“Bahwa ini prosesor dengan teknologi desain 5 nm (Nanometer) dan PCIe gen 5 dan RAM DDR5 merupakan teknologi mutakhir persembahan AMD. Melihat teknologi yang terus berkembang, AMD terus berinovasi untuk dapat memberikan banyak manfaat bagi penggunanya,”
Jakarta, Komite.id – Berbicara tentang teknologi tentu tidak akan ada habisnya. Sebagai salah satu perusahaan semikonduktor yang berpusat di California, Amerika Serikat, Advanced Micro Devices inc. (AMD) hadir untuk mengembangkan prosesor dan teknologi yang terkait dengan komputer untuk pasar konsumen dan komersial.
Sebagai salah satu perusahaan pemasok mikroprosesor ternama, Business Development Manager AMD Indonesia Brando Lubis hadir menjadi salah salah satu Keynote Speaker dalam Websummit DataGovAI 2022 dengan membahas ‘AMD Delivering Supercomputing For the Enterprise & Big Data’ dalam Day 1 AMD-eHall yang mengusung subtema “ABCDE Technology Transformation & Disruption”.
Dalam paparannya, Brando Lubis menjelaskan bahwa AMD belum lama ini mengembangkan teknologi core AMD EPYC sebagai teknologi inovasi. Brando menuturkan, hadirnya teknologi ini diharapkan bisa memberi banyak manfaat untuk industri dan masyarakat Indonesia.
“Kita percaya bahwa teknologi itu adalah salah satu tools, yang dapat membantu kita untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan kinerja kita dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Brando Lubis, saat menyampaikan paparannya dalam Websummit DataGovAI 2022, Selasa (22/11/22).
Berdiri sejak tahun 1969, AMD memulai dengan bisnis logic chips yang kemudian berkembang menjadi bisnis chip RAM di tahun 1975. AMD telah hadir dalam berbagai teknologi yang digunakan di segala segmen kehidupan, mulai dari cloud, enterprise maupun high performance computing. Seperti contoh google cloud, AWS dan lainnya. Dalam hal ini, AMD mengategorikan teknologinya menjadi 4 bagian, yang pertama AMD Ryzen untuk CPU personal computer dan notebook, AMD EPYC untuk CPU Server, dari teknologi GPU meliputi AMD Radeon untuk personal computer & notebook dan AMD Instinct untuk Server.
Sebagai informasi, belum lama ini AMD telah mengakuisisi sebuah perusahaan bernama Xilinx dan Pensando. Dimana Xilinx sebagai produsen chip FPGA, Adaptive SoC dan Software. Merger AMD dan Xilinx untuk menghadirkan era baru komputasi dengan menyediakan portofolio platform komputasi adaptif paling komprehensif yang mampu mendukung berbagai aplikasi cerdas.
Sudah lebih dari 53 tahun, AMD hadir sebagai pioneer perusahaan semi konduktor yang pertama kali mengembangkan X86-64 bit arsitektur yang dirancang dan dipasarkan untuk platform desktop, mobile, dan embedded system berdasarkan arsitektur Zen dan turunannya.
Selain itu, AMD juga belum lama ini mengeluarkan prosesor AMD EPYC Generasi Keempat menggunakan arsitektur core Zen 4 yang menghadirkan arsitektur, teknologi, dan fitur-fitur generasi berikutnya ke data center modern. Dibangun di atas core “Zen 4”, core performa tertinggi yang pernah ada dari AMD, prosesor yang memberikan performa terdepan, efisiensi energi, dan membantu pelanggan mempercepat modernisasi data center untuk hasil aplikasi yang lebih baik dan wawasan yang lebih dapat ditindaklanjuti.
Dengan hingga 96 core dalam satu prosesor, prosesor AMD EPYC yang baru memungkinkan pelanggan untuk menggunakan server yang lebih sedikit dan lebih bertenaga untuk terus memenuhi kebutuhan komputasi. Selain itu, melalui pendekatan “Security by Design”, AMD terus menghadirkan peningkatan fitur keamanan di CPU x86 serta prosesor AMD EPYC Generasi Keempat mendukung CXL® 1.1+ untuk ekspansi memori, membantu pelanggan memenuhi tuntutan kapasitas beban kerja dalam memori yang lebih besar.
“Bahwa ini menjadi salah satu bukti dengan desain 5 nm (Nanometer) dan PCIe gen 5 dan RAM DDR5 ini merupakan teknologi mutakhir yang AMD ciptakan saat ini. Sehingga, AMD terus mengembangkan sebuah teknologi yang memberikan banyak manfaat untuk kita semua,” jelas Brando.
Sebagai Business Development Manager AMD Indonesia, Brando menuturkan bahwa AMD juga meneliti ada tiga kategori Shifting IT Demand, di antaranya Market Disruption yang mana transisi teknologi saat ini mayoritas industri melihat bahwa mereka menginginkan sebuah teknologi yang terbaru seperti DDR 5, PCIe Gen 5 dan lainnya. Dengan perubahan ISP Landscape yaitu software-software serta meningkatnya biaya energi.
Kategori selanjutnya ialah Aging Infrastructure, dimana rata-rata usia server dari 3-5 tahun juga maintenance untuk infrastruktur yang lama biayanya semakin meningkat. Terakhir, yakni meningkatnya ancaman dari sebuah keamanan.
Kategori terakhir, Expanding IT Demands terkait New Workloads yang mencakup Data Analytics, AI/ML. Dimana New use cases dan delivery models nya Containers & Cloud Native yang membutuhkan flexible, scalable dan cost-effective solutions.
“Karena teknologi terbaru menawarkan sebuah tingkat keamanan yang berlapis, kita percaya bahwa hal tersebut yang AMD telah kembangkan saat ini. Dan yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah flexibilities scalable dan Cost Effective Solutions,” kata Brando.
Diketahui, Epyc Genoa Zen 4 hadir sebagai sebuah supercomputer tercepat di dunia. Dalam hal ini prosesor AMD EPYC™ Generasi Keempat yang dibangun di atas core Zen 4 dan merupakan yang terkencang dan paling hemat energi di dunia, memungkinkan pelanggan memodernisasi data center mereka untuk mendorong wawasan yang dapat ditindaklanjuti demi hasil bisnis yang lebih baik
Berdasarkan keterangan resmi di laman AMD, dengan prosesor AMD EPYC Generasi Keempat, memudahkan bisnis untuk dapat:
Mendukung Kinerja dan Efisiensi. Dengan hingga 96 core dalam satu prosesor, prosesor AMD EPYC yang baru dapat memungkinkan pelanggan untuk menerapkan server yang lebih sedikit dan lebih kuat untuk terus memenuhi kebutuhan komputasi mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk mendorong fleksibilitas yang lebih besar dalam pusat data yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan bisnis dan mendorong dividen dunia nyata.
Membantu Menjaga Keamanan Data. Melalui pendekatan “Security by Design”, AMD terus menghadirkan fitur keamanan yang ditingkatkan di CPU x86. Seri prosesor AMD EPYC Generasi Keempat memperluas AMD Infinity Guard, serangkaian dengan fitur mutakhir yang menawarkan lapisan perlindungan fisik dan virtual. Dengan 2X jumlah kunci enkripsi dibandingkan dengan generasi sebelumnya, prosesor EPYC Generasi Keempat membantu pelanggan menjaga keamanan data, baik disimpan secara lokal, di cloud, atau berada di penyimpanan.
Gunakan Fitur dan Arsitektur Industri Terbaru. Prosesor ini terus memberi pelanggan rangkaian fitur “lengkap”, dengan pelanggan hanya perlu memilih jumlah inti dan frekuensi yang sesuai dengan kebutuhan beban kerja mereka.
Prosesor AMD EPYC Generasi Keempat memperkenalkan dukungan untuk memori DDR5 dan PCIe Gen 5, yang sangat penting untuk aplikasi AI dan ML. Selain itu, prosesor AMD EPYC Generasi Keempat mendukung CXL 1.1+ untuk ekspansi memori, membantu pelanggan memenuhi tuntutan kapasitas beban kerja dalam memori yang lebih besar.
Penting untuk diketahui, dalam Websummit DataGovAI 2022 ABDI juga memberikan Anugerah Apresiasi Award DataGovAI 2022 kepada AMD Indonesia dalam kategori “Best Data & AI Technology 2022 dalam Sektor Digital Processor Market & Industry Delivering Best Computing Platform for Data Analytics & AI”. Dalam hal ini, AMD juga mendukung kebutuhan komputasi Enterprise di Indonesia.