Di masa depan, e-KYC akan menjadi lebih dari sekadar metode otentikasi. e-KYC akan digunakan untuk berbagai tujuan lain, seperti manajemen identitas, inklusi keuangan dan seterusnya.
Jakarta, Komite.id – Laju transformasi digital yang begitu cepat dalam beberapa tahun terakhir telah merubah cara kita hidup dan berbisnis. Termasuk dari pembayaran digital, belanja online, layanan keuangan hingga metaverse. Semua itu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital yang lebih luas.
Menurut laporan Google Temasek & Bain, ekonomi digital Indonesia yang bernilai 70 miliar dolar pada 2021, diprediksi akan meningkat menjadi 146 miliar dolar pada 2025. Perkembangan tersebut mendorong pemerintah dan pelaku bisnis untuk melakukan transformasi digital dan mengadopsi teknologi baru untuk mendukung transaksi di ruang digital. Prosedur e-KYC termasuk komponen penting dalam hal ini.
Tantangan Transformasi Digital dan Pemanfaatan e-KYC
Namun, revolusi digital juga menciptakan tantangan baru. Dengan meningkatnya penggunaan perangkat digital, menjamurnya layanan online, dan pertumbuhan internet, telah meningkatkan jejak digital pengguna sehingga semakin sulit untuk menjaga privasi dan anonimitas. Faktanya, dilansir dari Kompas.com, di Indonesia terdapat setidaknya 7 kasus kebocoran data yang terjadi sepanjang tahun 2020 yang melibatkan data pribadi jutaan orang.
Karena itu pemerintah dan pelaku bisnis mencoba memerangi masalah ini dengan membangun sistem pengelolaan data yang aman, membuat proses terkait KYC menjadi online dan menaikkan kesadaran masyarakat mengenai perlindungan data pribadi agar tidak disalahgunakan.
Untuk mendukung hal ini pemerintah bekerja dari dua sisi. Di mana dari sisi supply, melibatkan penyediaan solusi yang efektif secara teknis dan hukum. Lalu dari sisi demand, memastikan bahwa sistem mudah diakses dan terhubung dengan layanan yang terpercaya.
Ketika menempatkan layanan pemerintah secara online, dua hal yang harus dipastikan adalah tiap departemen dapat berbagi dan mencocokkan data individu, mengoreksi perbedaan antara kumpulan data masing-masing; dan masyarakat harus dapat mengakses layanan melalui portal online tunggal yang aman.
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri juga sudah bekerja sama dengan PT Aksata Pratama Teknologi atau Aksata menyediakan platform bersama untuk pihak-pihak yang membutuhkan akses data
kependudukan terkait verifikasi data. Platform bersama ini dapat digunakan di setiap sektor masyarakat, mulai dari pelayanan publik, perbankan, ritel, dan penegakan hukum. Serta dijamin keamanan datanya.
Peran e-KYC Di Masa Depan
Verifikasi identitas bukanlah hal baru. Sepanjang sejarah manusia, identitas telah digunakan untuk mengidentifikasi penjahat, melindungi transaksi, mencegah pemalsuan, dan kegunaan lainnya. Sehingga seiring berkembangnya peradaban, begitu pula identitas. Dalam waktu dekat, hampir setiap individu akan memiliki identitas digital.
Bayangkan Anda dapat memiliki akses ke semua informasi pribadi Anda–termasuk catatan medis, transkrip sekolah, data perbankan, dan lainnya, semua tersedia di satu tempat yang bisa diakses kapan saja, tanpa harus membawa salinan ID kemana-mana. Anda cukup menggunakan ponsel Anda dan informasi yang tersimpan di ID digital Anda untuk memverifikasi siapa Anda.
Terlebih lagi 7 miliar orang akan online pada tahun 2030, mereka akan membeli, menjual, belajar dan berinteraksi. Tentunya mereka mengharapkan perusahaan melindungi mereka dari pelanggaran data, kesalahan pengguna, dan skema penipuan yang canggih.
Di masa depan, e-KYC akan menjadi lebih dari sekadar metode otentikasi. e-KYC akan digunakan untuk berbagai tujuan lain, seperti manajemen identitas, inklusi keuangan, dan seterusnya.
Bagaimana Penerapan e-KYC Di Indonesia ?
Di Indonesia, e-KYC memudahkan masyarakat untuk mendaftar layanan. Beberapa layanan fintech sudah menggunakan metode ini untuk mengidentifikasi pengguna aplikasi mereka. OJK juga menekankan pentingnya e-KYC dalam industri keuangan.
Saat ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi orang-orang untuk memotret Kartu Tanda Penduduk (KTP) mereka ketika mereka berada pada tahap verifikasi pengguna atau menunjukkan wajah dan KTP secara real-time, hanya untuk memverifikasi identitas mereka.
Misalnya, bentuk transformasi digital di perbankan seperti pengajuan Kredit Tanpa Agunan (KTA), pembayaran atas transaksi kita dengan memindai QR Code menggunakan ponsel, sampai peluang investasi lewat ponsel sudah menerapkan langkah e-KYC di proses pendaftaran awal. e-KYC digunakan di perbankan, asuransi, fintech, dan bidang industri lainnya.
Keuntungan e-KYC: Dukcapil Verification Dengan Proses Sebelumnya
Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Dukcapil) berperan penting dalam penetapan dan penerapan e-KYC.
Melalui program platform bersama, mereka menyokong kebutuhan bank, koperasi, rumah sakit atau pihak lainnya dalam memverifikasi identitas pelanggan dengan data dari Dukcapil. Bentuk kerjasama ini menguntungkan bagi pelaku bisnis karena menjamin keakuratan dan keamanan data, sebab hak akses yang diberikan hanya verifikasi. Selain itu, Dukcapil tidak memungut biaya untuk proses verifikasi data ini.
Aksata, penyedia sistem elektronik bersertifikat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dukcapil. Hal ini memungkinkan Aksata untuk membantu lebih banyak bisnis terhubung dengan aman ke database Dukcapil sehingga mereka dapat memeriksa data mereka. Solusi Aksata lainnya meliputi: Dukcapil Face Biometric Verification, Face Comparison, Liveness Detection dan Optical Character Recognition (OCR).
Tujuan lebih lanjut dari Aksata adalah menjadi mitra utama untuk transformasi digital. Hal ini didukung oleh dedikasi Aksata untuk menyediakan solusi e-KYC khusus untuk industri bisnis yang beragam, memastikan keamanan pemilik dan pengguna bisnis, dan untuk memberikan layanan yang ramah, responsif, dan cepat kepada semua pelanggan dan pengguna.
Solusi Penerapan e-KYC Melalui Aksata
Untuk menjelajahi masa depan e-KYC, Aksata mengoptimalkan layanannya menggunakan teknologi mutakhir seperti artificial intelligence (AI), big data dan machine learning. Aksata tidak hanya memberikan solusi tetapi juga layanan konsultasi terkait transformasi digital, manajemen risiko, verifikasi identitas dan otentikasi.
Berikut adalah beberapa solusi Aksata dalam mengintegrasikan e-KYC ke dalam sistemnya:
Pertama, Advisory Services. Layanan seperti konsultasi pengguna, pemeriksaan kualitas perencanaan, penyesuaian jenis layanan yang ada, dan banyak lagi. Prosedur solusi ini dimulai dengan membantu pemilik bisnis dalam menentukan fokus bisnisnya.
Kedua, Risk Management. Teknologi berbasis AI Aksata dapat mendeteksi kegagalan yang ada saat ini dan yang akan muncul, hal ini memungkinkan bisnis untuk meningkatkan rencana implementasi mereka. Ini membantu pemilik bisnis dalam mempersiapkan dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna baru, yang menghasilkan pengalaman onboarding yang lancar, efektif, dan efisien.
Ketiga, Identity Verification. Karena kemitraan Aksata dengan Dukcapil, akurasi data terjamin. Prosedur verifikasi dan sinkronisasi data dapat dilakukan di berbagai perangkat. Kemudian, teknologi berbasis AI Aksata mengumpulkan data, membuat dokumen yang mudah diakses, dan berintegrasi dengan sistem yang ada.
Memilih Strategi Platform e-KYC yang Tepat
e-KYC (electronic know your customer) adalah teknik yang digunakan oleh bisnis seperti perbankan dan fintech untuk memanfaatkan dan memperbarui informasi tentang pelanggan mereka secara digital agar mencegah tindakan pencucian uang, penipuan, dan memudahkan proses akuisisi pelanggan.
Oleh karena itu, saat memilih platform e-KYC, kita harus mempertimbangkan sejumlah kriteria untuk menjamin bahwa seluruh proses, mulai dari onboarding user hingga verifikasi dan klaim, berjalan dengan baik.
Dalam hal ini Aksata sudah diakui oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai penyedia Sistem Elektronik. Selain itu Aksata merupakan bagian dari Asosiasi Teknologi Biometrik Indonesia dan anggota Big Data and Artificial Intelligence Association Indonesia. Keamanan global dan perlindungan data Aksata dapat dibuktikan dengan sertifikasi ISO/IEC 27001:2021.
Di luar verifikasi identitas, Aksata berkomitmen akan selalu hadir untuk menyediakan solusi e-KYC terbaru, sehingga kita semua dapat terus bersaing dan menjawab permintaan pasar akan layanan yang berorientasi pada pelanggan, yang dapat membantu mempercepat perekonomian di Indonesia.