Acer Security Cyber, Menjaga Keamanan Data Perusahaan

0
2518

Jakarta, Komite.id- Baru-baru ini, Kementerian Kominfo tengah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2024, yang sedang dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo. Secara garis besar Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 ini memberikan penjelasan mengenai arah kebijakan, implementasi pelaksanaan dan target capaian untuk transformasi digital Indonesia di empat sektor strategis.

Empat sektor strategis tersebut, antara lain infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital. Nah, digital platform menjadi salah satu alasan mengapa perlindungan data pribadi menjadi penting. Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP)  diharapkan mampu menjamin kedaulatan data serta pelindungan terhadap data pribadi.

“RUU PDP sngat penting bagi perusahaan untuk mempersiapakn diri  bagaiaman caranya menjaga data pelanggan sekaligus data company supaya tidak di salah gunakan dan sesuai dengan aturan yg berlaku. Acer sendiri memiliki security cyber services yang bisa membantu perusahaan terkait digital data securty dan juga membantu perusahaan supaya bisa compliance dengan RUU PDP tersebut,” ujar Riko Gunawan, Head of Commercial Product, Acer Indonesia,  saat keynote speech pada acara webinar Acer Cyber Talk dengan topik “Managing Personal Data Protection from Small to Large Enterprise Perspective”, pada  Rabu, 24 Februari 2021.

Acer menghadirkan  pembicara-pembicara yang berpengalaman di bidangnya, yaitu   Yoga Adrian Kaunang, M.Kom,  VP of Business Development PT Alpha Citra Siber Indonesia (ACSI), Ir. Danar Widyantoro, MSc,  EVP Enterprise Data Management  PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)   Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono, ME.,  (Dave Laksono), Rizal Akbar, VP Big Data PT Telkom Indonesia (Telkom), dan   Anton Setiyawan, S.Si., M.M,  Head of Research and Development Center for Cybersecurity and Cryptography Technology,  Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Acara tersebut dimoderatori oleh Ketua Umum ABDI Dr. Rudi Rusdiah, MA. Gelaran ini mengupas mengenai kebijakan Perlindungan Data Pribadi/Privasi (PDP) yang melindungi hak dan kewajiban masyarakat dan konsumen menjadi penting dan harus diperhatikan oleh Data Controller dan Data Processor.

Acer sebagai salah satu perusahaan teknologi dunia, terus melakukan beragam inovasinya, termasuk bagi pelanggan pribadi maupun korporasi di Indonesia. Sebagai bentuk inovasi terbaru, Acer Cyber Security   hadir untuk membantu pelanggan dalam mengelola keamanan jaringan infrastruktur yang cocok diaplikasikan untuk berbagai sektor industri dari serangan siber.

Memiliki deretan solusi lengkap dalam dunia teknologi sekaligus bentuk awareness dan fokus ke pasar keamanan siber, Acer Cyber Security menyediakan solusi keamanan end-to-end yang merupakan sebuah konvergensi dari sumber daya manusia, proses operasional dan teknologi dalam proteksi digital itu sendiri.

Saat ini    menyediakan solusi manajemen keamanan, dengan menawarkan security management (termasuk risk assessment), security audit (health check, vulnerability assessment, penetration test), security monitoring (anti-hacking monitoring / SOC), information& OT security.

Yoga Adrian Kaunang membawakan materi berjudul Protecting Companies Digital Data . Dia menjelaskan mengenai dua konten yang antara lain menjelaskan bagaimana cara pencuri digital atau  black hat hacker organisation atau Advanced Persistent Threat atau (APT Group)  mencuri digital   data perusahaan  dan kedua adalah solusi untuk melindungi perusahaan dari serangan pencurian data tersebut.

“APT dapat menyerang individu, organisasi bahkan server  dengan tujuan beragam, seperti komersil/hacking atau mencuri data/informasi strategis. APT bersifat menyerang secara berulang-ulang pada waktu lama, Tidak seperti virus lainya yang sudah memiliki pola. APT bisa berdiam di komputer selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun,” paparnya.

Sementara itu, menurut Anton Setiyawan, organisasi yang mengelola data pribadi sebagai salah satu prasyarat berjalannya bisnis mereka, baik itu institusi pemerintah maupun perusahaan swasta, harus menyiapkan diri menghadapi insiden tersebut. Menghadapi insiden data breach tidak hanya terbatas pada aksi cepat tanggap setelah insiden terjadi namun juga pada serangkaian persiapan untuk menghadapi insiden tersebut.

“Selain insiden data breach yang terjadi akhir-akhir ini, berbagai modus kejahatan siber lain muncul mengarah penipuan yang memanfaatkan kelengahan pengguna platform, yakni phishing. Kebanyakan para penjahat dengan modus phishing untuk mengambil data aset seperti data pribadi atau transaksi perbankan,” ungkap Anton Setiyawan.

Anton menambahkan bahwa  inisiasi BSSN melalui Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berbasis Indeks KAMI (Keamanan Informasi) sebagai alat bantu untuk melakukan asesmen dan mengevaluasi tingkat kesiapan yang meliputi kelengkapan dan kematangan penerapan keamanan informasi di sebuah organisasi berdasarkan kesesuaian dengan kriteria pada SNI ISO/IEC 27001.

Selain itu, BSSN juga  melaksanakan penerapan penilaian mandiri keamanan informasi bagi pelaku UMKM secara nasional. Ini dilakukan agar pelaku UMKM dapat menjaga kelangsungan bisnisnya dari serangan siber. Program ini merupakan tools yang dapat digunakan sebagai mekanisme awal untuk mengukur tingkat keamanan informasi sistem informasi yang dimiliki pelaku UMKM.

Dia menambahkan, pelaku UMKM dapat memenuhi seluruh tahapan keamanan informasi sehingga risiko keamanan dapat diminimalisir serta dapat membangun dan mengembangkan usahanya dengan lancar dan aman dari serangan siber. Hal ini menjadi sangat penting mengingat semakin berkembangnya teknologi informasi maka akan semakin besar kemungkinan atau upaya serangan siber yang menargetkan usaha atau bisnis berbasis digital.

“RUU PDP ini telah menjadi kebutuhan masyarakat, mengingat kasus penyalahgunaan data pribadi mulai dari kebocoran, penipuan serta penjualan data pribadi dirasakan meningkat frekuensinya,” ujar Dave Laksono.  Dirinya memastikan pembahasan RUU tentang perlindungan data pribadi ini akan selesai pada  2021. Hal ini dikarenakan banyaknya substansi yang harus dibahas agar regulasi ini menjadi payung hukum yang tepat bagi pengguna internet di Indonesia.

Acer sebagai salah satu perusahaan teknologi dunia, terus melakukan beragam inovasinya, termasuk bagi pelanggan pribadi maupun korporasi di Indonesia. Sebagai bentuk inovasi terbaru, Acer Cyber Security hadir untuk membantu pelanggan dalam mengelola keamanan jaringan infrastruktur yang cocok diaplikasikan untuk berbagai sektor industri dari serangan siber.  (red)