Jakarta, Komite.id – Pertemuan Keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting telah dimulai. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong delegasi untuk menyepakati hasil diskusi atau pembahasan isu yang diusung Presidensi G20 Indonesia untuk penyusunan dokumen Bali Package.
“Saya bersyukur, kita telah membahas ketiga isu prioritas kelompok kerja ekonomi digital. Saya bersyukur, kita akan segera menyimpulkan pembahasan dokumen Bali Package,” ucap Menteri Johnny dalam keterangan tertulis di laman resmi Kominfo, saat membuka 4th DEWG Meeting di Mulia Resort Hotel, Nusa Dua, Bali, Senin (29/08/2022), yang dikutip Rabu (31/08).
Dalam diskusi mengenai Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca COVID-19, menurut Menteri Johnny Indonesia telah menyimpulkan konsep people centered sebagai perpanjangan dari konektivitas digital yang berpusat pada manusia atau human centered.
“Pada isu prioritas kedua, para delegasi memberi tanggapan positif atas upaya Pemerintah Indonesia dalam memajukan keterampilan digital masyarakat dan literasi digital,” ungkap Menkominfo.
Terlebih, anggota G20 menyambut baik toolkit untuk mengukur keterampilan digital dan literasi digital serta berbagi pengalaman untuk meningkatkan partisipasi kelompok rentan dalam ekonomi digital. Hal ini juga meliputi pertukaran kebijakan dengan keterampilan literasi digital tingkat lanjut.
Mengenai isu prioritas ketiga, yang berfokus pada pembahasan aliran data bebas dan aliran data lintas batas, Menkominfo mendorong negara-negara anggota G20 untuk mengakui pentingnya prinsip-prinsip pemersatu dalam tata kelola aliran data.
“Pemerintah Indonesia mengusulkan diskusi tentang prinsip-prinsip yang ditetapkan seperti kepatuhan hukum, keadilan, transparansi dan sampai batas tertentu menekankan soal timbal balik,” jelasnya.
Menteri Johnny mengungkapkan, telah mempertemukan berbagai stakeholders untuk membahas secara mendalam jalan ke depan untuk mengoperasionalkan aliran data bebas dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas.
“Selain itu, dalam diskusi kami juga menyoroti key enabler sangat penting dalam penerapan identitas digital yang relevan dengan transaksi digital yang melibatkan data pribadi,” tuturnya.
Pada sambutan pembukaan, Menkominfo juga mengundang delegasi untuk hadir dalam Digital Innovation Network (DIN) Presidensi G20 Indonesia.
“Izinkan saya juga mengingatkan Anda semua yang hadir di sini, DIN akan diselenggarakan pada tanggal 2 hingga 4 September 2022 di sini, minggu depan. Saya menyambut kehadiran Anda di acara tersebut,” imbuhnya.
Menteri Johnny, menyatakan kesungguhan Presidensi G20 Indonesia untuk melanjutkan upaya Presidensi G20 Italia dalam pembahasan mengenai tata kelola data (keamanan) di sektor ekonomi digital serta berbagi dukungan untuk beberapa hasil nyata.
“Termasuk mengelevasi Digital Economy Task Force (DETF) menjadi Digital Innovation Network (DIN), menyelengarakan Pameran Transformasi Digital, inisiatif Desa Cerdas dan Smart Island. Saya sangat bangga bahwa kita (Kementerian Kominfo), telah melestarikan bersama untuk mencapai momen ini,” ungkap Menkominfo Johnny.