“Kolaborasi menjadi isu yang sangat penting dan strategis yang dapat diinisiasi dari lingkungan pemerintahan…”
Jakarta, Komite.id – Dalam Websummit DataGovAI 2022, Ketua MPR RI H. Bambang Soesatyo., SE., MBA., menyampaikan Ministerial Keynote Speech tentang tantangan potensi konflik global yang saat ini tidak hanya berakar dari persaingan perang dagang, namun juga eskalasi ketegangan politik antarnegara.
Terkait itu, perang Rusia – Ukraina telah memantik terjadinya krisis energi dan pangan. Tak hanya itu, perubahan iklim yang juga ditandai hadirnya cuaca ekstrem dipicu oleh peningkatan konsentrasi gas karbondioksida dan gas lainnya yang menyebabkan efek rumah kaca.
Pun persoalan COVID-19 yang meskipun banyak negara telah mampu mengendalikannya, nyatanya hal ini masih menjadi ancaman dengan hadirnya berbagai varian baru. Rangkaian fenomena tersebut telah berdampak pada perlambatan perekonomian dunia. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini hanya sebesar 3,2% dan diperkirakan akan semakin melemah pada tahun 2023 dengan proyeksi sebesar 2,7%.
Kondisi perekonomian global saat ini juga terancam oleh lonjakan inflasi yang super tinggi di beberapa negara. Dalam hal ini krisis energi, pangan dan krisis keuangan global menyebabkan lebih dari 60 negara terancam mengalami kebangkrutan ekonomi dan terancam ambruk.
Ancaman resesi tidak hanya bagi negara-negara berkembang, tetapi juga menghantui negara-negara maju dengan kekuatan ekonomi besar termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang pertumbuhan ekonominya diprediksikan hanya mencapai 0,5% pada tahun 2023.
Untuk menyikapi kondisi tersebut, Ketua MPR RI menjelaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo sebagai Ketua Presidensi G20 2022 telah berupaya melakukan pendekatan dengan negara-negara yang sedang konflik untuk melakukan pendekatan damai dalam upaya penyelesaian konflik.
Pada forum G20, pidato Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi dan partisipasi atas dukungan dari para stakeholder, lembaga pemerintahan dan publik, akademisi, sektor swasta seperti KADIN Polhukam dan ABDI dalam mensukseskan transformasi digital dan ekonomi digital sebagai salah satu prioritas dari Presidensi G20 Indonesia.
Pasalnya, di era disrupsi yang diwarnai oleh lompatan kemajuan teknologi informasi, transformasi digital menjadi sebuah keniscayaan yang justru semakin diakselerasi oleh hadirnya pandemi COVID-19. Namun, sebagaimana kita ketahui, bahwa teknologi selalu memiliki dua sisi, yakni memberikan manfaat yang harus didorong untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dan dunia.
Sementara, di sisi lainnya yakni sisi kegelapan atau mudarat yang harus selalu diwaspadai potensi risikonya. Seperti contoh munculnya Hacker Bjorka yang memberikan ancaman dengan aksi pembobolan data dan mengeksploitasi rentannya big data yang sangat massif.
Terkait hal tersebut, KADIN Polhukam dan ABDI telah berkolaborasi dengan segenap stakeholder dalam bidang keamanan dan pertahanan siber yang dikoordinasikan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Lemhannas RI, Polri, BIN, Kejaksaan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kominfo serta Kementerian Koordinator Bidang Polhukam.
Dalam hal ini, Ketua MPR RI menuturkan bahwa beberapa pakar dihadirkan sebagai pembicara kunci dari Websummit DataGovAI 2022 yang bertujuan untuk meningkatkan aspek keamanan dan pertahanan dari berbagai sektor infrastruktur strategis hingga sektor pengusaha (enterprise) baik dalam maupun luar negeri, BUMN hingga UKM dan lembaga pemerintahan.
Untuk menyikapi tantangan ke depan, Bambang Soesatyo menekankan bahwa, “Kolaborasi menjadi isu yang sangat penting dan strategis yang dapat diinisiasi dari lingkungan pemerintahan, sedangkan dari sektor perdagangan industri dapat dikoordinasikan oleh KADIN khususnya dibidang hubungan polhukam untuk menjalin kerja sama di tingkat nasional, regional hingga kerja sama multilateral seperti di G20,” imbuh Ketua MPR RI.
“Hal ini menjadi penting mengingat potensi ancaman yang dihadirkan para musuh juga sangat beragam, bahkan dengan melakukan kolaborasi memanfaatkan cyberspace, darkweb hingga metaverse dengan menggunakan teknologi terkini seperti Big Data Analytics, Data Science, AI dan Blockchain & NFT,” lanjut pria yang akrab disapa Bamsoet.
Ketua MPR RI Bamsoet berharap agar penyelenggaraan Websummit DataGovAI 2022 ke-5 ini dapat melahirkan rekomendasi untuk dapat disampaikan sebagai bahan masukan kepada segenap pemangku kepentingan, utamanya Kementerian/Lembaga Pemerintahan terkait untuk mendukung program keamanan big data pemerintah dalam portal Satu Data Indonesia (SDI) serta berbagai kebijakan pemerintah lainnya, seperti Peraturan Presiden No. 39 tahun 2018 tentang SDI dan Peraturan Presiden No. 95 tahun 2019 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta Undang-Undang No.27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
“Penyelenggaraan forum ini tentunya turut memberikan masukan dan mendukung pemerintah khusunya pada sektor keamanan yang dikoordinasikan oleh BSSN, serta mendukung penyelenggaraan summit dan Ministerial Meeting dari Presidensi G20 di Bali,” tutupnya.
Sebagai acara akbar tahunan ABDI, DataGovAI 2022 sukses meluncurkan buku ABDI ke 5 dengan judul “The Future, Benefit Singularity & Governance of Technology” yang melibatkan banyak penulis dari berbagai kalangan dari 7 Negara, tuan rumah Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, Estonia, British Teritory, India & Nepal. ABDI juga mempersiapkan deklarasi buku ABDI pada acara DataSecurAI 2023 bulan Maret 2023 tahun depan.
ABDI mengapresiasi atas partisipasi dan dukungan dari Ketua MPR RI di berbagai kegiatan ABDI. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima Anugerah Apresiasi Award DataGovAI 2022 Best Data & AI Governance untuk sektor Lembaga Legislatif RI, yang telah sukses melahirkan UU Perlindungan Data Pribadi yang paling komprehensif di Indonesia sebagai Ketua MPR Ri.
Selain itu, ABDI juga mengapresiasi kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang telah berkontribusi dalam menulis artikel kata sambutan di buku ABDI yang kelima.