerja sama dengan ekosistem lainnya,”

JAKARTA, Komite.id – Di era revolusi industri 4.0, hampir seluruh sektor melakukan transformasi digital, khususnya pada sektor perbankan. Dalam hal ini, perkembangan teknologi telah merubah gaya hidup masyarakat baik dalam pekerjaan, pendidikan serta hubungan antar satu sama lain.

Pada dasarnya di era ini lah, sektor perbankan yang mengalami lebih banyak tantangan. Apalagi, kini telah munculnya Financial Technology (Fintech) yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir. Membuat era digital semakin melekat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Khususnya, pada industri keuangan dalam hal perbankan, asuransi serta perusahaan pembiayaan (multifinance).

Seperti yang dilakukan CEO CT Corp, Chairul Tanjung akan meluncurkan aplikasi bank digital Allo di bulan Maret mendatang. Sebagai bagian dari PT. Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), aplikasi tersebut sedang ditahap uji coba pada karyawan CT Group. Dirinya juga mengatakan bahwa ekosistem Allo Bank akan menjadi yang terbesar di Indonesia. Sebab, banyaknya minat para investor yang berpartisipasi di rights issue PT. Allo Bank baik dari perusahaan digital maupun non digital. Dimana Allo Bank melakukan penambahan modal dengan skema rights issue yang diserap oleh Grup Salim, lewat PT. indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 miliar saham atau sekitar 6 persen dari total saham.

“Grup Salim punya Indomaret, Superindo, dan produk-produk lain, kalau ekosistem fisik kami digabung, saya bisa declare bahwa ekosistem kami yang terbesar. We are biggest ecosystem di Indonesia,” ungkap Chairul Tanjung, pada konferensi Pers  Bursa Efek Indonesia (BEI), (11/01).

Dengan terbentuknya ekosistem CT group yang meluas ini dapat menjadi kekuatan Allo Bank sebagai bank digital dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, juga terdapat investor strategis lainnya yang bisa menjadi kekuatan bank digital tersebut dalam menjalankan perannya. Pada konferensi Pers Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (11/01), Chairul Tanjung yang akrab disapa CT, mengungkapkan bahwa faktor penting dalam mengembangkan sebuah bank digital ialah teknologi dan platform. Hal ini berkaitan, sebab keduanya merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan di era digitalisasi.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa aplikasi tersebut merupakan hasil pengembangan dari orang-orang terbaik di CT Corp yang turut menyertakan bank digital terbesar di dunia saat ini. “Semua the best people in CT Corp itu combine bekerja sama dengan bank digital terbesar di dunia yang telah berkiprah selama 8 tahun serta memiliki lebih dari 200 juta customer, sehingga sudah teruji,” terang Chairul Tanjung.

CEO CT Corp tersebut menekankan bahwa pentingnya berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama bergerak maju. “Kita merasa ekosistem kita kuat namun dalam era digital sekarang, kolaborasi merupakan kunci. Jadi sekuat apapun ekosistem sebuah perusahaan, tetap membutuhkan kerja sama dengan ekosistem lainnya,” tuturnya.

Terlebih, sejumlah perusahaan teknologi ternama di Asia Tenggara mengumumkan akan berinvestasi pada emiten bank digital RI, dimana sebagai penanda masuknya Allo Bank Indonesia sebagai pemain utama terbaru dari sektor new economy tersebut ke dalam industri perbankan Tanah Air.

Masuknya CT Corp, Grup Salim, PT. Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grab, Traveloka, Carro, dan Growtheum Capital Partners ke PT. Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan semakin memperbesar ekosistem bisnis Allo Bank di masa mendatang. Dalam penjelasannya, Chairul berharap hadirnya Allo Bank dapat memberikan nafas baru bagi para investor. “Mudah-mudahan dapat memenuhi harapan para investor,” pungkasnya.

Dalam hal ini, Chairul juga menambahkan bahwa sebuah bank digital tetap membutuhkan bank lainnya yang bersifat tradisional sebagai core bisnis. Baginya, Allo Bank beruntung karena merupakan satu afiliasi dengan Bank Mega. Dengan adanya bank tradisional, maka nasabah Allo Bank akan dipermudah saat membutuhkan layanan ATM juga layanan offline lainnya. (red)