Dell Technologies melakukan inovasi bisnis dengan menyediakan beberapa produk yang mengadopsi AI dan Data Science di antaranya Business Application, Analytics, AI/ML/DL, HPC Application, Data Analytics dan Containers & VDI.
Jakarta, Komite.id – Menutup akhir tahun 2022, Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) bersama PT Adakom International Technology, sebagai Dell distributor menggelar Webinar yang mengusung tema ‘Modernize Your Wokrforce, Data and Advices with Dell Technologies” yang diselenggarakan melalui virtual Zoom Meeting, (19/12/22). Berbicara mengenai transformasi digital, tentu tidak terlepas dari peran teknologi informasi. Dalam hal ini, Dell Technologies telah melakukan inovasi bisnis dengan menghadirkan solusi perangkat mulai dari Data Center, Server, Storage, PC, End Point dan produk lainnya.
Menghadirkan tiga pembicara utama yakni Ryan Renaldy Country Business Manager – OEM Business and IoT Lead – Dell Technologies Indonesia sebagai Principal di Indonesia, Reynaldo Suwandi Presales PT Adakom International Technology, sebagai distributor Dell dan Rudi Rusdiah Chairman ABDI, yang juga CEO dari PT Micronics Internusa sebagai mitra dari Dell selama lebih dari 25 tahun.
Perlu diketahui, modernisasi teknologi dapat dilihat dengan perubahan teknologi digital dari masa ke masa. Dimana modernisasi telah mengubah cara pandang dalam beraktivitas menjadi lebih mudah dan efisien sebagai sisi positifnya sekaligus sisi mudaratnya, dimana Peraturan dan UU menjadi penting. Tentunya, para pelaku industri memiliki peran besar dalam menghadirkan sebuah solusi teknologi inovatif untuk masa depan dan regulator untuk menjaga agar teknologi tidak disalah gunakan.
Di era digital yang terus berkembang, teknologi informasi memiliki peran penting dalam pertumbuhan digital yang membentuk tren berkelanjutan. Tren teknologi informasi tersebut perlu terus dikembangkan, agar dapat membangun sistem komunikasi yang cepat, tepat dan terlindungi. Untuk itu, modernisasi teknologi sangatlah penting. Dan hal ini menjadi tugas Dell Technologies untuk menghadirkan solusi terbaik dalam membangun ekosistem teknologi Indonesia di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Ryan Renaldy Country Business Manager – OEM Business and IoT Lead – Dell Technologies Indonesia menyampaikan bahwa melihat 5 tahun ke depan, teknologi Edge Computing itu menjadi suatu komputasi yang dapat dilakukan di luar data center, tetapi lebih dekat dengan sumber data. Edge Computing juga bertujuan memiliki daya hitung yang rendah dari sebuah sensor misalnya, sehingga memudahkan dalam menganalisa satu data dari sumber end point tersebut.
Ryan menjabarkan beberapa hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya antara lain Edge Computing, Operation Efficiency, Risk and Mitigation dan Customer Experiences. “Kita melihat Edge Computing ini sangat penting karena ini membuat New Revenue Models. Itulah yang memang bisa kita lakukan dengan Edge Computing, mulai dari Effeciency, Safety and Compliance, Customer Experiences dan Revenue Models,” ucapnya.
Sementara, Reynaldo Suwandi menuturkan, hadirnya teknologi canggih dari Dell saat ini, tentu karena peran besar dari suatu perangkat computing yang mumpuni untuk menjalankan aktivitas Enterprise. Menjawab tantangan tersebut, Dell Technologies menyediakan berbagai inovasi, mulai dari Solusi Data Center, Server, Storage, Switch hingga End Point Computing, serta berbagai macam inovasi produk lainnya.
Lebih lanjut, Reynaldo menyampaikan bahwa selain menyediakan inovasi berbagai perangkat Dell Technologies juga mengutamakan keamanan. Dimana kita juga perlu mementingkan keamanan di dalam hardware. Ada dua fitur keamanan utama yang disediakan, meliputi sisi Protect dan Detect juga terdapat Recover.
“Karena pada dasarnya, terkait keamanan (security), serangan itu bisa terjadi dari luar maupun dari dalam,” kata Reynaldo.
Tak hanya itu, Dell Technologies juga menyediakan inovasi Dell EMC Entry & Midrange Storage around the globe. Dimana yang paling umum ialah jenis PowerVault ME 5 Series sebagai storage yang mengutamakan kapasitas, kedua Unity XT Series yang mengutamakan dari segi performa dengan support penuh SSD dan ketiga Storage PowerStore Series sebagai storage tertinggi dari Dell Technologies dengan kecepatan storage lebih dari seri Unity. Selain inovasi server, keamanan dan storage, Dell Technologies juga melakukan inovasi networking, yang tersedia di Data Center maupun Campus Core.
Lebih jauh, Dell Technologies juga menyediakan perangkat solusi untuk kebutuhan cloud, seperti VMWare, Microsoft Azure, Open Stack dan AWS.
“Di dalam sebuah prangkat itu pasti ada yang menjalankannya, untuk itu menurut pandangan saya kita perlu memperhatikan perancangan infrastruktur. Kalau berbicara keamanan, tidak ada yang namanya pasti benar-benar aman maka perlu diutamakan dari segi layer, sehingga serangan itu bisa kita ketahui baik dari dalam maupun luar,” imbuh Reynaldo.
Terkait keamanan data Enterprise & data Pribadi Konsumen serta Infrastruktur Data, Rudi Rusdiah menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang amat pesat dan bermanfaat, saat ini tentunya harus diimbangi dengan regulasi kebijakan serta Peraturan Pemerintahan untuk menjaga dan mengurangi sisi negative dari perkembangan teknologi. Karena teknologi selain digunakan untuk hal yang positif oleh para engineer Enterprise, juga dimanfaatkan oleh para hacker & cracker di Dark web yang mengincar vulnerability atau kelemahan dari sebuah system Enterprise.
Terlebih lagi, belum lama ini Presiden Joko Widodo mengesahkan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) No. 27 Tahun 2022 pada Oktober 2022 untuk mengawal pesatnya perkembangan pemanfaatan teknologi Informasi dan banjir data, terkait permasalahan kebocoran data (breach) enterprise & memberi perlindungan terhadap Data Konsumen dan Enterprise sebagai Aset strategis dan vital.
“Kita tentu melihat bahwa era transformasi digital ini membutuhkan sebuah regulasi yang dapat menjadi payung hukum bagi pemangku kepentingan yang memanfaatkan penggunaan data dan masyarakat. Hadirnya UU PDP ini diharapkan bisa memberikan perlindungan terhadap data pribadi konsumen serta menjawab tantangan kebocoran data yang selama ini terus terjadi,” tutur Rudi Rusdiah.
Hal ini disampaikan sekaligus oleh Chairman ABDI, untuk memberikan kepastian hukum bagi Enterprise yang menjalankan bisnis nya di Indonesia. Rudi mengingatkan agar para Chief Data Officer (CDO), CTO, CEO hingga CISO (Chief Information Security Officer) dapat mempelajari dan membaca dengan teliti sanksi, hak serta kewajiban yang tercantum pada pasal pasal UU PDP agar terhindar dari sanksi administrative, pidana maupun penjara, jika terjadi kebocoran data (Breach) atau penyalahgunaan Data Pribadi oleh stakeholder enterprise seperti karyawan, service provider hingga supplier dan konsumen.