Jakarta, Komite.id – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) mengikuti pelatihan Pemantapan Nilai-Nilai (Taplai) Kebangsaan yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, di gedung Lemhannas, Jakarta, Senin (05/05/2023).
Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari (5-11 Juni 2023), yang diikuti oleh 106 anggota PMSTI dari seluruh Indonesia, termasuk Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta.
Acara Taplai Lemhannas tersebut, di buka oleh Sekretaris Utama (Sestama) Lemhannas RI, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mewakili Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto. Pembukaan kegiatan ditandai dengan mengalungi tanda peserta oleh Irjen Rudy kepada dua perwakilan peserta. Kali ini, kegiatan mengangkat tema “Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa Guna Memelihara dan Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”.
Dalam sambutannya, Irjen Rudy mengucapkan selamat datang kepada para peserta pendidikan. Kedatangan para peserta sangat tepat guna menyegarkan kembali terkait dengan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar negara.
“Kehadiran bapak/ibu di Lemhanas merupakan upaya dan betuk tanggung jawab moral dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa,” kata Irjen Rudy.
Irjen Rudy mengapresiasi kegigihan PSMTI dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para anggotanya, apalagi PSMTI merupakan wadah komunikasi, penyerap dan penyalur aspirasi suku Tionghoa di Indonesia.
“Karena itu, kami meyakini PSMTI juga memiliki tujuan dan komitmen yang kuat untuk turut serta dalam upaya mencegah meluasnya nilai-nilai yang muncul sebagai dampak negatif perkembangan teknologi,” ujar Irjen Rudy.
Sementara itu, Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Lemhannas RI dan panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan pendidikan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi anggota PSMTI.
Wilianto juga mengucapkan rasa bangga atas antusias yang tinggi dari para anggota PSMTI terhadap kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Hal tersebut membuktikan anggota PSMTI memiliki rasa nasionalisme dan tekad yang kuat untuk menjaga pesatuan dan kesatuan.
“Hari ini kita kelurga besar PSMTI berkumpul dalam kegiatan pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan di Lemhannas, dalam rangka mengingatkan kembali akan cita-cita pendiri bangsa Indonesia dan memperkokoh rasa nasionalisme terhadap NKRI serta memperkuat persatuan dan kesatuan,” kata Wilianto saat memberikan kata sambutan.
Wilianto mengatakan tugas PSMTI saat ini adalah menyiapkan putra-putri terbaik suku Tionghoa Indonesia untuk masuk dalam arus besar bangsa Indonesia dengan turut serta secara aktif dalam pembangunan NKRI dalam segala aspek kehidupan.
“Hal ini kita wujudkan antara lain dengan memasukan kader-kader terbaik WNI suku Tionghoa untuk masuk menjadi Prajurit TNI-Polri, Yudikatif, Legislatif, Eksekutif maupun menjadi Aparatur Sipil Negara. Oleh karena itu sangat penting bagi kita semua untuk dapat mengikuti kegiatan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan,” sambung pengusaha sukses asal Makassar ini.
Selanjutnya, salah satu narasumber Taplai PSMTI Dr Rudi Rusdiah sebagai Chairman ABDI (Asosiasi Big Data & AI) membawakan materi yang sangat strategis mengenai perkembangan dunia Data Science & AI dikaitkan dengan kondisi GeoPolitik Dunia dan Pemantapan Nilai Kebangsaan dengan judul “Cyber Security & Algoritma Kebangsaan”. Rudi merupakan alumni Lemhannas PPRA 42 tahun 2008 sekaligus juga Wakil Ketua Umum (WKU) PSMTI Pusat.
Pasalnya, algoritma Kebangsaan berguna untuk mendorong penguatan nilai nilai kebangsaan, ideologis Ketahanan Nasional (Tannas) dan Wawasan Nusantara melawan nilai nilai ideologis anti NKRI dan penguatan identitas kebangsaan melawan politik identitas atau sektarian. Hal ini, Lemhannas mendorong Algoritma Kebangsaan agar bangsa Indonesia yang kehidupan sehari-harinya berada di ruang siber dan digital tidak tergerus oleh algoritma rekomendasi konten Sosial Media seperti Facebook, Whatsapp, Tiktok, Twitter yang terkadang bias, tertutup mengikuti arahan Global Big Tech Social Media Enterprise.
Lebih lanjut, Narasumber Tannas (Ketahanan Nasional) Dr Margaretha Hanita, pada Selasa (06/06/2023) memaparkan Perkembangan Global GeoPolitic dimana sebelumnya GeoPolitik focus pada Pertarungan Perluasan Teritori Dimensi Darat, Laut & Udara, kemudian berkembang menjadi Perang dingin antar Hegomoni dan Perang Sumber daya menjadi GeoPolitik Phase V Konflik Teknologi Konektivitas merambah dimensi Siber, MultiMedia, AI, Satelit Ruang Angkasa.
Narasumber Wasantara (Wawasan Nusantara) Mayjen TNI Pur Endang Hairudin ST,MM memaparkan dimensi pemikiran Wasantara pada dimensi kewilayahan (realita) yang sangat luas terdiri dari 3 zona waktu, 17,000 pulau dengan diantara 2 benua dan Samudra dengan 3 ALKI; dan dimensi kehidupan bermasyarakat dan bernegara (fenomena). Wasantara menghadapi pesta demokrasi mengedepankan Satu Kesatuan Politik dalam Kehidupan Berbangsa & Bernegara mengedepankan 3 azas yaitu asas Kepentingan Bersama; asas Keadilan dan asas Kesetiaan. Teknologi Digital dan Sosmed harus diwaspadai untuk tidak dimanfaatkan oleh pihak yang memanfaatkan Politik Identitas yang mempolarisasi Kesatuan & Persatuan, Populisme Agama, manipulasi informasi dan disinformasi dengan teknologi AI Deep Fake terkait paparan Algoritma Kebangsaan & Siber Security.
Untuk diketahui, para peserta akan mengikuti pembekalan dengan berbagi macam materi seperti wawasan nusantara, ketahanan nasional, kewaspadaan nasional dan kepemimpinan nasional. Para Peserta diharapkan membuat Essay Perorangan maupun Essay Kelompok yang dipaparkan pada sesi DAK (Diskusi Antar Kelompok).
Untuk diketahui, para peserta akan mengikuti pembekalan dengan berbagi macam materi seperti wawasan nusantara, ketahanan nasional, kewaspadaan nasional dan kepemimpinan nasional. Materi pemebekalan disampaikan oleh narasumber berkompeten dari Lemhannas maupun dari luar Lemhannas. Pelatihan akan ditutup dengan kegiatan outbond pada hari terakhir.