Jakarta, Komite.Id – Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia) memperingati ulang tahunnya yang ke-30, Kamis 11 Januari 2024. Entahlah bagaimana cara menghitung “fengshui”nya, karena sejatinya Mastel lahir di Bandung pada tanggal 1 Desember 1993.
Tema yang diusung adalah “Telematika untuk Semua: Kolaborasi untuk Merajut Konektivitas dan Kesejahteraan Nusantara”. Resepsinya meriah, gempita dan terbilang mewah, diselenggarakan pada sore hari di Auditorium Hotel Bidakara, di bilangan Jakarta Selatan.
Apa telematika? Istilah ini menjadi populer di masyarakat, karena melalui media tivi dan medsos, kerap kita dengar tentang sebutan “pakar telematika”. Tapi jangan kaget, berbicara tentang kasus pertelematikaan di layar kaca, ternyata wujudnya berbeda dengan pengertian dan isu universal serta kegiatan yang dilakukan oleh Mastel.
Di Indonesia, telematika tidak berjalan di ruang hampa. Pengembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia, secara aturan tertuang melalui Instruksi Presiden RI (Abdurrahman Wahid) Nomor 6 Tahun 2001. Referensi pijakan ini banyak dilupakan orang, termasuk oleh Mastel sendiri.
Mastel adalah organisasi yang bersifat nirlaba. Sebagai asosiasi payung, Mastel menaungi kaum komunitas dengan spektrum keanggotaan yang luas, berupa 29 asosiasi di bidang TIK; 112 perusahaan pemasok atau suplier telekomunikasi dan IT dan 300 anggota para profesional. Dengan potensi ini, Mastel memang pantas memposisikan dirinya sebagai mitra kerja utama dari Kementerian Kominfo.
Sejalan tema ulang tahunnya, maka Mastel bersama segenap asosiasi afiliasi portofolionya, dituntut berkontribusi nyata turut dalam penyelesaian perbagai masalah telematika terutama yang menyangkut hajat khalayak bangsa. Di lain pihak, Mastel wajib ikut memberi masukan aktual terkait program percepatan transformasi digital dan kemandirian dan kedaulatan digital Pemerintah. Tujuan ideal baik masyarakat komunitas dan masyarakat luas (publik), adalah mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengapresiasi MASTEL sebagai mitra strategis dalam memajukan sektor telekomunikasi di Indonesia.
Menkominfo mencatat beberapa peran yang berkaitan dengan agenda kebijakan transformasi digital nasional berupa kajian mengenai tren teknologi, bisnis, dan regulasi. Dijelaskannya, kontribusi nyata MASTEL terlihat dari berbagai kajian dan publikasi yang telah diterbitkan. Termasuk dukungan sinergi kementerian, lembaga dan pelaku industri, serta penguatan organisasi.
Dalam perumusan kebijakan Kementerian Kominfo, MASTEL juga memberikan tanggapan terhadap Draft Naskah Akademik tentang Pembaruan Fundamental Technical Plan (FTP) Telekomunikasi, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Kominfo, dan Draft Roadmap 5G. “Masukan-masukan tersebut tentunya bermanfaat bagi proses perumusan kebijakan,” tambahnya.
Menkominfo memberikan apresiasi penuh atas peran dan kontribusi nyata MASTEL bagi pembangunan sektor komunikasi dan informatika nasional. “Selamat ulang tahun ke-30 untuk MASTEL. apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan atas kontribusi MASTEL sebagai mitra strategis Kominfo,” ungkapnya.
Dalam acara itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi antara lain oleh Direktur Jenderal SDPPI sekaligus Ketua Dewan Pengawas MASTEL Ismail, Direktur Jendral PPI Wayan Toni Supriyanto, Inspektur Jenderal Kominfo Arief Tri Hardiyanto, Staf Ahli Menteri Widodo Muktiyo, M. Hadiyana dan Wijaya Kusumawardhana, serta Direktur BAKTI Kementerian Kominfo Dr.Fadhilah Mathar. Hadir pula Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno dan CEO Perusahaan dan Industri Telekomunikasi Nasional dan sponsor platinum: Dirut Telkom Ririek Ardiansyah, Dirut Huawei Indonesia dan Dirut ZTE Indonesia.
Banyak kalangan masyarakat (komunitas dan publik) yang sangat menyayangkan pembubaran BRTI dan BPT pada 26 November 2020. Sebagai organisasi terpercaya, seyogyanya Mastel bisa mewakili aspirasi kalangan industri dan masyarakat dengan memposisikan peran sebagai “pengontrol” regulator. dan pemerintah. Kalau bukan Mastel siapa lagi? Berdayakan potensi para profesional digitalis yang tersedia di dalam organisasi.
Ada homework perkominfoan, infokom, TIK, telematika, telekomunikasi, digital siber atau apapun namanya; yang perlu perhatian serius. Koordinasi Interoperabilitas Smart City menuju Smart Nation, Ancaman siber ke ponsel pelanggan, penyediaan 600 tenaga S1 berkualifikasi IT, pegaruh AI dan lain sebagainya; semua memerlukan kolaborasi 4.0 dan rajutan nyata antara akademisi, industri, pemerintah, badan, komunitas dan media. Mastel salah satu di antaranya.
Happy belated anniversary Mastel.
Menjelang pilpres bulan depan tetaplah berkarya dan tidak berpolitik. Kendati banyak mitra sponsor, Mastel tetap harus prioritas pada kepentingan masyarakat luas.
There is no home base like an office, berkantorlah serius di Jalan Tambak atau jangan ragu pindah guna peningkatan produktivitas.
ABDI (Asosiasi Big Data & AI) sebagai anggota Asosiasi TUMastel ikut menghadiri Rapat Kerja 2024 yang diadakan sebelum acara HUT Mastel di Bidakara oleh Mastel bersama seluruh angota DPA dan DPH Mastel.