Jakarta, Komite.id – Peringatan hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, kali pertama menghadirkan: “Barisan Perempuan Berkebaya Menjaga Bendera Pusaka & Mendukung Kebaya menuju UNESCO, Nominasi Tunggal”. Sebanyak 200 Perempuan Berkebaya Pertiwi Indonesia yang membentuk Barisan Penjaga Bendera Pusaka mengiringi kirab budaya penyerahan duplikat Bendera Negara Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monas menuju Istana Merdeka, Rabu (17/08).
Wakil Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Departemen Peranan Perempuan Dewi Susilo Budhihardjo S.E, S.H., M.H. mewakili Komunitas Tionghoa menjadi bagian dari 18 Perempuan Berkebaya Pertiwi Indonesia yang mengikuti kirab budaya sampai memasuki Istana Merdeka. Momen ini menjadi kebanggaan PSMTI karena dapat ambil bagian di acara kenegaraan yang berlangsung dengan sangat khidmat & meriah.
Diketahui, 200 Perempuan Berkebaya Pertiwi Indonesia Barisan Penjaga Bendera Pusaka yang keluarnya Bendera Pusaka Merah Putih di Monas bersama Paskibra dan Paspampres, berasal dari berbagai komunitas peduli berkebaya di Indonesia, di antaranya Kebaya Foundation, Perempuan Berkebaya Indonesia, PSMTI, Citra Kartini Indonesia, Sekar Ayu Jiwanta, Warisan Budaya Indonesia, Bunda Milenial, Srikandi BNI, Perempuan Indonesia Maju dan lain sebagainya.
Dalam barisan tersebut, terdapat 10 Perempuan dari PSMTI Dept. Peranan Perempuan yang dipimpin Kadep peranan perempuan Christina Sudjie, Sekretaris Departemen/ Koordinator Mei (Lay Yang Moy), Anizar Bie, Angelina, Juliana Ojong, Djong Surni, Sugarti, Helen Tunggal Mulya, Siska Elvina dan Maryati.
Oleh HUMAS PSMTI
