Jakarta, Komite.id – Presiden RI Joko Widodo menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8 Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Selain Presiden RI hadir pula berbagai pengurus partai politik, instansi pemerintahan hingga komunitas yang diselenggarakan di Jakarta Concert Hall – Inews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.
Turut hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, dan sejumlah pejabat tinggi partai politik lainnya. Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) juga berkesempatan hadir untuk memenuhi undangan perayaan HUT Perindo ke-8.
Sebagai Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, perayaan HUT Perindo selalu menjadi momen untuk meningkatkan rasa syukur. Di usia Perindo ke-8, perayaan HUT kali ini menjadi salah satu pengingat bahwa Partai Perindo telah bertahan sejauh ini untuk demi Indonesia Sejahtera.
Pada acara tersebut, Hary Tanoe menyampaikan pidato yang berisikan rasa syukurnya kepada para pengurus serta kader Perindo yang telah berpartisipasi dan berkontribusi terhadap pertumbuhan partai Perindo. Dirinya berharap agar Perindo bisa memberikan semangat baru dan perubahan baru untuk Indonesia Sejahtera.
Hari Tanoe juga beberapa kali memuji Presiden Jokowi di saat menyampaikan pidato sambutannya. Sementara di akhir pidato, Hary Tanoe menyiapkan pantun khususnya untuk Presiden RI Jokowi yang berbunyi, “Indonesia Negara yang besar, memiliki musim Hujan dan Kemarau, Pak Jokowi Presiden yang pintar, Partai Perindo ikut arahan beliau,”.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar para partai lebih hati-hati dalam menentukan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada pemilihan umum di tahun 2024 mendatang.
“Harus hati-hati, hati-hati loh menakhodai 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang? Memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” ucap Jokowi dalam acara Perayaan HUT Perindo ke-8.
Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa sebelum dipilih rakyat, pasangan Capres dan Cawapres merupakan orang-orang yang dipersiapkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Sehingga peran partai politik dalam menentukan pasangan Capres dan Cawapres menjadi sangat penting.
Selain itu, Kepala Negara menghimbau kepada partai politik untuk mengatur waktu yang tepat saat mengumumkan Capres dan Cawapres. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta parpol dapat menjaga situasi kondusif politik di tengah kondisi global yang tak menentu.