Jakarta, Komite.id – HUT Kemerdekaan RI ke 77 disambut dengan antusias dan kemeriahan di Istana Merdeka maupun perayaan di seluruh pelosok tanah air. Mengingat dua tahun lalu kegiatan sehari-hari dirundung oleh Pandemi SARS Cov2 COVID-19.
Untungnya Indonesia masih memiliki ketahanan yang lebih baik dalam mengelola krisis dibandingkan banyak negara lain di dunia. Menurut PBB, sejumlah negara akan mengalami resesi, depresi dan krisis yang cukup berat, hingga pergantian regim Pemerintahnya akibat dua fenomena besar tahun 2022 ulah manusia itu sendiri, yaitu krisis di Ukrainia, meliputi Uni Eropa (NATO) & proxy AS juga krisis di Taiwan yang meliputi negara lain seperti China dan AS.
Diketahui, hegemon AS dan negara maju seperti Jerman, UK hingga Prancis juga mengalami krisis pangan, energi serta inflasi yang menyebabkan kesengsaraan bagi masyarakatnya. Selain itu, AS juga mengalami inflasi yang sangat tinggi dan kemiskinan yang mulai tampak di berbagai kota besar di AS.
Dalam hal ini, sebagai rakyat Indonesia perlu bersyukur atas perayaan HUT RI ke-77 (17/08/2022) dengan sangat meriah dan penuh optimis, karena dianugerahi Ketahahan dalam menghadapi krisis, mulai dari menjadi Ketua Presidensi G20 tahun 2022, membuat perencanaan pembangunan Infrastruktur Connectivity yang merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memiliki banyak prospek masa depan yang amat cerah.
Meski prediksi Laporan IMF tentang pertumbuhan yang terus menurun dari 6.1% (2021); 3.2%(2022) dan 2.9% (2023), namun Presiden Joko Widodo meminta agar Indonesia tetap waspada dan optimis dengan pertumbuhan 5.4 %(2022), Inflasi 3.3% dan surplus neraca perdagangan selama 27 bulan terakhir.
Pada tahun 2022 ini, Asosiasi Big Data & AI (ABDI) melihat banyak perkembangan di dunia data Integrasi dan Interopability yang perlu disyukuri dalam perayaan HUT RI ke-77, antara lain Websummit Satu Data Indonesia (SDI) 2022 dan eGov 2022 yang mendukung Pepres SDI dan Perpres SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) mulai mengarah pada kolaborasi antar instansi diprakarsai oleh Dirjen Dukcapil, Prof Dr. Zudan Arif. Dimana, Satu Data Kependudukan, eKTP dari Ditjen Dukcapil mulai disinergikan dengan Data Perpajakan seperti NPWP dari Ditjen Perpajakan. Juga pada Satu Data Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, seperti Data Peduli Lindungi menggunakan basis data eKTP dari Ditjen Dukcapil.
Melihat ke depan, Satu Data Kependudukan nantinya akan memanfaatkan Data Spasial dari BIG dan GeoPositioning data dari GPS untuk Share Location sehingga memudahkan positioning data Kependudukan dengan data spasial menuju era Metaverse, sejalan dengan tema “Teknologi Big Data & AI masa depan” di Websummit DataGovAI 2022.
Websummit DataGovAI 2022 diselenggarakan tanggal 22,24 dan 29 November 2022 bersamaan dengan berakhirnya Presidensi G20 Indonesia puncaknya pada Pertemuan para Menteri di Bali juga di bulan November 2022.
Sebagai informasi, kegiatan ABDI DataSecurAI 2022 di bulan Maret menjadi side event dari G20 terkait teknologi Big Data & AI dengan partisipasi Chair G20, Mira Tayyiba Chair DEWG sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Chair Sherpa G20, Dr(HC) Ir Airlangga Hartarto dan Chair T20, Prof Dr Bambang Brodjonegoro di DataSecurAI 2022 awal Maret 2022.
Terkait hal tersebut, DPR Komisi 1 dan Kementerian Kominfo sepakat menyerahkan dan mengharapkan kebijakan Presiden Jokowi dalam meresmikan RUU PDP (Perlindungan Data Pribadi), namun nyatanya RUU PDP belum berhasil diterbitkan ketika perayaan HUT RI ke 77.
Sehingga, diharapkan dalam waktu dekat ini Indonesia bisa segera memiliki UU terkait dengan Perlindungan Data Pribadi yang dapat mengayomi Kedaulatan Data Privasi masyarakat dan bangsa. Mengingat strategisnya data untuk persaingan dan keunggulan kompetitif baik enterprise hingga negara di masa mendatang.
Berdasarkan Pidato Presiden Jokowi pada pelaksanaan Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta (16/8/2022) tentang Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN anggaran 2023 menyarankan agar masyarakat tetap waspada (alert) dan dibarengi dengan optimis melihat kondisi Global seperti konflik di Ukraina yang membawa inflasi dan resesi global dan perang supply chain semikonduktor dan isu Taiwan di Asia antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Dalam upacara HUT RI yang ke-77, Rudi Rusdiah berkesempatan mengikuti acara Detik detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Merdeka secara online dan acara Penurunan Bendera secara live di Istana Merdeka yang berlangsung sukses, akbar dengan tema “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit lebih Cepat”. Kirab Budaya dengan barisan berkebaya mengawal kereta kencana membawa Bendera Pusaka dari Museum Monas ke Istana Merdeka.
Sangat mengesankan bagaimana Presiden Jokowi datang lebih awal, sehingga menyempatkan diri mengunjungi podium ribuan masyarakat yang mengitari halaman Istana Merdeka dan menyapa masyarakat yang sangat antusias di masing-masing podium dan tentu sangat berkeinginan bertemu dengan Presiden Jokowi yang mereka cintai.
Merdeka dan GBU Indonesia!
Oleh Rudi Rusdiah Ketua Umum ABDI