Tingkatkan Literasi Digital, Bisnis Indonesia Group Gelar BGTC 2022

0
1424
Potret Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Yuliana Benyamin, dalam sambutannya di acara BGTC 2022, melalui kanal Youtube Bisnis Muda, Selasa, (30/08). /Tangkapan Layar Komite.id

Tanpa disadari, media sosial telah berubah peran menjadi salah satu sumber informasi utama masyarakat, dan sering kali memberikan pemahaman yang keliru.

Jakarta, Komite.id – Perkembangan transformasi digital yang semakin pesat, nyatanya diikuti dengan kesiapan masyarakat Indonesia dalam mengadopsi teknologi. Sebagai bentuk meningkatkan literasi digital masyarakat melalui lingkungan kampus, Bisnis Indonesia Group menggelar Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2022 yang dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) secara hibrida, Selasa (30/08).

“Lingkungan kampus dipilih sebagai pintu masuk pendidikan digital, dengan harapan agar para mahasiswa menjadi penebar benih-benih inklusi dan literasi kepada masyarakat,” ucap Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Yuliana Benyamin, dalam sambutannya di acara BGTC 2022, melalui kanal Youtube Bisnis Muda, Selasa, (30/08).

Maria mengungkapkan, BGTC 2022 digelar karena berangkat dari kegelisahan mengenai literasi digital di Indonesia yang tergolong masih sangat rendah. Padahal, negara Indonesia berada pada lompatan transformasi digital yang sangat massif.

“Harapannya BGTC akan meningkatkan pemahaman masyarakat yang tentu saja pada akhirnya akan berdampak pada indeks kenaikan literasi digital di Indonesia, sehingga kita mampu menangkap momentum pertumbuhan ekonomi para era digital,” tutur Pemimpin Redaksi (Pemred) Bisnis Indonesia.

Tema digital dipilih, lanjut Maria, karena teknologi adalah kunci utama dalam pemulihan ekonomi nasional setelah dilanda pandemi. Dalam hal ini, ekonomi digital Indonesia memiliki potensi luar biasa, yang disokong oleh generasi millenial dan generasi Z yang telah memasuki usia produktif.

Disampaikan Maria, salah satu yang menjadi fokus kegiatan BGTC 2022 ini adalah digitalisasi sektor keuangan. Meskipun, laju inklusi keuangan di Indonesia terbilang tinggi menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 76,19% pada 2019, namun tingkat literasi keuangan Indonesia hanya 38,03%. Sementara itu, inklusi keuangan menembus 83,6% pada 2021 dari target 2024 sebesar 90%.

Menurut Maria, di tengah gempuran produk keuangan digital, literasi terhadap produk-produk yang berkaitan dengan hal tersebut perlu ditingkatkan secara signifikan. Sehingga, masyarakat bukan hanya memiliki akses terhadap produk keuangan melalui kanal digital, tetapi juga dapat memahami secara utuh fungsi dan risikonya.

Lebih jauh, Maria juga menekankan bahwa selain produk keuangan, fungsi jurnalistik di era digital juga menjadi sorotan BGTC. Tanpa disadari, media sosial telah berubah peran menjadi salah satu sumber informasi utama masyarakat, dan sering kali memberikan pemahaman yang keliru bahkan tidak jarang disinformasi, dan di situlah peran media harus ditingkatkan.

Oleh sebab itu, lanjut Maria, Bisnis Indonesia Group memilih kampus ITB sebagai kampus pertama yang dikunjungi sekaligus sebagai penanda dimulainya BGTC 2022. “Selanjutnya, setelah di ITB, BGTC 2022 akan juga digelar disejumlah kampus di Indonesia, di antaranya Bogor, Surabaya, Jakarta, Pekanbaru, Makassar dan ditutup di Samarinda pada Oktober 2022,” pungkas Pemred Bisnis Indonesia.