Tingkatkan Kecapakan Digital Masyarakat, Kominfo Gelar Webinar Class for Fresh graduate : How to Improve Your Digital Skill

0
1205
Dok. Kominfo Siberkreasi

“Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan masif harus kita iringi dengan peningkatan skill juga,” 

Jakarta, Komite.id – Untuk mendukung peningkatan skill masyarakat di media digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan Webinar “Class for Fresh Graduate : How to Improve Your Digital Skill”.

Webinar ini dilaksanakan Kamis (22/09) pukul 14.00-16.00 WIB dan diikuti oleh kelompok masyarakat dari berbagai komunitas Digital di DKI Jakarta dan Banten. Terlebih, di era transformasi ini peran masyarakat yang cakap akan dunia digital sangat penting, sehingga mampu tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.

Berdasarkan Penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022, di indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49. Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Karena masih berada di level “sedang”, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan berbagai kegiatan seperti webinar untuk meningkatkan kecakapan Digital Masyarakat.

Lulusan sarjana baru yang belum memiliki pengalaman kerja atau biasa disebut fresh graduate dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta setiap tahun terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak diiringi dengan penambahan lapangan pekerjaan, sehingga menimbulkan kesenjangan antara tingkat kelulusan dengan lowongan pekerjaan yang tersedia.

Ruth Sitorus influencer media sosial yang dikenal dengan akun “HRD Bacot” mengajak lulusan baru untuk memastikan ke arah mana mereka ingin bekerja. “Tanya ke diri sendiri apa yang ingin dicapai, sebenarnya hal ini harus dipikirkan sejak sebelum memasuki bangku kuliah agar terkesan tidak salah jurusan saat kuliah,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Komite.id, Selasa (27/09).

Lebih lanjut, dia mengatakan banyak fresh graduate seakan kebingungan apa yang sebenarnya tujuan mereka setelah kuliah, mereka belum mengetahui mau berkarir dimana. “Kebanyakan fresh graduate kebingungan mau bekerja atau memulai karir dimana, karena tidak memikirkannya sejak awal,” katanya.

Sementara itu, Pegiat Wirausaha Sosial Nur Rina Maskayanti mengajak fresh graduate untuk memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skill.

“Kembangkan skill diri melalui online courses yang saat ini mudah ditemukan di media digital. Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan masif harus kita iringi dengan peningkatan skill juga,” katanya.

“Banyak jenis online course yang bisa kita ambil untuk meningkatkan skill kita, ada yang gratis, ada yang berbentuk beasiswa dan ada juga yang berbayar. Perbanyak ikut kursus sesuai dengan bidang yang kita inginkan untuk meningkatkan skill agar bisa dipergunakan di dunia kerja nanti,” lanjut Nur Rina.

Menutup materinya, Rina menekankan bahwa banyak kesempatan kerja yang ditawarkan melalui kursus yang diadakan. “Ikuti kursus online dengan sebaik mungkin, biasanya banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan disana, jadi selain meningkatkan skill kita juga bisa mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Aini Firdaus Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Bekasi menghimbau kepada fresh graduate yang mencari pekerjaan untuk lebih berhati-hati. “Sebagai pengguna media digital kita harus berhati-hati terhadap scam, yaitu penipuan melalui telepon, SMS dan email. Apalagi untuk fresh graduate saat ini banyak lowongan pekerjaan palsu yang ditawarkan di media digital,” imbuhnya.

Aini mengajak fresh graduate untuk lebih waspada dalam mencari pekerjaan di media digital. “Ada beberapa ciri dari lowongan pekerjaan palsu seperti lokasi interview yang berbeda dengan alamat perusahaan, Gaji yang tidak masuk akal, tidak menggunakan email perusahaan dan meminta sejumlah uang. Jika menemukan lowongan pekerjaan seperti itu, lebih hati-hati lagi agar kita tidak tertipu,” katanya.

Sebagai informasi, program ini bertujuan untuk mendukung dan mendorong masyarakat memanfaatkan dunia digital sebagai sarana komunikasi dan interaksi yang aman, nyaman dan berbudaya. Untuk mengikuti kegiatan yang ini, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau https://literasidigital.id/