“Pada saat yang sama berkat peluncuran vaksinasi, pembukaan pasar kembali dan banyak permintaan yang menumpuk pada pengiriman smartphone, capai rekor tertinggi sepanjang masa selama setahun penuh,”
JAKARTA, Komite.id – Dalam laporan perusahaan riset Canalys, pasar smartphone India membuat pemulihan ekonomi yang kuat di tahun 2021, dimana hal ini tumbuh 12% dari tahun sebelumnya. Dalam hal ini, pembuat merek smartphone China di India membuat rekor sebanyak 162 juta perangkat habis terjual di tahun lalu, meskipun di tahun tersebut merupakan awal yang sulit, karena negara demokrasi terbesar di dunia ini berjuang melawan gelombang kedua COVID-19 dan menavigasi gangguan rantai pasokan.
“Setelah comeback yang kuat di Q3, vendor smartphone mengirim 44,5 juta perangkat di Q4 untuk pertumbuhan 2%, meskipun rantai pasokan yang menantang,” kata Analis perusahaan Canalys, Sanyam Chaurasia, dalam laporan Senin (24/01).
Pembuat smartphone China mendominasi lima tempat teratas pada tahun 2021, dimana Xiaomi sebagai peringkat pertama yang memimpin, sementara produsen ponsel Korea Selatan Samsung menempati posisi kedua, sedangkan ponsel pabrikan China, Vivo mengambil posisi ketiga, dan Realme yang berbasis di Shenzhen berada di urutan keempat, namun untuk pertama kalinya di India merek handphone tersebut berhasil meraih tempat ketiga pada kuarter keempat.
Pada dasarnya, pertumbuhan tersebut terjadi saat India menderita melawan gelombang kedua COVID-19 yang fenomenal di tahun lalu. Terlebih, adanya penetapan lockdown serta terganggunya rantai pasokan di seluruh negeri yang mempengaruhi permintaan dan pasokan smartphone. Berkaitan dengan itu, Analis perusahaan Canalys, Sanyam Chaurasia, menjelaskan bahwa beberapa vendor harus beradaptasi dengan situasi tersebut, selain itu terjadinya gangguan pada rantai pasokan juga berpengaruh besar pada vendor kelas bawah.
“Pada saat yang sama berkat peluncuran vaksinasi, pembukaan pasar kembali dan banyak permintaan yang menumpuk pada pengiriman smartphone, capai rekor tertinggi sepanjang masa selama setahun penuh,” jelasnya.
PERTUMBUHAN REALME YANG LUAR BIASA
Sementara, Xiaomi dan Samsung mempertahankan posisi teratas mereka di tahun 2021, sedangkan Realme melihat pertumbuhan setahun penuh pada kuartalan terbesar. Memasuki pasar smartphone premium, Realme melihat pengiriman tumbuh sebesar 25% dalam setahun penuh menjadi 24,2 juta unit. Tercatat, perusahaan China mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 49% pada kuartal keempat sementara empat merek lainnya mengalami pertumbuhan negatif.
“Total pengiriman rekor Realme dimungkinkan oleh inovasi dalam perencanaan dan manajemen stok yang mengarah pada pasokan smartphone pasar massal yang baik seperti Narzo 50A dan C11,” tutur Chaurasia.
Berbeda dengan Vivo yang menetap di posisi ketiga di tahun 2021, Realme mengejar dari belakang dengan pangsa pasar di tahun lalu sekitar 15%, hanya 1% lebih sedikit dari Vivo. Sedangkan, OPPO tetap di tempat pada dengan pangsa pasar 12%. Pertumbuhan diperkirakan akan berlanjut tahun ini, kata Chaurasia, didorong oleh banyaknya permintaan penggantian dan pelanggan baru yang bermigrasi ke smartphone.
Membahas lebih jauh, kini era digitalisasi tengah berjalan sangat kuat dan cenderung tumbuh semakin besar. Perangkat 5G secara kumulatif akan melebihi 100 juta unit dalam 5 tahun ke depan. Perihal prediksi tren yang akan terjadi, setiap harga rata-rata smartphone 5G akan mencapai USD 190 dalam 4 tahun ke depan. Realme meyakini teknologi 5G nyatanya akan menjadi bagian penting dalam mendorong terciptanya ekosistem gaya hidup pintar anak muda. Komitmen ini ditegaskan Realme dengan menghadirkan smartphone 5G dengan harga yang terjangkau. Realme juga akan membawa teknologi ini ke banyak orang dengan menjadi ‘5G Popularizer’ melalui jajaran produknya, baik smartphone maupun produk AIoT yang menjadi favoritnya anak muda. Merek seperti Realme juga akan membuat 5G mudah diakses dan lebih terjangkau oleh banyak pengguna dengan melalui beberapa perangkat dengan sejumlah segmen harga.
Terlebih, Sky Li, Founder and CEO Realme, menerangkan tujuan Realme selanjutnya untuk mencapai target ganda dari 100 juta, dengan mengirimkan 100 juta perangkat lagi di akhir 2022 dan menyelesaikan tonggak yang sama di tahun 2023. (red)