Badai Tech Winter, Berikut Daftar Sejumlah Perusahaan PHK Massal Karyawan

0
1801
Dok. Reuters

 

Fenomena “musim dingin” sektor teknologi atau tech winter masih berlangsung hingga bulan ini. Tech winter merupakan kondisi di mana penurunan minat dan investasi dalam teknologi. Kemajuan teknologi dan investasi di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan tampaknya memasuki babak tech winter atau musim dingin teknologi.

Proses siklus kemajuan teknologi telah didorong oleh periode investasi dan antusiasme berlebihan di mana teknologi tertentu akan memicu lompatan ke depan dalam berbagai industri. Ketika prediksi tersebut gagal, periode akan memasuki musim dingin.

Terbaru, Dell Technologies memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan karyawan. Perusahaan perangkat keras tersebut melakukan PHK terhadap 5 persen dari total karyawan atau sebanyak 6.650 orang.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (6/2/2023), pemangkasan ini dikarenakan adanya penurunan permintaan komputer pribadi atau PC.

Sebelumnya, International Business Machines Corp. atau IBM mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 3.900 karyawan. IBM mengikuti jejak Google, Amazon, hingga Microsoft yang terlebih dahulu melakukan PHK terhadap karyawannya.

Berdasarkan data dari Truep.io, sepanjang 2023 sudah terjadi 390 PHK di perusahaan teknologi yang berdampak pada 121.562 karyawan. Pada 2022, ada 1.535 PHK di perusahaan teknologi dengan 241.176 orang terkena dampaknya, sedangkan berdasarkan data dari perusahaan konsultan Challenger, Gray & Christmas Inc., sektor teknologi mengumumkan 97.171 PHK pada 2022, naik 649 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah perusahaan yang melakukan PHK Massal karyawan.

Google

CEO Alphabet Inc. induk perusahaan Google, Sundar Pichai membeberkan rencana PHK terhadap 12.000 karyawan atau sekitar atau 6 persen dari keseluruhan tenaga kerjanya.  Sundar Pichai mengatakan keputusan ini merupakan hal yang amat sulit, dan akan memengaruhi tim di seluruh perusahaan termasuk bagian perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik maupun pada produk.

Microsoft

Microsoft, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia ini telah mengumumkan PHK terhadap 10.000 karyawannya.

CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan pihaknya akan terus berinvestasi di area strategis untuk masa depan Microsoft. Pihaknya akan mengalokasikan modal dan bakatnya ke area pertumbuhan sekuler dan daya saing jangka panjang bagi perusahaan, sambil melakukan divestasi di area lain.

Amazon

Amazon, e-commerce asal Amerika Serikat, dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 18.000 karyawannya.  Chief Executive Officer Amazon Andy Jassy mengumumkan langkah tersebut dalam sebuah memo kepada karyawan pada Rabu (4/1/2023).

Jassy mengatakan pemangkasan ini merupakan bagian perencanaan dari 2022. Pemangkasan pun akan menyasar pada sebagian besar divisi ritel Amazon dan SDM seperti perekrutan.

Crypto.com

Crypto.com, tempat pertukaran kripto mengumumkan akan ada pemangkasan 20 persen terhadap karyawannya. Perusahaan asal singapura tersebut mengumumkan PHK ini pada 13 Januari 2023. Saat ini Cyrpto.com mempunyai 2.450 karyawan, artinya 490 karyawan akan diberhentikan.

Perusahaan asal singapura tersebut mengumumkan PHK ini pada 13 Januari 2023. Saat ini Cyrpto.com mempunyai 2.450 karyawan, artinya 490 karyawan akan diberhentikan.

Coinbase

Coinbase, startup pertukaran kripto mengumumkan akan melakukan PHK terhadap seperlima dari jumlah karyawannya. PHK ini dilakukan untuk memotong biaya karena pasar kripto saat ini menurun dan perusahaan teknologi tersebut menurunkan ekspektasi mengalami pertumbuhan. Saat ini Coinbase memiliki karyawan sebanyak 4.700 karyawan, artinya 950 karyawan akan berdampak PHK ini.

Salesforce

Salesforce, perusahaan CRM mengumumkan akan memotong 10 persen karyawannya dan juga mengurangi beberapa ruang kantor sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.  Salesforce saat ini memiliki karyawan lebih dari 79.000 orang. Co-CEO SalesForce Marc Benioff mengatakan bahwa perusahaan tumbuh terlalu cepat untuk lingkungan saat ini.

Spotify

Platform streaming musik yang berbasis di Swedia ini dikabarkan juga akan melakukan PHK terhadap karyawannya, kendati tidak dijelaskan secara terperinci berapa jumlah orang yang akan terdampak kebijakan tersebut. Berdasarkan laporan per kuartal III/2022, Spotify memiliki sekitar 9.800 karyawan. Namun perusahaan memangkas sejumlah karyawannya pada September dan Oktober 2022.

IBM

International Business Machines Corp. (IBM), produsen komputer asal Amerika Serikat, melakukan PHK sebanyak 3.900 karyawan atau 1,5 persen dari keseluruhan. Pemangkasan ini dikarenakan adanya pelemahan penjualan dan bisnis. Dilansir dari Bloomberg dan New York Times, Kamis (26/1/2023), PHK ini juga berkaitan dengan pemisahan bisnis Kyndryl, serta bagian dari unit AI, Watson Health,pada 2021 yang menimbulkan biaya US$300 juta selama periode Januari hingga Maret. Sepanjang 2022, IBM mendapatkan pendapatan sebesar US$9,3 miliar, yang ternyata masih di bawah target perusahaan yakni US$10 miliar.

 Apple

Apple dikabarkan mulai melakukan PHK karyawan yang bekerja di saluran ritel di luar Apple Store. Dikutip dari Apple Insider, Selasa (24/1/2023), beberapa karyawan non-musiman yang bekerja di toko retail non-Apple Store, seperti di Best Buy dan lainnya, telah menerima pemberitahuan PHK lewat e-mail.

SAP

Perusahaan software asal Jerman, SAP, dikabarkan akan melakukan PHK terhadap 3.000 karyawan atau 2,5 persen dari jumlah tenaga kerja. Dilansir dari Times Now, Minggu (29/1/2023) Chief Financial Officer SAP, Luka Mucic, mengatakan pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan fokus pada inti bisnis perusahaan cloud.

Paypal

PayPal Holdings Inc. akan melakukan PHK terhadap 2.000 karyawannya di tengah perlambatan ekonomi makro yang membebani bisnis perusahaan dalam beberapa kuartal terakhir. Dilansir dari Bloomberg, Rabu (1/2/2023), kebijakan ini akan memengaruhi sekitar 7 persen karyawan dan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.

Dell

Dell Technologies Inc. mengumumkan adanya PHK terhadap 6.650 karyawan atau 5 persen dari total karyawan global. pemangkasan ini dikarenakan adanya penurunan permintaan komputer pribadi atau PC. Dilansir dari Bloomberg, Senin (6/2/2023), Co-Chief Operating Officer Jeff Clarke mengatakan dalam memonya bahwa saat ini perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang terus terkikis dengan masa depan yang tidak pasti.

Yahoo

Terbaru, Yahoo dikabarkan akan memangkas 20 persen dari tenaga kerjanya, berdampak pada 1.600 pekerja di bisnis teknologi iklannya (ad tech). Mengutip TechCrunch, Sabtu (11/2/2023), karyawan sudah diberitahu pada Kamis bahwa 12 persen dari perusahaan (1.000 karyawan), akan diberhentikan pekan ini.

Dalam enam bulan, sebanyak delapan persen atau 600 orang, akan dilepaskan dari posisinya. Pengurangan ini akan berdampak pada sekitar setengah dari bisnis teknologi iklan Yahoo.

CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan, PHK ini bukan karena masalah ekonomi, melainkan perubahan yang disengaja, untuk memperkuat unit periklanan Yahoo for Business, yang tidak menguntungkan.

Disney

Disney menjadi raksasa media terbesar di dunia juga dikabarkan akan mengumumkan rencana pemangkasan karyawan. CEO Disney Bob Iger, dalam laporan pendapatannya hari Rabu pekan ini mengumumkan, induk layanan streaming Disney+ dan Hulu itu akan memangkas sekitar 7.000 karyawan mereka di seluruh perusahaan.

Dikutip dari The Verge, Iger menyebut, langkah ini “dibutuhkan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi saat ini.”

Seperti banyak perusahaan lainnya, perubahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi biaya dalam “lingkungan ekonomi yang lebih menantang.”

Zoom

Zoom mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal terhadap sekitar 1.300 karyawannya. Angka tersebut mewakili sekitar 15 persen dari seluruh pegawai Zoom. Pengumuman ini sekaligus membuat Zoom menjadi perusahaan teknologi lainnya yang bakal memangkas karyawannya secara besar-besaran.

Dilansir dari CNN, Rabu (8/2/2023), dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Zoom Eric Yuan mengatakan PHK akan berdampak pada setiap bagian organisasi.

Sebagai informasi, saham Zoom menurun secara signifikan tahun lalu, karena lebih banyak pekerja yang kembali ke kehidupan kantor.