Ratnik-2 dioperasikan pada semua pakaian tempur tentara Rusia antara lain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
JAKARTA, Komite.id – Selama lebih dari sepekan sudah invasi Rusia ke Ukraina terus berlangsung. Pun sejumlah negara turut mengecam keputusan Presiden Vladimir Putin dengan harapan agar pertikaian ini segera dihentikan. Namun nyatanya, hal tersebut tidak dapat merubah keputusan yang sudah direncanakan Presiden Rusia itu.
Sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar ke dua di dunia, Rusia telah mempersiapkan segalanya dan sudah memperhitungkan keselamatan para tentara. Dengan mengenakan pakaian perang yang dilengkapi dengan teknologi termutakhir sistem Ratnik generasi kedua (Ratnik-2). Hal ini turut menjadi perhatian lantaran konfik Rusia-Ukraina sebagai ajang pertunjukkan teknologi perang.
Pasalnya, perangkat pertempuran tersebut terdiri dari lima elemen terintegrasi yang menyediakan serangan, pertahanan, kendali, bantuan hidup dasar serta pasokan energi. Melansir dari RT, tiap-tiap elemen itu menggabungkan subsistem modular yang dapat ditukar sesuai dengan kondisi iklim dan sifat lingkungan pertempuran. Sehingga para tentara dapat menerima informasi terkini mengenai situasi di zona pertempuran.
Tak hanya itu, Ratnik juga menyematkan kemampuan heater (pemanas) mandiri di pakaian tempurnya. Dengan dilengkapi heater, tentara Rusia tidak perlu khawatir akan kedinginan di tengah pertempuran. Berdasarkan informasi dari Airspace Review, pakaian Ratnik generasi kedua ini telah digunakan oleh pasukan darat Rusia, Marinir dan Angkatan Udara di tahun 2016. Ratnik-2 dioperasikan pada semua pakaian tempur tentara Rusia antara lain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Semisal di zona Rusia Tengah, para tentara menggunakan penyamaran dengan warna dominan hijau dan hitam. Sedangkan di Suriah, pakaian para prajurit memiliki skema warna merah muda/hijau muda/abu-abu sehingga memudahkan pemakainya berkamuflase pada medan pasir. Pakaian itu biasanya dijuluki prajurit dengan sebutan Piggy lantaran kombinasi warnanya yang jauh berbeda.
Sementara itu, bagian Kutub Utara, prajurit menggunakan pakaian hitam-putih yang fungsi untuk berkamuflase. Para perancang pakaian tempur tersebut mengungkapkan bahwa selain untuk memaksimalkan kamuflase, fungsi setelan tersebut untuk mempertahankan tingkat kenyamanan maksimal selama aktivitas sehari-hari pemakainya. Pakaian tersebut dapat dipakai terus-menerus selama setidaknya 48 jam.
Selanjutnya, kain yang digunakan dibuat dengan formulasi khusus guna memudahkan udara masuk, namun tidak menyebabkan kelembapan dapat membuat prajurit merasa nyaman mengenakannya di waktu yang lama. Desain setelan musim dingin ini pun telah dirancang. Berbeda dari versi musim panas, pakaian musim dingin memiliki insulasi termal dan sumber panas. Cukup sambungkan baterai dan sistem pemanas pribadi akan diaktifkan. Semua bagian komponen setelan ini dapat dicampur dan dipadupadankan. Bobot total versi standar terdiri dari satu setel oversuit dengan pelindung tubuh.
Sejatinya, setelan-setelan tersebut dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap serangan langsung dari senapan runduk sekitar 10 kilogram, sedangkan versi lengkap dengan helm, rompi serbu (dengan perlindungan level 6), dan pelindung paha dan bahu, berat sekitar 20 kilogram. Sehingga secara keseluruhan, pakaian tempur baru akan mampu melindungi sekitar 90 persen area tubuh seorang prajurit. Untuk menyerang musuh, si prajurit dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap, khususnya terdapat senapan serbu serta senapan mesin.