Jakarta, Komite.Id – Telkom akan meluncurkan satelit baru pada pertengahan Februari 2024. Wahana ini akan menggunakan bantu pemerataan digital di Indonesia.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza, mengatakan satelit baru ini nantinya akan berada di orbit dengan ketinggian yang sama dengan satelit Telkom yang ada saat ini, yaitu di orbit Geosynchronous orbit (GEO) dengan ketinggian 35.786 KM dari permukaan bumi. Namun, satelit tersebut memiliki perbedaan dengan satelit yang satelit GEO konvensional yang dimiliki perusahaan plat merah ini.
Tercatat saat ini Telkom telah mengoperasikan dua satelit, yaitu Telkom 3S yang mengorbit 118 derajat BT dan Telkom 4 atau satelit Merah Putih yang mengorbit 108 derajat BT. Adapun, satelit yang akan mengangkasa dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, itu akan mengisi slot orbit 113 derajat BT.
Dari dua satelit yang sudah beroperasi, satelit baru Telkom menggunakan teknologi high throughput satellite (HTS), yaitu teknologi yang memiliki desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak (multi-spots beam). Sebagai informasi, terkait penamaan satelit baru tersebut, Telkom masih menggodoknya.
“Sehingga menghasilkan kekuatan pancar satelit yang besar di suatu area yang dilingkupi beam tersebut. Kekuatan pancar satelit ini identik dengan besaran data yang mampu dikirim satelit ke lokasi tersebut,” ujar SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza, kepada detikINET, Kamis (11/1/2024).
Selain itu, satelit dengan sistem HTS memungkinkan sumber daya frekuensi yang digunakan dapat digunakan berulang (frequency reuseable). Hal ini. kata Reza, menaikkan jumlah kapasitas yang dimiliki satelit HTS.
Satelit HTS yang menggunakan platform Spacebus 4000B2 dengan berat total sekitar 3,9 ton ini akan memanfaatkan kombinasi frekuensi C-Band dan Ku-Band.
“Sebagai negara di kawasan khatulistiwa yang memiliki curah hujan yang tinggi, dengan kombinasi kedua frekuensi tersebut, satelit HTS yang akan ditempatkan di slot orbit 113 derajat BT ini diharapkan menjadi satelit HTS yang paling andal di Indonesia karena frekuensi C-Band adalah frekuensi yang memiliki performa paling baik terhadap curah hujan,” tutur Reza.
Disampaikan Reza bahwa satelit baru Telkom ini direncanakan akan siap beroperasi di bulan April 2024 dan akan dimanfaatkan untuk membantu pemerataan digital di Indonesia.
“Melalui penyediaan layanan backhaul berbasis satelit, mengembangkan bisnis maritim di Indonesia, dan mendukung kedaulatan data di Indonesia dengan mengurangi kebergantungan kapasitas satelit asing,” pungkas dia.