“Semoga kita tetap bisa bersatu dalam salam Pancasila, PSMTI jaya, INTI juga jaya karena INTI dan PSMTI kakak adik. Boleh berbeda-beda asalkan untuk satu tujuan yang sama,”
Jakarta, Komite.id – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) terus melakukan berbagai upaya untuk mempererat hubungan kekerabatan di berbagai wilayah, salah satunya dengan menggelar kegiatan Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-IV dengan mengusung tema ‘Bersatu Hati, Menghasilkan PSMTI NTT yang Tangguh’ di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (26/09).
Adapun agenda pertama diawali dengan melaksanakan Welcome Dinner bersama pengurus PSMTI Pusat, Pengurus Wilayah PSMTI NTT dan pengurus Kota/Kabupaten PSMTI.
Pertemuan tersebut berlangsung harmonis yang dipimpin Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, bersama rombongan PMSTI dari Jakarta di antaranya, Keng Yoe Hok, Hasan Karman, Johnny Situwanda, Sudiono Chung, Niko, Lintje Thomas, Elisabeth Maju Yetty, Jenny Tan, serta Ariella Sinjaya dan Cintia Komalarasai.
Selanjutnya, hadir pula Gubernur NTT diwakili Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh, bersama petinggi PSMTI NTT antara lain Ketua Dewan Kehormatan PSMTI NTT Benny Litelnoni, Hengky Lianto selaku ketua, Don Putra Gotama sebagai Ketua OC dan Krissantus Fulbertus sebagai Ketua SC, Leonard Antonius, Marsel Fanggidae, Leopoldo Anang, Bobby Lianto, Sony Tamara, Abimanyu, Charly Yapola, Alain Niti Susanto, Hengky Marloanto, David Ongkosaputra, dan para tokoh perempuan seperti Mayke Tandayu, Linda Gotama, Ani Liyanto, serta masih banyak lagi.
Ada juga para pengurus PSMTI dari enam Kabupaten/Kota Kupang. Selain itu, hadir pula dua pengurus organisasi lain seperti INTI yang dipimpin Theo Widodo, serta HAKKA.
Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta bersama isteri dan rombongan didaulat naik ke atas panggung. Tak lama, disusul para tokoh PSMTI NTT seperti Hengky Lianto, Don Putra Gotama dan Krissantus Fulbertus yang didampingi koko dan cici NTT dan para tokoh Tionghoa asal NTT. Di dalam baki sudah tersedia puluhan selimut.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut selimut atau kain tenun ini menjadi sebuah mahakarya agung yang dihasilkan oleh kaum perempuan sebagai seniman hebat dari Provinsi NTT. Menurutnya, selimut ini merupakan mahakarya yang mahal harganya setara lukisan Piccaso, maupun Michaellangelo.
Pada pertemuan hangat ini, seluruh tamu dan para tokoh PSMTI maupun NTT, dipakaikan kain tenun. Kain-kain tersebut khusus didatangkan dari berbagai daerah di NTT dengan corak yang beragam dan diselempangkan pada bahu. Yang tak kalah membanggakan adalah, hampir sebagian besar undangan yang hadir, mengenakan jas tenun bermotif NTT.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta menyatakan bahwa antara PSMTI dan dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) adalah saudara. Yakni kakak dan adik.
Disampaikan Ketum Wili, dirinya sangat berharap agar persaudaraan yang dibangun tidak saja antar sesama warga etnik Tionghoa melainkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang bermukim di NTT. “Semoga kita tetap bisa bersatu dalam salam Pancasila, PSMTI jaya, INTI juga jaya karena INTI dan PSMTI kakak adik. Boleh berbeda-beda asalkan untuk satu tujuan yang sama,” tutur Wilianto Tanta, mengutip Mediator Kupang, Senin (26/09).
Sebagai informasi, Musprov PSMTI NTT akan berlangsung selama dua hari yang diawali dengan Welcome dinner pada Minggu, dilanjutkan pada Senin (26/09) pagi hingga Selasa (27/09) di Hotel Kristal Kupang. Agenda Musprov ini akan didahului dengan seremoni di pagi harinya, dan pada petang dilakukan pemilihan ketua PSMTI NTT. Terkait hal tersebut, Ketum PSMTI Wilianto Tanta kembali menugaskan Hengki Liyanto untuk memimpin PSMTI NTT dengan masa bakti 2022-2026.
“Kalau saya ikut memilih Musprov ke-VI ini, maka rasanya saya tidak akan lepas pak Hengki, karena di masa kepemimpinannya banyak hal luar biasa dibuatnya bersama pengurus maupun anggota,” pungkas Ketum Wilianto Tanta.