Begini Keuntungan Dan Risiko Pengguna NFT

1
3618
Photo by : Pixabay.com

Pada dasarnya, NFT tidak dapat dibagi dan tidak dapat didistribusikan di antara banyak pemilik. Dengan begitu, keuntungan kepemilikan NFT memastikan bahwa pembeli aman dari kecemasan terhadap NFT palsu.

JAKARTA, Komite.idNon-Fungible Tokens (NFT) merupakan sebuah aset kripto unik yang telah mengejutkan dunia. Dari Cryptopunks hingga NBA Top Shot, Beeple hingga Bored Apes, NFT telah memengaruhi olahraga, budaya pop, game, dan seni. NFT sebagai aset “satu-satunya” di dunia digital yang dapat dibeli dan dijual melalui internet. Saat ini, aset digital NFT berada pada urutan terbanyak daftar pencarian pada Google Trends secara global di tahun 2021 melebihi pencarian kripto.

NFT dirancang untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki kepemilikan barang virtual yang unik, seperti gambar maupun video online atau bahkan kartu perdagangan olahraga. Menurut Financial Times (2021), nilai transaksi digital NFT diperkirakan mencapai 40 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 570 triliun (dengan kurs Rp 14.250 per dollar AS) sampai dengan akhir Desember 2021. Sehingga kini setiap orang tengah mencoba keberuntung dari NFT.

Keuntungan utama dari NFT sebagai token yang tidak dapat dipertukarkan, NFT reliabel dalam bukti kepemilikan. Karena NFT berada di jaringan blockchain, mereka dapat membantu dalam menghubungkan kepemilikan ke satu akun. Pada dasarnya, NFT tidak dapat dibagi dan tidak dapat didistribusikan di antara banyak pemilik. Dengan begitu, keuntungan kepemilikan NFT memastikan bahwa pembeli aman dari kecemasan terhadap NFT palsu. Untuk itu, pemilik yang sah dapat dibuktikan dari suatu karya yang tersimpan aman pada teknologi blockchain.

Sebagai informasi, pembeli NFT dapat menjual kembali NFT untuk mendapatkan keuntungan ketika mereka menganggapnya perlu. Pada saat yang sama, pembuat NFT juga dapat mengaitkan NFT dengan perjanjian royalti untuk menerima kompensasi tambahan dengan setiap penjualan. Dengan sifat dan kemampuan unik untuk representasi aset digital di blockchain, NFT disesuaikan untuk manfaat yang menjanjikan.

Kehadiran NFT pada era digitalisasi ini memberikan harapan baru serta memperuntungkan transaksi perdagangan global yang mana memiliki beberapa manfaat. Mulai dari memberikan jaminan pada pembuat karya atau hasil cipta, secara tidak langsung pengguna memiliki hak paten (copyright) dari hasil karyanya meski banyak yang menirukan. Juga nilainya yang akan terus berkembang seiring berjalannya waktu sebab sifatnya yang orisinal. Oleh karena itu, NFT dapat menjadi salah satu alat berinvestasi.

Selain itu, munculnya NFT baru-baru ini diyakini dapat menjadi pengganti serta pelengkap instrumen investasi tradisional yang telah ada seperti logam mulia, properti dan instrumen keuangan lainnya. Keuntungan pengguna NFT ialah karya yang tidak dapat direkayasa, dipalsukan ataupun dihapus. Tak hanya itu, NFT juga dapat menjadi peluang bagi UMKM untuk memperkuat hasil karya yang mana saat bisnis berkembang maka nilai NFT pun juga akan naik. Terlebih, bagi UMKM yang memiliki modal sedikit bisa menggunakan NFT sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari investor dan bisnis pun dapat berkembang.

Manfaat lain dari penggunaan NFT dapat menyebabkan pengembangan dan pertumbuhan ekonomi pencipta karya baru. Dengan bantuan NFT, kepemilikan konten hanya diintegrasikan ke dalam konten. Jadi, ketika pembuat konten menjual konten miliknya, dana langsung diberikan kepada mereka. Jika pemilik baru menjual NFT, pencipta dapat menerima royalti dengan menyiapkan kontrak cerdas disertai dengan mengembangkan NFT. Pencipta asli dapat menerima royalti untuk setiap penjualan ulang token karena metadata NFT menyertakan alamat pembuatnya.

Namun, dibalik sejumlah keuntungan yang ditawarkan NFT kita juga perlu mengetahui beberapa risiko yang bisa terjadi. Salah satunya yakni risiko serangan peretas pada kontrak cerdas dan pemeliharaannya di pasar NFT. Ada beberapa skenario di mana peretas menyerang jaringan DeFi (Decentralized Finance) dan mencuri sejumlah besar crypto. Baru-baru ini, protokol DeFi yang paling terkenal bernama Poly Network diserang oleh peretas, dan $600 juta dicuri dalam pencurian NFT. Dalam hal ini, alasan pencurian tersebut terjadi karena keamanan kontrak cerdas tidak memadai.

Para peretas berhasil mengeksploitasi kekurangan kontrak cerdas untuk melakukan serangan skala besar di Poly Network. Yang mana pada jaringan Poly sangat berguna untuk menukar token dalam jaringan blockchain yang berbeda. Hal iini menyadarkan kita bahwa jika kontrak cerdas memiliki sedikit kekurangan, maka  kita tidak dapat mengharapkan terjaminnya keamanan.

Selain itu juga tantangannya ada pada ketidakpastian dalam menentukan harga NFT. Saat ini, harga NFT akan tergantung pada kreativitas, keunikan, kelangkaan pembeli dan pemilik. Dimana terdapat fluktuasi yang cukup besar dalam harga NFT, sebab tidak ada standar tetap untuk jenis NFT tertentu. Orang tidak dapat menentukan faktor-faktor yang mungkin mendorong harga NFT. Maka itulah, fluktuasi harga tetap konstan dan evaluasi NFT menjadi tantangan besar.

Meski begitu, seiring dengan pengetahuan masyarakat akan NFT serta manfaatnya yang dapat menjadi peluang sumber pendapatan baru, penggunaannya pun semakin meningkat. Namun, dalam hal ini perlu menjadi pertimbangan kembali dalam menggunakannya. (red)