Jakarta, Komite.id – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar acara Pengucapan Syukur membuka Tahun 2023 dengan mengusung tema “Bangkitlah Indonesia menjadi Bangsa Pemenang” yang secara khusus diselenggarakan di Gedung Gereja GPIB Immanuel, Jakarta Pusat, (01/02).
Berlangsung dengan harmonis dan meriah, acara diawali dengan menyanyikan Kidung Pujian oleh para Jemaah dan dibuka dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Denny Tumiwa.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Bakrie, WKU dari berbagai Bidang, dan para pejabat pemerintah.
Gelaran acara ini juga menghadirkan khotbah dari Pdt. Albertus Patty dan Romo Johanes Hariyanto. Pada kesempatan tersebut Pdt. Albertus Patty mengingatkan bahwa tugas kita di dunia bukan hanya mementingkan urusan pribadi, perorangan tetapi juga mementingkan masa depan bangsa serta generasi berikutnya.
Sementara, Romo Johanes Hariyanto menjelaskan bahwa seorang pengusaha yang akan menjadi pemenang itu bukan hanya mengukur sebuah keberhasilan yang baik tetapi juga perlu melakukan pekerjaannya dengan cara yang baik dan memberikan manfaat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan bahwa tema yang diangkat mengenai Bangkitlah Indonesia Menjadi Bangsa Pemenang, selaras dengan berlangsungnya acara pada malam hari ini, yang mana semua orang berkumpul di sini untuk mendoakan dan bersyukur.
Menurut Arsjad, hal ini patut disyukuri bahwa Indonesia sebagai negara yang diberikan berkah untuk bisa melewati proses pandemi Covid-19 dengan cepat melakukan recovery ekonomi.
“Tentunya, hal ini tidak terlepas dari peran Presiden RI, para Menteri dan seluruh masyarakat bergotong-royong dan bekerja keras bersama dari mulai pandemi bagaimana memastikan semua vaksinasi terjadi dan menjaga semuanya, lalu juga menjaga inflasi,“ jelasnya.
Dirinya mengatakan, bahwa hal ini tidak mungkin terjadi hanya karena manusia. “Tetapi tanpa tangan Tuhan, tanpa berkah dari Tuhan, saya rasa tidak mungkin kita bisa melewati proses pandemi, bertahan secara ekonomi, dan menunjukkan angka-angkanya, Pak Presiden selalu bangga bahwa kita itu salah satu yang terbaik di G20, menjaga inflasi,” terangnya.
Arsjad menekankan bahwa kita harus bersyukur. Selain itu, juga perayaan malam hari ini kita mendoakan untuk situasi ke depan yang penuh tantangan. Seperti yang selalu diutarakan Presiden Jokowi beserta pemerintah bahwa, “Kita harus optimis walau waspada, karena kita yakin bahwa Indonesia secara ekonomi bisa growth kata IMF, World Bank dan lainnya, bukan kata Indonesia. Jadi kalauorang luar saja percaya, mestinya kita bisa percaya,” tuturnya.
Disampaikan Arsjad, kuncinya adalah ekonomi Indonesia saat ini sedang recovery. Karena kalau ada ekonomi growth (naik) maka ujung-ujungnya adalah kesejahteraan untuk bangsa. “Jadi memang kita harus memastikan bahwa ini berlanjut, nah berlanjutnya ekonomi growth ini paling utama adalah kalau kita aman, kalau kita stabil, baik itu stabil secara politik dan keamanan,” imbuhnya.
Arsjad menuturkan bahwa kita sudah sepakat dengan adanya pancasila dan nilai dari bangsa Indonesia adalah “Bhineka Tunggal Ika”.
“Kita sudah sepakat bahwa Indonesia itu ada berbagai agama, kita sepakat bahwa kita hidup dalam keberagaman yang mana akhirnya mestinya kita selalu bersatu. Karena yang kita butuhkan sekarang adalah kebersamaan dan persatuan. Itulah yang harus kita jaga, karena tujuannya sama yaitu mensejahterakan rakyat,” katanya.
Selanjutnya, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Anindya Bakrie membenarkan ucapan yang disampaikan oleh Pdt. Albertus Patty dalam khotbahnya mengenai dua tipe mentalitas. “Terdapat dua tipe mentalitas yakni telur (rapuh) dan bola tennis. kondisi saat ini patut disyukuri karena tipe mentalitas masyarakat dan bangsa Indonesia yakni bola tennis yang membal,“ katanya.
Dirinya melanjutkan, situasi ini bisa dilewati karena masyarakat telah terbiasa dengan krisis dan berkat daya tahan Indonesia yang begitu kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Saya yakin lah, di tahun 2024 nanti juga akan smooth apa pun arahnya, dan apa pun juga tanggung jawabnya Ketum kita doakan saja,” imbuh Anindya.
Hadir pula dari group Paduan Suara Gerakan Pemuda Choir GPIB Paulus Jakarta, Jakarta Tabernacle Choir, WKU Kadin Indonesia Bidang Investasi Tony Wenas dan Putri Ayu Silaen peserta IMB 2010 yang memeriahkan suasana sebagai Kesaksian Pujian.
Lagu “Give Thanks” yang dinyanyikan oleh Tony Wenas juga sangat relevan dengan tema Bersyukur. Presiden Jokowi pada perayaan Tahun Baru juga meminta masyarakat agar selalu bersyukur karena kita dapat melewati badai pandemi Covid 19.
“Masih teringat bagaimana beratnya kehidupan dan ekonomi pada tahun 2020 saat memuncaknya Pandemi dan Pemerintah harus melaksanakan PPKM dan Protocol Kesehatan yang sangat ketat, dimana banyak mall, kantor, toko, sekolah semua harus tutup,” ucap Rudi Rusdiahanggota panitia Perayaan Natal Kadin di GKBI Immanuel dan anggota Kadin Polhukam.
Dilanjutkan dengan Lagu “The Prayers” oleh Putri Ayu. “Agar kita selalu berdoa dan berharap kepada Tuhan YME yang membawa kita semua keluar dari badai Pandemi Covid 19,” ujar Rudi.
Sebagai informasi, Gereja Immanuel Jakarta pada usia 183 tahun, menjadi National Heritage (Cagar Budaya) yang digunakan sejak tahun 1840. dilengkapi Orgel Pipa klasik buatan J Datz di negeri Belanda buatan tahun 1843, yang masih mengiringi lagu-lagu persembahan dan pujian dengan baik 180 tahun kemudian.