Sejak awal 2000-an Big Data telah menjadi kata kunci ketika kemampuan perangkat lunak dan perangkat keras memungkinkan organisasi untuk menangani sejumlah besar data yang tidak terstruktur.
Jakarta, Komite.id – Big Data Analytics memudahkan sejumlah organisasi memanfaatkan data untuk diidentifikasi sebagai peluang baru. Big Data merupakan volume data dan kumpulan data yang sangat besar datang dalam berbagai bentuk dan dari berbagai sumber. Berkat teknologi yang berkembang pesat, tidak hanya organisasi, tetapi juga stakeholders dapat menggunakan Big Data Analytics untuk mengubah terabyte data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.
Dalam hal ini, Big Data Analytics berperan penting bagi para pelaku industri seiring dengan perkembangan teknologi yang memerlukan penggunaan internet di hampir semua ranah kehidupan. Perlu diketahui, sejak awal 2000-an Big Data telah menjadi kata kunci ketika kemampuan perangkat lunak dan perangkat keras memungkinkan organisasi untuk menangani sejumlah besar data yang tidak terstruktur.
Sejak saat itulah, teknologi baru dari Amazon hingga ponsel cerdas telah berkontribusi lebih banyak lagi pada sejumlah besar data yang tersedia untuk organisasi. Dengan banyaknya data inilah, proyek inovasi awal seperti database Hadoop, Spark, dan NoSQL dibuat untuk penyimpanan dan pemrosesan big data.
Seperti yang disampaikan Chief Experience and Analytics Ruparupa.com Maulana Christanto, bahwa dengan menggunakan Data Analytics kita bisa menciptakan komunikasi secara khusus untuk customer. “Setiap customer itu memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, jadi saat ini Data Analytics menjadi bagian dari proses bisnis kita,” ucap Maulana pada sesi panel discussion dalam kegiatan Digital Summit SEA, hari ketiga (Kamis,09/10).
Sebagai informasi, W R Digital gelar ke-empat kalinya acara Digital Summit SEA yang diselenggarakan tiga hari berturut mulai dari tanggal 7-9 Juni 2022, dengan membahas ‘Preparing Brands For Tomorrow A Significiant Technologicial Shift:Mobile-Digital-Metaverse Age’. Dengan mengangkat tema Personalisasi, Artificial Intelligence, Omnichannel Metaverse, Kreativitas di Digital Pemasaran dan Data Analytics.
Berkaitan dengan itu, GM Enterprise Data Analytics Lion Super Indo Yuna Davina mengungkapkan, “Salah satu alasan terbesar untuk terus tumbuh dan berkembang sebagai bisnis konvensional ialah terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Dalam hal ini kita harus fokus pada penggunaan Big Data Analytics untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan customer,” jelas Yuna.
Pada dasarnya, mengaplikasikan teknologi canggih dan analisis data yang kuat maka akan membantu proses pengambilan keputusan mengenai data sehingga dapat meningkatkan hasil, di antaranya mendapatkan pelanggan, pengurangan biaya, produk dan layanan baru, membantu evaluasi operasional dan sebagainya.
Oleh karenanya, Head of Business Analytics Department, Enterprise Data Management Group Bank Mandiri Handika Fakhrizal Hakim, menjelaskan bahwa data sebagai sumber kekuatan. “Kita melihat dari awal bahwa data itu sebagai suatu hal yang penting. Kita menciptakan banyak nilai lebih dengan menggunakan analytics, salah satunya untuk melakukan beberapa penghematan dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih baik,” imbuh Handika.
Sementara, dikatakan oleh Chairman ABDI Rudi Rusdiah bahwa Big Data merupakan data baru yang tidak terstruktur dan akan dianalisis dengan tradisional data. “Data adalah uang, sehingga dalam kegunaannya maka harus benar-benar terlindungi,” kata Rudi.
Untuk itu, mengaplikasikan Big Data Analytics dalam model bisnis dapat memudahkan pekerjaan. Terlebih, teknologi tersebut bekerja secara otomatisasi sehingga dapat membantu pekerja untuk lebih proaktif dalam membuat keputusan terhadap analisis data serta terhindar dari kesalahan.