Jakarta, Komite.id – Perkembangan Artificial Intelligence saat ini berdasarkan data dari McKinsey tahun 2023 masyarakat ini sudah menggunakan AI untuk kehidupan sehari-hari sebanyak 79% dan kemudian penelitian dari Stanford University tentang AI Index Report tahun 2024 banyak perusahaan global telah menggunakan AI ini di dalam menjalankan bisnisnya yaitu sekitar 55%.
Kemudian Kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tahun 2030 diprediksi untuk Global sebesar 13 TrilIiun USD, untuk ASEAN sendiri ada 1 TrilIiun USD dan Indonesia sebesar 366 Miliar USD. Kemudian kalau kita melihat kesiapan sendiri bagaimana Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga, kita bisa melihat indeks yang dikeluarkan oleh Oxford Insight tahun 2023 paling tinggi Singapura ,kemudian disusul oleh Malaysia, Thailand jadi Indonesia mempunyai skor 61,3, kemudian baru Vietnam dan Filipina.
Melihat inovasi di sektor Ai saat ini yang paling banyak berdasarkan data dari Deloitte tahun 2024 adalah sektor layanan kesehatan, manufaktur dan edukasi dan untuk tenaga kerja di Indonesia karena kami kebetulan dari badan pengembangan SDM komdigi bidang komunikasi dan digital berdasarkan survei dari Kompas tahun 2023 ada total pekerja yang memanfaatkan AI ini sebesar 22,1% dan pekerja yang terbantu dengan AI sebesar 26,7 juta dan ke depannya banyak sekali bagian-bagian administrasi terutama sekretaris dan sebagainya maupun juga tenaga ahli sudah menggunakan yang dinamakan profesi di bidang prompting engineer dan kami dari Kementerian Komunikasi dan Digital sudah menyiapkan sertifikasi khusus di bidang prompting engineer ini yang berbasiskan pada SKKNI atau BNSP.
Kemudian di bidang siber sendiri saat ini untuk Cyber Security serangan banyak sekali di tingkat nasional berdasarkan dari BSSN ada 4 juta target serangan siber, kemudian yang mengarah ke Indonesia sendiri ada 2,5 miliar. Apa yang harus kita lakukan untuk Upskilling di bidang talenta digital dalam keamanan siber ini kita membutuhkan talenta-talenta digital yang mampu untuk bisa mengamankan dan juga mampu untuk bisa memanfaatkan dalam sisi defens. Kemudian kita membutuhkan perkembangan teknologi yang harus kuasai teknologi-teknologi di bidang dua hal ini di bidang ini dan juga kita siapkan berbagai materi-materi modul-modul mulai dari tingkat dasar sampai ke tingkat profesional.
Program-program di badan pengembangan SDM untuk bidang komunikasi dan digital :
- Diploy : Platform untuk Peserta pelatihan DTS mendapatkan tawaran pekenaan, magang, dll oleh industri
- DLA (Digital Leadership Academy) : Program Pelatihan Kepemimpinan Digital untuk 500 Pimpinan
- Digitalent : Program Pelatihan Talenta untuk 100.000 Masyarakat
- PIMDI (Indeks Masyarakat Digital Indonesia) : Survey Pengukuran Indeks Masyarakat Digital di seluruh Kabupaten/Kota
- Politeknik Digital Jogja : Program Pendidikan Talenta Digital Kominto untuk S1 dan S2
- Beasiswa Kominfo : Program Beasiswa S2 Bidang Kominfo di LN dan DN untuk 300 masyarakat
BPSDM Komdigi mendukung upaya pemanfaatan AI secara optimal dan mendukung penguatan keamanan siber nasional dengan membekali sumber daya manusia Indonesia dengan berbagai pelatihan terkait AI, keamanan siber, big data, cloud, dan keterampilan digital lainnya.
“Kami sudah menyiapkan khusus untuk talenta digital kami yang dinamakan Digital Talent Scholarship pelatihannya mulai dari masyarakat sampai ke tenaga profesional dan kita siapkan modul-modul di bidang Ai dengan bekerja sama dengan berbagai perusahaan-perusahaan globaltech dan bulan Desember ini kami akan launching bekerja sama dengan Microsoft mulai dari Ai tingkat dasar kemudian tingkat intermediate sampai tingkat Advance dan kami siapkan hakaton-hakaton dan penerimaan pekerjaan jadi kita akan launching di minggu kedua bulan Desember ini khususnya dengan bekerja sama dengan Microsoft untuk membangun talenta-talenta Ai dan juga kami siapkan dari pemerintah Korea Selatan sudah menghibahkan pendanaan sebesar 4 juta USD khusus untuk mendirikan sekolah Ai di Indonesia dan kami siapkan dari Kementerian Komunikasi Digital,” ungkapnya.
“Digital Talent Scholarship targetnya untuk per tahun ada 100,000 mulai dari masyarakat. Dua teknologi ini yang kami dorong dan mempunyai kota yang cukup banyak mulai dari DEA (Digital Entrepreneurship Academy yaitu seluruh masyarakat untuk menciptakan pekerjaan baru dan tingkatkan ekonomi digital. Kita berikan tentang keamanan Saber bagaimana mereka dengan nyaman, bisa menjual barang kemudian mengelola di marketplace dan sebagainya. Selanjutnya Thematic Academy kami bergerak untuk tingkat paling bawah dari murid SD, dari teman-teman disabilitas kami melakukan pelatihan-pelatihan dengan jumlah yang sangat besar yang kita namakan sebagai Thematic Academy. Kemudian untuk lulusan Fresh Graduate Academy kami berikan untuk AI maupun Cyber Security ini di tingkat intermediate, kemudian yang untuk VSGA dan TSA khusus mahasiswa jadi kami membuat berbagai modul di bidang AI dan Cyber Security dan kita minta para dosen untuk mengadopsi modul-modul ini dan kami berikan sertifikasi kepada para mahasiswanya jadi ini semuanya dimulai di tahun 2025 termasuk untuk literasi digital. Jadi konsep untuk literasi digital kami akan membentuk pandu-pandu literasi digital yang nantinya kami masuk ke sekolah-sekolah dan universitas dan kami akan bekerja sama dengan Kementerian Dikti maupun Kementerian Pendidikan Menengah Dasar bagi sekolah yang sudah melakukan literasi digital kami akan berikan ujian kemudian bila dia sudah mencapai 70% minimal peserta ujian tadi lulus maka kami berikan sertifikat kepada sekolah, kepada universitas dan sebagainya dan kami nyatakan bahwa seluruh siswa di sekolah atau di mahasiswa di universitas tadi sudah terliterasi digital maka jaminanya adalah mereka tidak melakukan viral yang negatif kemudian tidak menyebar hoaks, kemudian mereka tidak bermain judi online dan sebagainya jadi program-program literasi digital di tahun 2025. Kita harapkan talenta-talenta digital yang sudah kami latih mereka harus mengikuti mulai dari literasi digital kemudian mindset digital dan digital basic skill Kemudian untuk para ASN kami sudah bekerja sama juga dengan LAN agar mereka seluruh ASN ini diwajibkan untuk belajar mandiri dan memilih program-program yang kami sediakan di dua bidang ini yaitu Cyber Security dan Ai di Cyber Security kami kerja sama dengan MasterCard dan Indosat,” tutupnya.