Jakarta, Komite.id- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir, industri digital mengalami perkembangan yang sangat cepat. Oleh karenanya perusahaan di hampir semua industri telah melakukan sejumlah inisiatif yang mengeksplorasi dan memanfatkan teknologi digital seperti artificial intelegence, blokchain, big data dan internet of things.
“Hal ini dilakukan untuk merevolusi dan mendorong intergritas teknologi digital dalam proses bisnis modern sehingga memiliki keunggulan kompetitif. Transformasi digital adalah kebutuhan bagi organisasi modern termasuk yang bergerak di sektor transportasi. Hal ini pada gilirannya membutuhkan penggabungan solusi inovatif transportasi yang dilanjutkan dengan pengembangan dan pengoperasian sistem transportasi cerdas (Intelegent Transport System),” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar NEC-ABDI yang bertema ‘Digital Experience in Transformation Solutions pada 26 Agustus 2021.
Intelligent Transport System atau sistem transportasi cerdas adalah integrasi antar sistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, kendaraan dan pengguna jalan. Melalui sistem ini, pemerintah memberikan solusi dengan mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan melalui sistem informasi dan teknologi komunikasi.
Budi melanjutkan, bagi pelaku usaha, digitalisasi akan menciptakan ruang dan bisnis berkelanjutan karena dapat mendorong efesiensi dan eksistensi para pelaku usaha di sektor transportasi. Dampak digitalisasi yang dapat meningaktkan kualitas layanan hingga menekan operasional cost perusahaan transportasi.
“Transformasi digital di lingkungan industri transportasi akan mendukung inisiatif pemerintah yakni Making Indonesia 4.0,” tambah Menhub.
Kemudian, berbagai inisiatif telah kita lakukan untuk mendukung hal itu. Sebagai contoh adalah pengembangan aplikasi program percepatan bongkar muat pelabuhan yang berbasis teknologi machine lerning. Menhub melihat adanya aplikasi ini sebagai salah satu upaya yang baik, tentunya dalam rangka mendukung Making Indonesia 4.0.
“Bukan hanya kami melakukan langkah-langkah konkret diperlukan kolaborasi berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, pemerintah, para pelaki usaha dan masyarakat saling mendukung dengan mengembangkan berbagai inisiatif agar terwujud kesuksesan dalam transformasi digital,” jelasnya.
Menurut Menhub, pada hakekatnya, transportasi berbasis teknologi didedikasikan untuk mempermudah mobilitas masyarakat bekerja dan berusaha, pemerataan distribusi barang/jasa, serta meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
“Berdasarkan SDG 2045 dan RPJMN 2020-2024, arah kebijakan terkait mobilitas kita kedepan dirancang dengan konsep Smart City, Green City dan Sustainable City. Kami wajib mengikuti instruksi tersebut dan menjadikannya sebagai dasar dalam membangun sistem transportasi,” tutur Menhub.
Menurut Menhub, di masa pandemi covid-19 ini dapat menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital pada sektor transportasi. “Dengan kondisi seperti ini, penting untuk mencari solusi inovatif dan memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga akan membutuhkan rasa optimis guna menjawab tantangan di masa sulit seperti saat ini. Karena itu saya berharap acara webinar ini akan tercipta gagasan baru dan knowledge creation dalam meningkatan kinerja di industri transportasi,” tuturnya. (red)