Big Data Berperan Besar Dalam Pertahanan Nasional

0
2203

 

Tentunya, dalam hal ini perlu peran seluruh stakeholder, terkait dalam mendukung tata kelolanya. Terutama, dalam hal keamanan data, yang menjadi sangat vital di berbagai gatra,

JAKARTA, Komite.id – Di era digital, pertumbuhan data semakin pesat dan hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya penggunaan smartphone juga internet yang membuat proses pertukaran informasi menjadi lebih cepat dan mudah, bahkan tanpa harus dilaporkan. Tentunya, di setiap hari pun kita menghasilkan banyak data dan mendistribusikannya melalui jejaring sosial, aplikasi ponsel cerdas dan mesin pencari. Kumpulan data yang besar ini disebut Big Data.

Websummit DataGOVAI 2021 oleh ABDI Bersama stakeholders Kementerian dan Lembaga merupakan kolaborasi yang dilaksanakan untuk meningkatkan Index Readiness Indonesia dan Pelayanan Masyarakat yang berkualitas. Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas) mengatakan, “Tema utama yang diangkat dalam Websummit DataGOVAI 2021 sangat relevan dalam mendukung terlaksananya Satu Data Indonesia dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau e-Government,” katanya dalam Virtual eSummit DataGov AI 2021 yang digelar Asosiasi Big Data & AI (ABDI) Day 2 Implementation, Benefit, Integrity & Risk Management Of AI, Cyber Security & Big Data Toward Economy Recovery mengusung tema Data Sience, AI Governance & Regulation pada hari Selasa (30/12).

Hal ini, sesuai dengan apa yang telah menjadi keinginan Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo, mengenai pentingnya data dalam memasuki era Big Data dan Artificial Intelligence. Selain itu, Letjen TNI (Purn) Agus menambahkan, yang tidak kalah penting adalah Satu Peta Indonesia, karena hal ini terkait dengan Big Data spasial yang nantinya akan menjadi salah satu data strategis dalam bidang militer, transportasi, transaksi e-commerce, media sosial dan sebagainya.

Pada hari ulang tahun TNI ke-76, lanjut Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Presiden Ir. Joko Widodo telah berpesan agar Indonesia terus melakukan transformasi ketahanan dan pertahanan di berbagai spektrum dan gatra, baik pada ruang darat, laut, udara, angkasa, Cyber Space, Bioteknologi, Artificial Intelligence maupun Geospasial. Hal ini dimaksud agar ketahanan dan pertahanan negara republik Indonesia dapat terus ditegakkan. “Tentunya, dalam hal ini perlu peran seluruh stakeholder, terkait dalam mendukung tata kelolanya. Terutama, dalam hal keamanan data, yang menjadi sangat vital di berbagai gatra,” jelasnya.

Selain itu, Presiden Indonesia juga menghimbau agar semua komponen pemerintahan dan stakeholder forum Satu Data Indonesia dapat mengelola dengan profesional sistem pemerintahan dan data centre nasional serta pelayanan masyarakat yang tersebar di Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah Daerah. Dia mengatakan, ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasional.

KETAHANAN NASIONAL JADI PISAU ANALISA

Secara sederhana, ketahanan nasional dipahami sebagai kondisi sekaligus konsepsi pembangunan nasional untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional. “Dalam implementasinya, ketahanan nasional diselenggarakan dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan yang serasi, selaras dan seimbang,” ujarnya. Sementara, dikatakan oleh Letjen TNI tersebut, konsepsi ketahanan nasional dapat menjadi pisau analisa untuk memecahkan berbagai permasalahan nasional. Melalui pendekatan delapan aspek kehidupan nasional atau Astagatra yang terdiri dari tiga aspek alamiah atau Trigatra yang bersifat relatif statis yaitu geografi, demografi dan sumber kekayaan alam, serta lima aspek kehidupan atau Pancagatra yang bersifat dinamis yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

Baginya, peran masing-masing gatra dalam Astagatra seimbang dan saling mengisi antar-gatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional. Termasuk, dalam aspek teknologi dalam menjaga kedaulatan dan keamanan data dalam hal penggunaan Big Data dan Artificial Intelligence. Dengan demikian, keberadaan Big Data dan Artificial Intelligence, dapat menjadi salah satu komponen pendukung dalam membina ketahanan nasional seluruh gatra baik yang statis maupun dinamis. Hal ini akan menjadi komponen, pengungkit untuk meningkatkan ketahanan masing-masing gatra yang pada gilirannya akan memperkuat Ketahanan Daerah maupun Ketahanan Nasional. Berkaitan dengan itu, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan juga memiliki kekuatan siber dengan Big Data tersebut.

Dari sudut pertahanan nasional, bahwasanya pertahanan negara Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan dinamika kondisi yang berkaitan dengan delapan aspek kehidupan nasional di atas kondisi pertahanan negara secara keseluruhan. Dalam hal ini, pengembangan dan pembiasaan Ketahanan Nasional dalam berbagai aspek akan menentukan kualitas Pertahanan Negara, baik di masa damai maupun di masa perang, dengan sendirinya akan mempengaruhi kualitas Pertahanan Negara dalam penyelenggaraannya.

Lebih jauh, Gubernur Lemhannas menambahkan, bahwa dirinya mengapresiasi dan menyambut baik acara anugerah awards yang menjadi bagian dari Websummit DataGovAI 2021 kepada institusi yang telah sukses membantu pengembangan transformasi digital pada sistem pemerintahan baik di tingkat pusat sehingga pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional kepada masyarakat. Selain itu juga mengapresiasi para penulis buku dari dalam dan luar negeri dengan judul “From Data Science To AI”.

Dirinya berharap, acara websummit DataGovAI 2021 ini dapat berjalan dengan sukses, dapat memberi saran dan masukan kepada para pembuat kebijakan dan regulasi yang terkait dengan kedaulatan dan keamanan data, serta memperbaiki index readiness Indonesia dan sistem pelayanan kepada masyarakat. (red)