Jakarta, Komite.id – Dalam rangka mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia, Huawei Indonesia mengundang Chair ABDI (Asosiasi Big Data & AI) untuk menghadiri Huawei Innovation Open Day yang diselenggarakan di Huawei Innovation Center di Gedung Wisma Mulia 2, Lantai 30 (10/8/2022).
Selain ABDI, sejumlah asosiasi industri TIK Indonesia terkemuka dan para ilmuwan dari beberapa universitas ternama juga turut hadir di antaranya Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Soegiharto Santoso Ketum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas), Ardi Sutedja K Ketum Indonesia Cyber Security Forum,Teguh PrasetyaKetum Asosiasi IOT Indonesia (Asioti), Anton Budianto Executive Director Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), serta akademisi TIK dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Telkom, Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Bunda Mulia.
Pertemuan ini merupakan langkah untuk berkolaborasi dan bertukar pikiran dalam mengamati ICT global benchmark, seperti 5G, cloud, artificial intelligence (AI), menciptakan solusi rendah karbon dan memperkenalkan solusi teknologi yang diadopsi oleh berbagai sektor industri serta yang saat ini sedang berkembang sebagai upaya mendorong transformasi digital Indonesia.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menyampaikan sambutan dan mengutarakan maksud dan tujuannya untuk berkolaborasi mencapai dunia yang lebih baik. “Bersama mitra kami dari industri dan akademis, Huawei akan terus meningkatkan upaya di Indonesia untuk terus memimpin dalam inovasi, enabler bagi Indonesia yang semakin digital dan penyumbang utama bagi ekosistem industri,” ucap Jacky Chen.
Dalam kesempatan tersebut, Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum (Ketum) Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), mengatakan, “Saat ini penting bagi seluruh asosiasi industri untuk senantiasa berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia sebagai upaya pemulihan ekonomi dan mencegah dari ancaman krisis,” jelasnya.
Selain itu, Soegiharto Santoso Ketum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (Aptiknas) yang saat ini memiliki 29 DPD dari Aceh hingga Papua dan memiliki sekitar 2000 anggota mengapresiasi upaya Huawei yang berkelanjutan dalam mengembangkan kompetensi talenta digital di Indonesia.
Rudi Rusdiah, Ketum Asosisasi Big Data dan AI (ABDI) juga mengungkapkan bahwa Penerapan teknologi Big Data dan AI di Indonesia perlu diperluas pemanfaatannya di berbagai sektor dan industri, pelayanan publik dan Pemerintah seperti partisipasi Huawei yang sangat aktif diberbagai websummit ABDI, salah satunya di acara awal tahun ini Data SecurAI 2022.
Sebelumnya, ABDI juga telah menyelenggarakan Websummit Satu Data Indonesia dan eGov 2022 pada 5 & 7 Juli 2022 lalu, dan pada acara selanjutnya DataGovAI 2022 di bulan November mendatang, ABDI berharap Huawei kembali berpartisipasi mendukung kegiatan ABDI.
ABDI menyambut baik dukungan terus menerus dari Huawei sebagai penyedia TIK global terkemuka untuk membangun infrastruktur Internet di rural pedalaman Papua bersama Bakti Kominfo dengan slogan dari BAKTI Kominfo “Connected the Unconnected and No one is left behind”, yang diwujudkan dengan membangun Base Station di daerah daerah pegunungan rural area 3T (Terluar, Terpencil dan Tertinggal) yang sulit sekali dijangkau.
Perlu diketahui, karena tidak adanya sarana jalan menuju perkampungan yang Terpencil dan Terisolasi, sehingga slogan Connected the Unconnected menjadi kenyataan dan Presiden RI Joko Widodo sangat memperhatikan pembangunan infrastruktur connectivity di daerah daerah 3T di Papua.
Tak hanya itu, Huawei juga memiliki fasilitas Clouds yang sudah built in dengan tools untuk ecosystem Hadoop Big Data, algoritma analytics dan AI untuk menerapkan teknologi Big Data, Data Security, dan AI hingga metaverse di industri dan ekosistem digital bagi enterprise dan pemerintahan di Indonesia. Dengan dibangunnnya beberapa data center di wilayah NKRI dapat meningkatkan kedaulatan data di Indonesia.
Huawei percaya bahwa kolaborasi dengan mitra industri, asosiasi, think tank, dan akademisi di sektor Telematika akan memperkuat pengembangan inovasi dan ekosistem TIK. Hal ini membuat lompatan menuju Indonesia yang sepenuhnya terhubung, lebih cerdas, dan lebih hijau, untuk menjadi 5 kekuatan ekonomi teratas dunia dan mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Dibidang Cybersecurity, konsep Shared Responsibility menjadi sangat penting dan menjadi tugas semua stakeholder antara lain akademisi, industri, global high-tech enterprise hingga mitra lokal untuk meningkatkan. Bukan hanya dalam Cyber Security (Keamanan) namun juga Cyber Reliance (Ketahanan), Bisnis Continuity dan Sustainabilty.
Sebagai perusahaan global dengan 195.000 karyawan yang beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah, Huawei melayani lebih dari 3 miliar orang di seluruh dunia. Huawei juga telah beroperasi selama lebih dari 22 tahun di Indonesia sejak pergantian Milenium (2000) dan hadir untuk Indonesia. Dipandu oleh komitmen “I Do”, Huawei Indonesia memiliki sekitar 2.000 karyawan yang 90%-nya adalah lokal untuk berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas, untuk mendukung bangsa yang besar ini.
Kantor Huawei Indonesia sendiri di Gedung Mulia Tower menempati 7 lantai dengan jumlah karyawan mendekati 1,000, yang dilengkapi dengan berbagai sarana seperti restoran dengan koki kelas Internasional khas Tiongkok, cafetaria untuk para karyawan, fitness dan ruang olahraga, cocktail lounge, ruang seminar lengkap dengan peralatan multimedia LED dan stage; Data Center dan Innovation Center untuk menguji dan riset produk produk Inovasi dari Huawei.