Jakarta, Komite.id – Ketua Umum Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) Rudi Rusdiah melakukan audiensi dengan Ketua MPR RI, Dr Bambang Soesatyo di rumah Dinas MPR RI bersama Huawei Indonesia, Senin (01/04).
Dalam pertemuan ini, Ketum ABDI bersama Direktur Government Affair, Yenty Joman, Niko Setiawan, Huawei Indonesia dan Angela Shirley serta Ketua Bidang Teknis & Cyber ABDI FX Winarto untuk membahas hal terkini didunia Cyber & Kegiatan ABDI menyelenggarakan Summit DataSecurAI, GovTech, SDI 2024 bersama Smart City, Indo Energy, Indo Waste Expo yang akan berlangsung di JI Expo, Kemayoran tanggal 18-20 September 2024. Mengundang kembali Dr Bambang Soesatyo untuk berkenan memberikan Keynote nya. Dilanjutkan diskusi kegiatan ABDI & Kadin bersama BSSN dan Kementrian Kominfo terkait isu terkini didunia Cyber, antara lain semakin masifnya data breach (pembobolan) bukan saja di Indonesia, namun juga di AS. Bahkan perusahaan raksasa telekomunikasi, AS di AS bisa terkena data breach sebanyak 7.6 juta penggunanya dan informasinya di sebar di Dark Web, sehingga perlu dipertanyakan apa gunanya DoD, AS membangun darkweb, jika lebih banyak digunakan untuk kegiatan illegal ? ABDI sendiri sudah berkoordinasi dengan BSSN dan Kementrian Kominfo terkait upaya take down informasi yang menayangkan berita pembobolan misalnya di akun BreachForums atau ThreatMon di platform X / Twitter. Sebetulnya amat disayangkan jika platform X ini menayangkan berita pembobolan data, yang membantu para hacker menjual data curian dari perusahaan korbannya, salah satunya anggota dari Kadin dan ABDI.
Pertemuan diakhiri dengan menyerahkan Majalah Kominte.id dan Buku ABDI 2024, dimana Ketua MPR sebagai salah satu penulis artikel serta anugerah penghargaan DataGovAI 2023 kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, untuk kategori “Best Data and Artificial Intelligence (AI) Governance” di sektor lembaga legislatif Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Bambang Soesatyo atas kontribusinya memajukan dunia big data dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan di Tanah Air.
Bambang Soesatyo mengapresiasi peran ABDI yang konsisten menyelenggarakan Web Summit sejak 2018 serta Huawei Indonesia yang ikut mendukung acara Summit ABDI.
Di tahun 2024, ABDI kembali menyelenggarakan Web Summit dengan 2 kegiatan utama, yakni DataSecurAI, GovTechAI dan Satu Data Indonesia 2024 pada 18 – 20 September 2024 bersama dengan SmartCity Expo dan DataGovAI 2024 Pada Bulan November 2024 bersama IndoDefense Expo.
“Saya berharap Bapak bisa hadir dalam acara ABDI di bulan mendatang yakin Data SecurAI 2024, Satu Data Indonesia 2024 dan DataGovAI 2024”. Ujar Rudi Rusdiah.
Audiensi tersebut dilakukan ABDI untuk menyerahkan Buku Apreasi ABDI 2023 dan Majalah Edisi No.49 kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo , “saya berharap bapak bisa hadir dalam, kegiatan Data SecurAI dan Satu Indonesia 2024”,Ujar Rudi Rusdiah.
Serta perwakilan dari Huawei antara lain : Director of Government Affair Huawei Indonesia Yenty Joman dan PR Manager Huawei Indonesia Niko Setiawan.
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan perkembangan artificial intelligence (AI) yang demikian pesat menuntut generasi muda untuk terus beradaptasi dan berkreasi. Perkembangan AI yang terus berproses tidak hanya mengubah mekanisme dalam proses produksi, rantai pasok hingga bisnis dan perdagangan. Tetapi, juga terus mengubah kebutuhan dunia kerja dan keterampilan kerja.
“Saat ini kita sudah berada dalam era teknologi digital, dan dunia kerja pun sudah mengandalkan teknologi kecerdasan. Tidak aneh bila nantinya banyak pekerjaan dan keterampilan manual di masa lalu tidak terpakai lagi. Karenanya, generasi muda harus mampu beradaptasi dengan menguasai teknologi digital agar mampu bersaing di dunia kerja,” ujar Bamsoet usai menerima Pengurus Asosiasi Big Data & AI (ABDI) serta Perwakilan Huawei Indonesia, di Jakarta, Senin (1/4/24)
“Alhamdulillah Huawei Indonesia mencetak 100 ribu talenta digital Indonesia.Upaya ini dinilai menyumbang angka yang cukup besar untuk mencapai target yang ditetapkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebanyak 9 juta tenaga kerja atau talenta digital Indonesia hingga tahun 2023,” ujar Director of Government Affair Huawei Indonesia Yenty Joman.
Huawei Indonesia telah berupaya bersama-sama pemerintah mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui reskilling dan upskilling pengetahuan digitalisasi yang berhasil menciptakan talenta-talenta digital unggul yang dapat menjawab tantangan industri serta berkontribusi dalam membangun ekosistem digital menyeluruh di Indonesia.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, konsekuensi logis dari progres berkelanjutan teknologi AI adalah tuntutan kepada semua generasi muda untuk terus beradaptasi dan belajar mengikuti perkembangan. AI memang diyakini tidak akan pernah mampu mengungguli keunggulan komparatif manusia. Namun, demi efisiensi, akurasi dan kecepatan memenuhi permintaan pasar atau konsumen, peran signifikan AI tidak terhindarkan lagi.
“Para generasi muda jangan ragu untuk bertransformasi. Jika tidak segera beradaptasi dengan progres AI, para generasi muda akan sukar untuk masuk dunia kerja di masa depan. Sebab, cepat atau lambat, tata kelola pemerintahan dan perusahaan harus mengadopsi kecerdasan buatan karena tuntutan perubahan zaman,” kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dengan semua institusi pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, guna memfasilitasi generasi muda dapat lebih mendalami serta menguasai teknologi kecerdasan. Terlebih, Indonesia saat ini sedang menyongsong bonus demografi di tahun 2045.
Selain itu, pada rumusan tentang Visi Indonesia Emas 2045 ditetapkan fokus pembangunan nasional pada empat pilar. Antara lain, pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan.
“Salah satu agenda penting dari pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah memberi ruang seluas-luasnya kepada generasi muda untuk bertransformasi sejalan dengan progres AI. Sehingga, nantinya para generasi muda Indonesia mempunyai kompetensi merespons dinamika zaman seiring perkembangan teknologi digital yang tidak terbendung,” pungkas Bamsoet.