Jakarta, Komite.id – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengikuti pelatihan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Taplai) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS) RI. Kegiatan ini berlangsung sejak 19 hingga 25 Juni 2023, dan diikuti oleh 108 peserta HIPMI dari seluruh Indonesia.
Pemantapan Nilai-nilai kebangsaan ini di buka oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Jakarta, Senin (19/6) di Gedung Panca Gatra Lemhannas. Menhan Prabowo mengakatan “Pembangunan suatu bangsa, nilai-nilai kebangsaan, itulah yang menjadi dorongan utama apakah bangsa itu bangkit menjadi bangsa yang berhasil, bangsa yang biasa-biasa saja, atau bangsa yang gagal,”.
Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tahun 2023 ini juga mendapatkan arahan dari Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Dr Bambang Soesatyo sebagai narasumber utama untuk memberikan pembekalan. Jakarta, Rabu (21/6).
“Kita perlu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah sukses memanfaatkan periode bonus demografi, seperti Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang. Kunci keberhasilan negara-negara tersebut dalam memanfaatkan bonus demografi adalah dengan mempersiapkan sebaik-baiknya sumber daya manusia (SDM) sebagai subyek pembangunan. Keberlimpahan tenaga kerja yang siap diserap oleh pasar tenaga kerja harus menjadi modal sumber daya yang menopang pertumbuhan ekonomi dan tidak justru menjadi beban pembangunan,” jelas Bamsoet saat memberikan pembekalan dalam Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Selain pembekalan nilai-nilai kebangsaan berupa Tannas (Ketahanan Nasional), Wasantara (Wawasan Nusantara), Dr. Rudi Rusdiah, selaku chairman ABDI (Asosiasi Big Data & AI) sekaligus alumni Lemhannas PPRA 42 tahun 2008 dan CEO PT Micronics Internusa ini juga hadir memberikan pembekalan materi dari sudut pandang Teknologi Siber hingga AI (Artificial Intelligent) dalam meningkatkan Ketahanan Nasional & Nilai Kenurbangsaan kepada peserta TAPLAI HIPMI 2023 dengan judul Paparan “Algoritma Kebangsaan tingkatkan Ketahanan Siber Nasional”. Kamis, (22/6).
Narasumber Tannas Rabu, (21/6) mengutip keynote Guber Lemhannas pada Jakarta GeoPolitik VII Forum membahas Gelombang V Konflik Connectivity Digital, yang sangat relevan dengan topik “Ketahanan Siber & Algoritma Kebangsaan). Narsum Wasantara (21/6) menambahkan bahwa “Perang & Ancaman Konflik tidak lagi terkait wilayah Darat,Laut, Udara. Tapi sudah merambah ke wilayah domain SiberVerse,termasuk Darkweb, Metaverse dan Ruang Angkasa, misalnya Orbit Satelit, dimana Indonesia baru saja meluncurkan Satria 1. Jadi memang topik Algoritma Kebangsaan sangat strategis untuk meningkatkan ketahanan di domain Siber, AI, Ruang Angkasa hingga Metaverse.
Algoritma Kebangsaan ini berisi pesan-pesan kebangsaan yang menarik dan tidak terkesan indoktrinasi atau memaksa sehingga berguna untuk mendorong penguatan nilai nilai kebangsaan, ideologis Ketahanan Nasional (Tannas) dan Wawasan Nusantara melawan nilai nilai ideologis anti NKRI dan penguatan identitas kebangsaan melawan politik identitas dan polarisasi pengguna SosMed.
Contoh kasus yang sudah terjadi adalah pelanggaran di Pemilu AS antara Kubu Donald Trump & Hillary Clinton. Skandal profiling 87 juta data pengguna FB peserta Pemilu AS oleh Cambridge Analytica(CA), UK dng psychological warfare algoritma menciptakan polarisasi Pemilu AS tahun 2016 antara Kubu Trump vs Hillary Clinton CA claims memiliki 5,000 data point Pemilih Pemilu AS. Dengan algoritma psychographic analytics, CA dapat tentukan personality & pilihan politik pengguna, sehingga potensi pengaruhi jalannya Pemilu & memenangkan klien nya Trump, yang mengganggu proses demokrasi AS.
FaceBook harus membayar denda kepada UK Data Protection Watchdog sebesar $ 643,000 karena kasus CA yang memanfaatkan data Facebook dan membayar denda $725juta ke pada US FTC& SEC(Security Exchange Commission regulator Pasar Modal dan Perdagangan di AS.
Salah satu alasan Lemhannas meminta ABDI membawakan materi Algoritma Kebangsaan ini kepada peserta Taplai, untuk mengingat bahwa Indonesia, juga AS akan memasuki tahun Pemilu tahun 2024 mendatang, sehingga dibutuhkan Algoritma Kebangsaan untuk dapat mengimbangi algoritma yang digunakan oleh sosial media yang sarat politik identitas, polarisasi yang memecah belah, sebagai musuh dari Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Hampir semua aplikasi di Smartphone berbasis Blackbox AI yang memanfaatkan algoritma. Jelas Rudi dalam TAPLAI HIPMI 2023 di Ruang Pancasila Gd. Trigatra Lt.3, gedung Lemhannas RI, Kamis (22/6).
Lebih lanjut Menhan Prabowo mengatakan bahwa “Pahlawan sekarang adalah pengusaha yang sukses, yang bisa menciptakan lapangan kerja. Tidak ada uang tanpa kemakmuran. Tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia dan sejahtera. Tidak ada rakyat yang bahagia dan sejahtera tanpa pemerintah yang bersih dan adil,” jelasnya.
Indonesia perlu kemakmuran, dan pasukan terdepannya adalah pengusaha. Pengusaha yang memiliki jiwa juang yang tinggi. Tutup Menhan Prabowo.
Ditambahkan oleh Ketua MPR bahwa “Saat ini pertumbuhan investasi dalam negeri cukup tinggi. Namun, harus pula disadari bahwa tingginya investasi tidak selalu dan tidak serta merta berbanding lurus dengan tingginya serapan angka tenaga kerja”.
“Sebagai gambaran, realisasi investasi sepanjang tahun 2022 mencapai lebih dari Rp 1.207 triliun, dengan serapan tenaga kerja mencapai lebih dari 1,3 juta orang. Artinya, setiap satu triliun rupiah investasi, hanya mampu menyerap sekitar 1.300 tenaga kerja. Jika dibandingkan pada tahun 2013, nilai investasi per satu triliun rupiah dapat menyerap sekitar 4.600 tenaga kerja” jelas Bamsoet.
“Di sisi lain, setiap tahun jumlah angkatan kerja baru diperkirakan mencapai 3,3 juta hingga 3,5 juta. Jika tidak diantisipasi, kondisi tersebut berpotensi memicu peningkatan angka pengangguran pada usia produktif. Merujuk pada data BPS, per Februari 2023, kelompok usia 15 tahun hingga 24 tahun mendominasi tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 16,46 persen,” terang Bamsoet.
Bamsoet mengakhiri pembekalannya dengan harapan bahwa HIPMI akan menjadi ujung tombak dalam paradigma pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas, berdaya saing, serta memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif, seiring laju perkembangan zaman.
Pelatihan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (Taplai) Tahun 2023 bagi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini ditutup dengan kegiatan outbond pada hari Sabtu dan Minggu (24-25 Juni 2023) di Kinasih Resort Depok.