Menkeu Sri Mulyani : G20 Berperan Tingkatkan Infrastruktur Digital Global

0
1289
Ilustrasi gambar dari Pixabay.com

IWG diselenggarakan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia pertama kali pada 20-21 Januari 2022

Jakarta, Komite.id – Pertemuan kelompok kerja infrastruktur G20 yang tergabung dalam Infrastructure Working Group (IWG) kembali digelar pada tanggal 9 – 10 Juni 2022 sebagai rangkaian kegiatan yang melanjutkan pembahasan agenda G20 di bidang infrastruktur. Pertemuan ketiga (3rd IWG) ini dilaksanakan secara hybrid di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri langsung oleh beberapa delegasi negara anggota dan organisasi internasional, sementara delegasi lainnya mengikuti pembahasan secara virtual.

Pertemuan yang digelar selama dua hari ini dilaksanakan untuk memberikan update perkembangan penyelesaian deliverables dan mendengarkan masukan lebih lanjut dari negara anggota. Pada kesempatan ini, co-chairs dari Australia, Brazil, maupun Presidensi Indonesia mengapresiasi kerja sama yang baik dengan organisasi internasional serta masukan yang telah diberikan oleh negara anggota dalam penyelesaian deliverables dari enam agenda IWG.

Pada hari pertama diselenggarakan pula High-Level Seminar on Digital Infrastructure: Closing the Digital Divide, hasil kerja sama Presidensi dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), yang menghadirkan profesor ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) – Dr. Daron Acemoglu, serta narasumber dari beberapa negara, organisasi internasional, dan swasta. Sejalan dengan agenda IWG mengenai pembangunan infrastruktur digital, seminar tersebut membahas mengenai permasalahan kesenjangan digital, khususnya dari aspek regulasi, peran sektor publik dan swasta, serta struktur pembiayaan yang inovatif dalam pengembangan infrastruktur digital.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam pembukaan seminar menyampaikan peran G20 dalam meningkatkan infrastruktur digital secara global untuk memfasilitasi transformasi digital. “Beberapa tantangan dalam meningkatkan infrastruktur digital, yaitu bagaimana mengembangkan skema pembiayaan publik/swasta yang terpadu dan inovatif serta memastikan lingkungan domestik yang mendukung dan kerangka keuangan yang menarik investasi,” ucap Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, (13/06).

Melalui seminar ini, dibahas bersama bagaimana mengatasi tantangan tersebut untuk meningkatkan infrastruktur digital secara global dalam rangka memastikan pemulihan global yang inklusif. Sebagai informasi, IWG diselenggarakan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia pertama kali pada 20-21 Januari 2022. Pertemuan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia, yang selaras dengan tema G20 2022 ‘Recover Together, Recover Stronger’.

Hari pertama 3rd IWG difokuskan pada pembahasan tiga agenda, yaitu investasi infrastruktur berkelanjutan, inklusi sosial dan kesenjangan daerah, serta infrastruktur transformatif pasca pandemi. Beberapa report (laporan) sebagai pendukung penyelesaian deliverables telah selesai dan dipaparkan oleh organisasi internasional, diantaranya Report on Advancing The Environment and Data for Sustainable Infrastructure Financing oleh OECD dan Report on Infrastructure Transition Pathways oleh GI Hub, yang mendukung agenda IWG terkait investasi infrastruktur berkelanjutan.

Selain pemaparan perkembangan deliverables, pada pertemuan hari pertama perwakilan Swiss turut berbagi pengalaman dalam pengembangan salah satu proyek infrastruktur berkelanjutan. Indonesia yang diwakili oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) juga berkesempatan memberikan pemaparan dalam mengatasi kesenjangan daerah (sub nasional) melalui pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Selanjutnya, rangkaian pertemuan 3rd IWG di hari kedua dilanjutkan pembahasan 3 (tiga) agenda lainnya, yaitu indikator Quality Infrastructure Investment (QII), infrastruktur digital dan InfraTech, dan tata kelola GI Hub. Seluruh deliverables ditargetkan untuk dapat selesai pada September 2022. Khusus untuk indikator QII dan InfraTech, diharapkan dapat segera difinalisasi dan mendapatkan endorsement pada pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) di bulan Juli 2022.