Dewi Susilo Budihardjo : Bangga Jadi Perempuan Indonesia Berkebaya Mengawal Bendera Pusaka

0
3403
Potret WKU PSMTI Dept. Peranan Perempuan Dewi Susilo Budihardjo SE., SH., MH., menjadi bagian dari 18 Peserta Perempuan Barisan Berkebaya saat mengawal Bendera Pusaka menuju Istana Merdeka, (17/08). Dok. Pribadi

Saya terpilih mewakili Perempuan Tionghoa dalam kiprah kemanusiaan dan kemasyarakatan saya di Jawa Tengah selama ini, baik lewat Yayasan saya pribadi, Yayasan Berkat Bagi Bangsa maupun lewat kiprah saya lewat beberapa organisasi…

Jakarta, Komite.id – Barisan Perempuan Berkebaya dihadirkan untuk mengawal Bendera Pusaka. Barisan ini merupakan lambang seorang Ibu yang ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa. Sebagaimana Ibu Pertiwi dalam mengasuh Indonesia.

Mengingatkan betapa indah keaslian busana perempuan dalam wujud keaneka ragaman kebaya Nusantara. Hal ini harus dijaga dan dilestarikan dengan kesadaran terhadap keindahan busana yang ditinggalkan para leluhur. Bahkan, sudah seharusnya sebagai kaum perempuan Indonesia, wajib bangga memakaian busana kebaya yang luar biasa ini.

Potret Barisan Perempuan Berkebaya dari berbagai macam komunitas saat mengiringi Bendera Pusaka menuju Istana Merdeka, (17/08). Dok. Pribadi.

Maka dalam waktu ke depan, di promotori oleh WantimPres, Putri K. Wardhani akan mendaftarkan dan membawa Kebaya Goes To UNESCO. Terkait itu, mendapat tanggapan positif dari Bapak Presiden RI secara langsung.

Dewi Susilo Budihardjo, SE., SH., MH., aktivis perlindungan anak yang terus berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia. Dewi Susilo menjadi srikandi pembela anak dan perempuan yang sudah bertahun-tahun turun ke jalan dan berinteraksi langsung dengan anak-anak jalanan dengan berbagai persoalan. Berkat kerja kerasnya dalam mempertahankan hak anak dan perempuan, kini WKU PSMTI Dept. Peranan Perempuan ini terpilih menjadi salah satu dari 18 peserta Barisan Perempuan Berkebaya mengawal Bendera Pusaka menuju Istana Merdeka dari berbagai macam komunitas.

Potret WKU PSMTI Dept. Peranan Perempuan Dewi Susilo Budihardjo SE., SH., MH., mengabadikan momen berfoto dengan background Monas saat menjadi bagian dari 18 Peserta Perempuan Barisan Berkebaya saat mengiringi Bendera Pusaka menuju Istana Merdeka, (17/08). Dok. Pribadi  

“Saya terpilih mewakili Perempuan Tionghoa dalam kiprah kemanusiaan dan kemasyarakatan saya di Jawa Tengah selama ini, baik lewat Yayasan saya pribadi, Yayasan Berkat Bagi Bangsa maupun lewat kiprah saya lewat beberapa organisasi, dimana salah satunya lewat PSMTI,” tuturnya.

Dedikasinya begitu besar terhadap bangsa Indonesia. Nyatanya mantan model cantik ini merasa sangat bangga bisa turut menjadi bagian yang dipercaya dalam memeriahkan Kemerdekaan Indonesia di usia yang ke-77.

“Saya sendiri terpilih mewakili Perempuan Tionghoa, dimana posisi saya saat ini sebagai WKU Peranan Perempuan PSMTI Pusat,” lanjutnya.

Dokumentasi 18 Perempuan Barisan Berkebaya dari berbagai Komunitas saat mengiringi Bendera Pusaka menuju Istana Merdeka, (17/08). Dok. Pribadi

Semangat nasionalisme sosok Dewi Susilo sudah terbentuk sejak kecil. Dirinya sempat mengalami diskriminasi, diberi julukan ‘China’ saat bermain oleh teman sebayanya. Panggilan rasis itu pun tidak membuatnya menyerah akan kecintaan dirinya pada Indonesia. Berkat didikan orang tua yang selalu mengajarkan meski ada berbagai macam suku, baik Tionghoa maupun Pribumi kami ini tetap orang Indonesia. Sehingga, sampai saat ini cara pandang itulah yang terus memupuk semangatnya terhadap bangsa Indonesia.

Diketahui, WKU PSMTI Dept. Humas dan Media Rudi Rusdiah berkesempatan mendapatkan undangan meliput acara Detik-detik Proklamasi dan Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Merdeka secara online dan acara Penurunan Bendera secara live di Istana Merdeka yang berlangsung sukses, akbar dengan tema “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit lebih Cepat”. Kirab Budaya dengan barisan berkebaya mengawal kereta kencana membawa Bendera Pusaka dari Museum Monas menuju Istana Merdeka.

Oleh HUMAS PSMTI