“Paguyuban ini harus saling menguatkan, dengan kita saling bersatu maka di situ ada kekuatan,”
Jakarta, Komite.id – Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta bersama delegasi Pengurus PSMTI menjalin silaturahmi dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo, S.E., MBA., bahas kerja sama Seminar Penghayatan 4 Pilar Nilai-Nilai Pancasila, di rumah Dinas MPR RI, Kompleks Menteri Widya Chandra, Rabu (12/10).
Pertemuan ini membahas kerja sama dalam bentuk Seminar Penghayatan 4 Pilar Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar & Ideologi Bangsa yang akan diselenggarakan di Gedung DPR-MPR Senayan pada bulan November mendatang.
Audiensi ini dilakukan untuk membangun hubungan baik PSMTI dengan MPR RI yang telah terjalin di tahun-tahun sebelumnya. Di masa kepemimpinan Wilianto Tanta, PSMTI didorong sebagai perkumpulan masyarakat Tionghoa yang akan ikut berpartisipasi untuk membangun bangsa Indonesia yang damai, sejahtera dan Tangguh berdaya saing menghadapi tantangan Global, Regional dan Nasional ke depan dengan pengamalan Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi dan dasar Negara Republik Indonesia.
Kunjungan singkat jajaran pengurus PSMTI, disambut langsung oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan pertemuan dipenuhi dengan suasana hangat yang harmonis, penuh canda tawa namun bermakna, khas sosok Bamsoet yang selalu dekat dengan berbagai komunitas dari akademisi, wartawan media, bisnis, hingga militer dan kepolisian.
Ketum PSMTI Wilianto Tanta didampingi rombongan pengurus PSMTI di antaranya Dewan Penasihat PSMTI, Ricky Sumarlin ; Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah – DIY – Jawa Timur, Teguh Kinarto; WKU Korwil Jabar – DKI – Banten, Henry Husada; WKU Korwil Jawa Barat – DKI Jakarta Darius Prawiso; WKU Dept. Humas & Media, Dr Rudi Rusdiah, MA., yang juga anggota Kadin Hubungan Polhukam dengan Bamsoet sebagai Ketua Badan; WKU Dept. Kaderisasasi, Johnny Situwanda, S.H.,M.H.; Wasekum Sudiono Chung dan Teguh Prayetno; serta Ganitra Tee (Putra Teguh Kinarto).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, menyambut baik audiensi Ketum PSMTI beserta jajaran pengurusnya. Dirinya menyatakan bahwa MPR terus membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam audiensi ini, Bambang Soesatyo mengucapkan terima kasih dan mempersilahkan serta siap untuk mendukung kegiatan PSMTI baik itu dibidang pendidikan, sosial maupun budaya. “Terima kasih atas kunjungan dan audiensinya, jadi selanjutnya apa yang bisa saya bantu saat ini?,” jelas Bamsoet.
Diketahui, Bamsoet semasa mudanya aktif di dunia pers, bisnis dan politik sebagai wartawan muda yang agresif, ini menjadi salah satu alasan mengapa Bamsoet selalu dekat dengan Insan Media meski kedudukannya sebagai Ketua MPR, ujar Rudi Rusdiah sebagai insan Humas di PSMTI, yang juga Waka Badan Hubungan Polhukam di Kadin Indonesia dengan Bamgsoet sebagai Kepala Badan.
Karier Bamsoet dimulai dengan merintis bersama ibu dan saudaranya. Diawali dengan pengalaman berorganisasi sebagai Ketua Senat Mahasiswa Akademi Akuntansi Jayabaya, Ketua Umum Badan Perwakilan Mahasiswa, Pemimpin Redaksi Majalah Universitas Jayabaya, dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta se-Indonesia. Hal ini membuktikan sebuah perjuangan hidup yang penuh tantangan dimasa mudanya.
Bamsoet didapuk menjadi Ketua Komisi III DPR yang membidani persoalan hukum. Pada Januari 2018, Bamsoet menjadi Ketua DPR periode 2014-2019 dengan masa jabatan kurang dari dua tahun dan Pada 3 Oktober 2019, Bamsoet terpilih sebagai Ketua MPR. Dalam pidato perdananya sebagai Ketua MPR, Bambang mengajak semua pihak agar menjadikan MPR sebagai rumah Kebangsaan, dimana MPR harus menjadi wadah membicarakan persoalan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selanjutnya, Ketum PSMTI mengucapkan, banyak terima kasih atas sambutan baik dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kepada PSMTI atas ketersediaannya dalam menjalin kerja sama yang nantinya akan ditindaklanjuti antara PSMTI dan MPR RI.
PSMTI sebagai paguyuban masyarakat Tionghoa yang tersebar di 32 Provinsi dan 300 Kabupaten/Kota dalam berbagai bidang kegiatan mulai dari sosial, budaya dan pendidikan. Dengan jumlah keanggotaan yang cukup besar, PSMTI dibentuk untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Paguyuban ini harus saling menguatkan dan saling bersatu maka di situ ada kekuatan seperti Sila Ketiga Persatuan Indonesia dan Sila Keempat mengedepankan Musyawarah” ucap Ketum PSMTI yang akrab disapa Wili.
Dalam kesempatan yang sama, Teguh Kinarto menambahkan bahwa, “PSMTI ini sebagai paguyuban Tionghoa bertujuan ingin membantu sila ketiga dan sila kelima dari Pancasila, yang berbunyi Persatuan Indonesia dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jadi memiliki dua tujuan, pertama, kami juga ingin ikut berperan dalam membangun persatuan negara, dan memberikan kesejahteraan seperti yang diajarkan para leluhur bahwa, Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya khususnya kepada manusia yang membutuhkan,” jelas Teguh Kinarto.
Pada kesempatan terakhir, Ketum PSMTI menyerahkan plakat dan SK Pengukuhan Kepengurusan PSMTI Pusat masa bakti 2022-2026. Kerja sama ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk Seminar Penghayatan Pancasila sebagai Dasar & Ideologi Bangsa yang akan diselenggarakan di Gedung DPR-MPR Senayan pada bulan November mendatang.