Andy Waroma : Mengapa Data Terbuka Penting di Asia

0
2237

MENGAPA DATA TERBUKA PENTING DI ASIA: APA YANG TELAH KITA PELAJARI DARI COVID-19

Oleh Andy Waroma, [Direktur Asia, European Cloud Alliance]

Jakarta, Komite,id- Untuk mengatakan bahwa pandemi ini telah meningkatkan keperluan  ekonomi digital dan mempercepat adopsi teknologi baru dalam kehidupan sosial dan bekerja merupakan pernyataan yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Seperti yang dikatakan oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, “Kita telah menyaksikan transformasi digital yang setara dengan dua tahun hanya dalam dua bulan” karena seluruh lapisan masyarakat beradaptasi dengan cara baru dalam bekerja dan menyelesaikan masalah.

Faktor penting pendorong  dari percepatan teknologi ini adalah data terbuka atau dikenal sebagai Open Data.

Data terbuka lebih penting dari yang kita bayangkan untuk kerja sama dan kolaborasi lintas batas. Semakin hari, diskusi seputar data terbuka melibatkan tidak hanya pemerintah namun juga organisasi non-pemerintah, dan dalam beberapa kasus, sektor swasta, baik perusahaan kecil maupun besar.

Membuat rangkaian set data spesifik tersedia untuk semua dapat membantu upaya pemulihan pasca pandemi. Misalnya, pemerintah Korea merilis berbagai set data seperti data penjualan masker publik dan jumlah kasus nasional dan internasional yang terkonfirmasi sebagai API terbuka. Pembukaan data secara umum ini akan memungkinkan para ahli teknologi informasi atau IT dan  masyarakat untuk memanfaatkan data tersebut untuk pengembangan lebih lanjut data yang akan bermanfaat untuk kepentingan publik.

Selain berbagi informasi penting kepada setiap individu di komunitas dan memungkinkan respons cepat hasil dari pembukaan data yang ada, data terbuka juga membantu mempercepat pemulihan ekonomi pada skala besar.

Contohnya, di sektor transportasi, banyak penghematan besar terjadi sebagai hasil dari penggunaan data terbuka. Upaya terbaru oleh otoritas transportasi London untuk merilis informasi yang konsisten dan terbarui diperkirakan menghasilkan penghematan hingga GBP 130 juta per tahun untuk pelanggan, pengguna jalan, London dan otoritas itu sendiri,  serta tambahan GBP 120 juta hingga GBP 15 juta dalam nilai kotor per tahun untuk perusahaan.

Laporan dari Inggris tersebut membuka percakapan untuk potensi penghematan dengan memanfaatkan data terbuka. Seiring semakin banyaknya data yang tersedia bagi organisasi, memudahkan pengembangan algoritma terdepan, pembuat keputusan dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam terhadap masalah sosial yang kompleks dan peluang yang belum dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan  kita di berbagai sektor.

Di Asia, konsep data terbuka terus mendapatkan momentum. Benar adanya bahwa pemerintah telah berusaha untuk memaksimalkan manfaat data terbuka bahkan sebelum wabah COVID-19. Percakapan ini sekarang berada di garis depan.

  • Di Singapura, pemerintah meluncurkan Kerangka Berbagi Data Terpercaya  pada 2019, bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi organisasi saat berbagi aset data. Kerangka kerja ini memberikan penjelasan tentang hak untuk berbagi data, peraturan khusus sektor, dan pendekatan teknis untuk berbagi data antar organisasi.
  • Di Korea, Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan (MOOS) mempresentasikan Rencana Inovasi Pemerintah Digital pada tanggal 29 Oktober 2019 di samping Rencana Promosi Terbuka. Rencana tersebut terdiri dari enam proyek spesifik yang meliputi antara lain, pembentukan platform cloud informasi digital terbuka berbasis OSS dan pengaturan ekosistem yang tepat untuk data dan layanan terbuka.
  • Demikian juga untuk Indonesia, pemerintah mengeluarkan peraturan pada 2019 untuk mendorong One Data Indonesia , sebuah inisiatif untuk mewujudkan tata kelola data yang lebih baik, lebih terstruktur, dan terintegrasi. Dialog terbuka antara pemerintah dan industri tentang kemajuan yang dibuat dalam inisiatif ini, serta bagaimana mengatasi hambatan yang masih ada adalah langkah penting berikutnya.

Disaat masyarakat tengah fokus pada pemulihan, penting untuk menjaga momentum data terbuka di Asia. Potensi manfaat bagi organisasi di berbagai skala, pengusaha, UKM, serta komunitas yang lebih besar akan signifikan jika kita bekerja bersama dalam upaya upaya mengembangkan data terbuka yang aman. Kabar baiknya adalah bahwa ada banyak praktik terbaik tentang hal ini yang sudah dapat kita bangun. (red)