PLN Dukung Gelaran KTT G20 Bangun 36 PLTS Atap di Bali

0
1535
Photo by : Pixabay.com

Pembangunan infrastruktur tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik pengisian daya mobil-mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi G20, di mana pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2022.

JAKARTA, Komite.id – Demi mendukung perhelatan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20, PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) menyediakan infrastruktur listrik sebanyak 36 lokasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap atau photovoltaic rooftop berkapasitas 869 kilowattpeak (kWp) di Bali.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura dan Bali Haryanto WS memastikan kesediaan PLN mempercepat pembangunan beberapa infrastruktur pendukung, terutama yang berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Dikatakan oleh Haryanto, ada 3 konsentrasi utama PLN dalam menyiapkan pasokan listrik untuk pelaksanaan KTT G20, mulai dari pemasangan photovoltaic pada 35 atap gedung milik PLN dan 1 gedung milik PT Indonesia Power. Yang mana pembangunan pasokan listrik tersebut akan rampung pada Juli 2022.

“Kami saat ini sedang menyiapkan atap-atap pada sejumlah gedung milik PLN terpasang Photovoltaic yakni teknologi yang mampu mengkonversi radiasi matahari atau energi cahaya menjadi energi listrik, sehingga mampu meningkatkan penggunaan EBT yang mendukung transisi energi sebagai isu utama yang diusung dalam KTT G20,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jakarta (27/02).

Dirinya menjelaskan, terdapat 35 atap gedung milik PLN dan 1 gedung milik PT Indonesia Power yang akan dipasang PLTS atap. Pembangunannya ditargetkan rampung pada Juli 2022. Berikutnya, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Madura dan Bali ini menjelaskan tentang pembangunan PLTS Hybrid di Nusa Penida, yang mana peletakan batu pertama proyek ini telah dilakukan pada Jumat (18/22) dan akan mampu menyumbang pasokan listrik dengan kapasitas sebesar 3,5 MW.

“Penambahan pembangkit ini menjadi langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan kebutuhan listrik yang diperkirakan naik sebesar 20 persen jelang KTT G20,” tuturnya.

Haryanto mengatakan pada fokus ketiga ialah pembangunan 60 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging dan 21 SPKLU Fast Charging di sejumlah lokasi strategis tersebar, juga 150 home charging. Dirinya menyatakan pembangunan infrastruktur tersebut untuk memenuhi kebutuhan listrik pengisian daya mobil-mobil listrik yang akan digunakan oleh delegasi G20, di mana pembangunan fasilitas tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2022.

“Setelah dilakukan pemetaan, terdapat sekitar 656 unit mobil listrik yang akan digunakan selama kegiatan KTT G20 nanti, sehingga PLN menyiapkan SPKLU yang akan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis,” jelas Haryanto.

Sementara itu, pada kunjungan kerja memantau kesiapan pelaksanaan KTT G20, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa dukungan PLN sangat penting dalam penyelenggaraan KTT G20 nanti. Selain PLTS atap, PLN diharapkan dapat menyiapkan showcase PLTS apung yang berlokasi di muara Tukad Badung dengan kapasitas minimal 1 MWp, agar masyarakat Bali juga dunia dapat menyaksikan secara langsung transisi energi Indonesia menuju era EBT.

“Saya pesan ke PLN untuk turut andil untuk mendukung pembangunan panel surya yang mampu memudahkan kegiatan proses penyemaian bibit mangrove yakni dari proses pompa air laut, hingga penyiraman dan pengaliran air laut,” ungkap Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan.