Jakarta, Komite.id– Lintasarta menyiapkan solusi-solusi Information and Communication Technology (ICT) andal yang ditujukan untuk industri perhotelan di seluruh Indonesia, mulai dari kebutuhan front office hingga back office, agar tetap dapat menjalankan operasional bisnis di era New Normal.
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak buruk kepada industri perhotelan yang mengakibatkan ribuan hotel ditutup dan ratusan ribu karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Diberlakukannya New Normal, industri perhotelan diharapkan dapat kembali pulih dan bangkit dengan mengedepankan protokol-protokol kesehatan agar dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Melihat adanya perubahan tren, Lintasarta siap membantu industri perhotelan dengan menawarkan solusi-solusi ICT andal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu bisnis perhotelan kembali optimal ketika menjalani kebijakan New Normal,” kata Arya Damar, Presiden Direktur Lintasarta.
Dalam memenuhi kebutuhan operasional industri perhotelan, Lintasarta menyiapkan solusi Thermal CCTV dan Mask Detection yang dapat digunakan untuk memonitor suhu tubuh seluruh karyawan dan tamu hotel. Fitur Mask Detection berfungsi untuk memberikan peringatan kepada petugas keamanan ketika terdapat individu di dalam gedung hotel yang tidak menggunakan masker. Dengan mengolaborasikan teknologi Artificial Intelligent dan Face Recognition, solusi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai mesin kehadiran otomatis untuk karyawan hotel. Sehingga tidak lagi perlu menggunakan mesin kehadiran yang mengharuskan karyawan menempelkan ibu jari, yang mana sangat rentan dalam transmisi virus.
Pemesanan hotel, self-check-in, dan in-room service kini dapat dilakukan tanpa harus berkontak fisik dengan karyawan kantor depan (front office) hotel. SKOTA Wisata by Lintasarta menyediakan berbagai fitur yang memudahkan tamu dan manajemen hotel dalam berinteraksi secara daring menggunakan aplikasi yang dapat diunduh melalui gawai pintar.
Hotel dapat menyediakan layanan dokter jaga untuk situasi gawat non darurat yang dialami tamu dengan menggunakan Lintasarta Telemedicine. Berbeda dengan aplikasi konsultasi dokter dari marketplace yang sedang marak akhir-akhir ini, Lintasarta Telemedicine dapat memberikan konsultasi dokter yang memiliki surat izin praktik dari Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) penyelenggara, sesuai dengan Permenkes Nomor 20 Tahun 2019 Pasal 2.
“Selain kepentingan tamu, aktivitas back office pun perlu diperhatikan. Mulai dari karyawan yang bekerja di rumah hingga di kantor, Lintasarta memiliki solusi-solusi yang dapat menunjang efektivitas dan kinerja karyawan,” tutur Arya.
Karyawan hotel yang bertugas di bidang penjualan (sales), reservasi, dan sebagainya dapat bekerja di rumah dengan tetap mematuhi peraturan kantor yang berlaku. Dimulai dari sistem kehadiran daring menggunakan eBesha xHCM, mencari dokumen kantor melalui Electronic Document Management System (E-DMS), hingga sistem keamanan Lintasarta Workforce Mobile VPN yang dapat digunakan ketika karyawan ingin mengakses jaringan internal perusahaan dari luar kantor, sehingga jaringan perusahaan hotel tetap aman dari serangan siber.
Industri hotel juga kerap dituntut untuk melakukan efisiensi biaya, namun dengan hasil yang tetap optimal. Property Management System (PMS) melalui layanan Lintasarta Cloud dapat membantu efisiensi biaya operasional hotel dalam otomatisasi dan sentralisasi data yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem reservasi daring hotel. Layanan Lintasarta Cloud semakin bermanfaat dalam upaya efisiensi biaya karena telah mengadaptasi sistem pay per use.
Lintasarta akan terus berinovasi dan berkomitmen penuh untuk turut memajukan perkembangan industri IT di Indonesia. Terlebih pada masa-masa sulit akibat pandemi dan peralihan New Normal, Lintasarta siap membantu seluruh industri dan mendukung pemerintah dalam memulihkan perekonomian di Indonesia. (red)