Jakarta, Komite.id – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) akan menggelar acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 yang bertepatan dengan hari Maulid Nabi (28/09/2023) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang digelar pada 02 Oktober 2023 yang sekaligus memperingati Hari Batik Nasional.
Konferensi Pers ini dihadiri oleh Ketua Umum PSMTI, Willianto Tanta dan Ketua HUT PSMTI 2023 Peng Suyoto, beserta WKU PSMTI Dept. Kaderisasi dan Kepemudaan, Johnny Situwanda; WKU Hubungan Otmas dan Lintas Agama(juga membantu Humas), Rudi Rusdiah; dan WKU PSMTI Dept. Sosial, Lingkungan Hidup dan Kesehatan Oey Lusiana; Wakil Ketua Umum (WKU) PSMTI Dept. Hukum HAM dan Advokasi, Djoni Toat; Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Dr Antonius Ritchi Castilani dan Ketua BEM Fakultas Kedokteran UKRIDA, Mulia Januari.
Di usia genap ke-25 ini PSMTI mengusung tema “Pesta Demokrasi Sukses, PSMTI Maju, Indonesia Sejahtera”. Melalui tema tersebut, perayaan yang digelar menjadi lebih spesial, dimana selain mengundang anggota dan pengurus PSMTI seluruh provinsi dan kabupaten/kota, PSMTI juga mengundang Presiden Joko Widodo beserta jajaran Menteri kabinet.
Tak hanya itu, PSMTI juga mengundang beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama, Ormas Besar seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Ansor, serta Ormas besar non Tionghoa maupun Ormas besar Tionghoa yang akan ikut hadir merayakan HUT PSMTI ke-25 dengan jumlah peserta yang hadir ditargetkan mencapai 2500.
Bertepatan dengan Hari Batik Nasional, PSMTI meminta para tamu undangan untuk mengenakan pakaian batik. Selain hari Batik Nasional, puncak HUT PSMTI juga merayakan Festival Kue Bulan atau Moon Festival.
Dalam rangkaian acara HUT ke-25, PSMTI turut mengenalkan budaya Tionghoa melalui penampilan seni budaya tionghoa seperti alat musik, tarian, pakaian, kungfu, wushu hingga taichi.
Lewat penampilan seni budaya tersebut, masyarakat Tionghoa di Indonesia berusaha untuk mempertahankan dan memperkaya warisan budaya mereka serta mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia yang beragam.
Gelaran HUT PSMTI ke-25 ini sebagai bentuk rasa syukur dari pengurus dan anggota PSMTI dalam menunjukan persatuan, toleransi lintas suku, agama dan organisasi.
HUT ke 25 ini merupakan tahun perak bagi PSMTI. Hal ini PSMTI ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa PSMTI memiliki kekompakkan
hubungan sosial, budaya, dan kebersamaan antara keluarga-keluarga dengan marga atau keturunan Tionghoa di Indonesia serta memelihara tradisi Tionghoa di Indonesia. Hal ini termasuk dalam hal pendidikan, budaya, dan kegiatan amal. Dalam hal ini, PSMTI merupakan salah satu contoh dari upaya untuk mempertahankan dan memperkaya keragaman budaya di Indonesia.
Peluncuran Buku “Sejarah Orang Tionghoa di Nusantara”
Dalam acara tersebut PSMTI juga meluncurkan buku tentang perjalanan Suku Tionghoa Indonesia yang berjudul “Sejarah orang Tionghoa di Nusantara”, termasuk perannya dalam membangun negeri. Buku tersebut ditulis oleh 32 akademisi di Universitas Negeri dari seluruh Indonesia.
Ketua Panitia HUT PSMTI ke-25, Peng Suyoto mengatakan buku ini, menceritakan awal datangnya orang Tionghoa di Indonesia. Saat ini, masyarakat masih banyak bertanya awal masuknya Suku Tionghoa ke Nusantara karena banyak informasi yang berbeda tentang kedatangan Suku Tionghoa.
“Banyak yang menyangka Suku Tionghoa itu datang di abad 8 karena tulisan sebelumnya oleh seorang pendeta I Ching yang berkelana di Nusantara. Tetapi dengan adanya akademisi-akademisi menulis sejak abad ke 2 setelah masehi sudah ditemukan jejak orang Tionghoa datang, itu menjadi hal referensi yang baru bagi para akademisi dan sejarawan yang ingin lebih banyak mengetahui jejak orang Tionghoa di Indonesia,” kata Peng Suyoto yang juga sebagai Ketua Harian I PSMTI.
Selain itu, PSMTI juga akan memberikan special award kepada 25 tokoh Tionghoa yang membesarkan nama Indonesia.
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta berharap agar panitia bisa saling bahu membahu untuk mensukseskan HUT PSMTI ke-25.
“Jadi harapan saya dari panitia bisa bekerja sama dengan baik untuk menyelenggarakan HUT yang sudah dirancang semua. Semoga Bapak Presiden dan menteri-menterinya bisa hadir,” kata Wilianto.
Lebih dari itu, dalam rangkaian HUT ke-25, PSMTI juga menggelar berbagai kegiatan, mulai dari Donor Darah PSMTI se-Indonesia yang digelar selama 25 hari (21 September – 15 Oktober 2023) di seluruh Indonesia, dan lomba Karaoke Bahasa Mandarin sebagai bentuk upaya pelestarian Bahasa Mandarin di Indonesia.
Sebagai informasi, PSMTI juga menggelar kegiatan donor darah yang berlangsung bersamaan dengan kegiatan konferensi pers di Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Jakarta Barat.