Keberadaan forum T20 diharapkan dapat memberi pemahaman bagaimana G20 mampu mempromosikan akses teknologi hijau terjangkau, memberi solusi bagi negara berkembang menuju ke pembiayaan inovatif untuk transisi energi serta mengurangi dampak dari transisi energi yang tak terhindarkan.
JAKARTA, Komite.id – Dalam gelaran Think-20 (T20) Inception Meeting, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P. Marsudi, S.H., LL.M., menyampaikan bahwa perhelatan presidensi G20 membutuhkan ide-ide dari think tanks juga para lembaga penelitian, di mana hal ini bertujuan agar kerja G20 memberikan kontribusi nyata bagi negara di dunia, terutama negara berkembang.
Pada pertemuan awal ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Managing Director World Bank Mari E. Pangestu, Profesor Jeffrey Sachs dari Columbia University, serta Profesor Bambang Brodjonegoro selaku Co-Chair T20.
Dalam sambutannya, Menteri Retno menaruh harapan pada forum T20 supaya dapat mewujudkan kebijakan-kebijakan sejalan dengan isu prioritas presidensi G20 2022. Selain itu, terbentuknya forum terbuka T20 ini diharapkan mampu memberikan solusi dan inovasi. “Sebagai lembaga independen, diharapkan mampu memberikan solusi yang berani dan inovatif untuk menjawab tantangan global,” tutur Retno Marsudi, melalui virtual Meeting, (09/02).
Perlu diketahui, T20 merupakan forum kerja sama think tanks bersama Lembaga-lembaga penelitian dari seluruh negara anggota presidensi G20. Dalam hal ini, think tanks beserta para peneliti berperan penting bagi pemulihan global sehingga mampu menghasilkan gagasan konkrit dan tepat sasaran. Pada T20 Inception Meeting, Retno Marsudi kerap mengundang kontribusi T20 pada tiga sektor prioritas presidensi G20 secara khusus, diantaranya arsitektur kesehatan global, transformasi digital serta transisi energi.
Menurut Menteri Retno, mengutip Antara, pada sektor arsitektur kesehatan global diperlukan tindakan langsung untuk menutupi kesenjangan vaksinasi global dengan mempromosikan kesetaraan dan mempercepat pembuatan serta pengiriman vaksin ke seluruh dunia. Sehingga forum independen T20 ini diminta untuk menyampaikan gagasannya mengenai G20 yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan kapasitas kesehatan lokal yakni melatih tenaga kerja Kesehatan, mengatur sistem peringatan dini yang efektif serta mempromosikan kemandirian obat-obatan serta peralatan medis.
“Dalam tingkat global, kami bekerja untuk melihat bagaimana G20 dapat meningkatkan dukungan pembiayaan kesehatan untuk negara-negara berkembang, mengembangkan kerangka kerja internasional untuk pengadaan, pengumpulan, dan distribusi obat-obatan dan peralatan medis, serta meningkatkan partisipasi negara-negara berkembang dalam rantai pasokan kesehatan global,” papar Menteri Luar Negeri, Retno.
Selanjutnya, berkaitan dengan transformasi digital kebijakan sektor tersebut diharapkan mampu menghubungkan adanya kesenjangan digital baik di dalam maupun antar-negara, yang mana saat ini masih terdapat beberapa orang dan negara yang dirugikan lantaran infrastruktur digital yang kurang memadai dan andal. Karenanya, Retno berharap forum T20 dapat memberikan rekomendasi tentang bagaimana cara G20 mampu mempercepat akses juga inklusi digital di negara berkembang, menghasilkan peluang investasi di sektor telekomunikasi, informasi, dan komunikasi di negara berkembang sekaligus bisa membantu negara berkembang memanfaatkan potensi ekonomi yang disediakan oleh transformasi digital dengan lebih baik.
Sementara, pada sektor transisi energi diharapkan dapat dicapai oleh semua untuk menumbuhkan teknologi energi bersih, teknologi terbarukan sekaligus innovative financing. “Transisi energi merupakan kunci menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan,” imbuhnya. Namun, saat ini banyak negara yang tidak mampu menanggung biaya transisi hal tersebut.
Untuk itu, keberadaan T20 diharapkan dapat memberi pemahaman bagaimana G20 mampu mempromosikan akses teknologi hijau terjangkau, memberi solusi bagi negara berkembang menuju ke pembiayaan inovatif untuk transisi energi serta mengurangi dampak dari transisi energi yang tak terhindarkan.
Sebagai forum terbuka dan independen, T20 Inception Meeting menjadi pertemuan pertama dari rangkaian kegiatan T20 di bawah Presidensi G20 Indonesia. Sedangkan, puncak pertemuan adalah T20 Summit pada September mendatang di Yogyakarta.