Jakarta, Komite.id – Program Kartu Prakerja menjadi program Government to People pertama yang dimiliki Indonesia dan keberhasilannya diakui oleh lembaga dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Program Kartu Prakerja berhasil meningkatkan jumlah presentase angkatan kerja yang mengikuti pelatihan/kursus menjadi 16,36%. Kemudian, 75% dari penerima manfaat Program Kartu Prakerja juga telah memanfaatkan sertifikat pelatihan yang dimiliki untuk melamar pekerjaan dan masuk ke lapangan kerja.
Pada acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja yang digelar di Madiun, Senin (5/09), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual menyebutkan bahwa capaian tersebut merupakan salah satu kontribusi nyata dari Program Kartu Prakerja. Selain itu, dari sisi insentif, lebih dari 3,1 triliun rupiah telah disalurkan langsung dari bendahara umum negara ke e-wallet penerima secara transparan dan diterima 100% tanpa potongan.
“Program Kartu Prakerja adalah kisah sukses Pemerintah Indonesia mentransformasi pendidikan untuk orang dewasa atau adult learning. Ini merupakan capaian yang luar biasa karena memang belajar seharusnya sepanjang hayat atau lifelong learning,” jelas Menko Airlangga, dalam keterangan tertulis, dikutip di laman resmi Ekon.go.id, Selasa (06/09).
Diketahui, ada ratusan juta jumlah angkatan kerja di Indonesia tersebar di 514 kabupaten/kota. Luasnya sebaran angkatan kerja tersebut mendorong Kartu Prakerja menggunakan teknologi informasi untuk menjangkau dan memberikan akses pelatihan seluas-luasnya. Selain itu, kemitraan dengan pihak swasta dan universitas juga dibangun untuk menyediakan ribuan pelatihan.
“Hasilnya, banyak lembaga pelatihan yang tergabung dalam ekosistem Program Kartu Prakerja yang semula sangat kecil ukuran usahanya, sekarang berkembang. Program Kartu Prakerja berhasil menghidupkan pasar pelatihan yang sebelumnya tidak ada,” ungkap Menko Airlangga.
Sebagai informasi, Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penerima manfaat Program Kartu Prakerja ke dua tertinggi se-Indonesia. Total pendaftar dari Jawa Timur mencapai 4,5 juta orang dan sebanyak 1,38 juta orang telah menjadi penerima manfaat Program Kartu Prakerja. Pelatihan yang paling diminati oleh penerima manfaat Prakerja di Jawa Timur adalah telemarketing, strategi pemasaran, makanan dan minuman, kerajinan tangan, tata rias, hingga IELTS.
Dalam acara yang dihadiri oleh 700 alumni Program Kartu Prakerja se-Karesidenan Madiun dan 500 undangan lainnya, Menko Airlangga mengapresiasi peran Pemerintah setempat yang selama ini telah mendukung Program Kartu Prakerja sehingga program tersebut dapat tersosialisasi dengan baik.
“Melihat hasil yang sangat baik ini, sebagaimana yang Bapak Presiden Joko Widodo sampaikan ketika Temu Raya Alumni Prakerja di Sentul, Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pada tahun 2023 dan 2024. Sejalan dengan makin melandainya Covid-19, maka Program Kartu Prakerja akan didorong penyelenggaraan secara offline. Tentu hal tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan skala yang dapat dikelola, karena pelatihan dilakukan di berbagai daerah, tidak tersentralisasi di pusat,” jelas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa untuk mempersiapkan penyelenggaraan pelatihan Program Kartu Prakerja secara offline tersebut, lembaga-lembaga pelatihan diminta untuk terus meningkatkan kualitas modul, metode tes, instruktur, infrastruktur, costumer service, serta layanan bagi penerima Kartu Prakerja yakni konseling, pendampingan, hingga magang atau penempatan kerja.
Menutup sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa acara Temu Alumni Program Kartu Prakerja di Madiun tersebut merupakan temu alumni pertama yang diselenggarakan secara mandiri oleh lembaga pelatihan Program Kartu Prakerja. Menko Airlangga mengapresiasi lembaga pelatihan Fitri Al Baasitu yang telah membantu dalam proses Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja di Kota Madiun.
“Kepada para alumni Program Kartu Prakerja di Kota Madiun dan sekitranya, perlu diingat bahwa belajar tidak mengenal usia. Keterampilan itu penting tapi tidak cukup. Teruslah tingkatkan kualitas diri,” tutur Menko Airlangga.
Turut hadir mendampingi Menko Airlangga secara virtual dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM. Sedangkan hadir secara luring dalam temu alumni tersebut Bupati Madiun, Bupati Ngawi, Bupati Magetan, Bupati Ponorogo, Kepala Bank Indonesia Kediri, Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja beserta Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja, dan Direktur Utama Lembaga Pelatihan Fitri Al Baasitu. (ltg/fsr)