Maksimalkan Bisnis, Pos Indonesia Kelola Rantai Pasok Berbasis Data

0
1174
Tangkapan Layar Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia Ir. Siti Choiriana, saat menyampaikan Ministerial Keynote di Websummit DataGovAI 2022, Hari kedua, Kamis (24/11/22). Dok. Komite.id/Firli

 

“Ini menjadi sangat penting bagi kami dalam memastikan semua hal berjalan dengan baik agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,”

Jakarta, Komite.id – Meningkatnya transaksi e-commerce dari tahun ke tahun, tentu ikut mendorong pertumbuhan peluang bisnis di berbagai sektor, salah satunya logistik. Pasalnya, e-commerce dan logistik tidak dapat dipisahkan. Dimana manajemen logistik yang baik sangat berperan dalam perkembangan e-commerce dan sebaliknya.

Menurut Jack Ma, logistik adalah kunci pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Oleh karenanya, sektor logistik menjadi sangat penting dan salah satu peluang untuk memajukan ekonomi di Indonesia. Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Ir. Siti Choiriana dalam Websummit DataGovAI 2022 hari kedua, menyampaikan Keynote Speech tentang “Data-Driven Supply Chain To Maximize Bussines”, Kamis (24/11/22).

Disampaikan oleh Siti Choiriana bahwa melihat situasi ekosistem logistik di Indonesia yang cukup rumit, tentu hal ini menjadi perhatian Pos Indonesia dalam mengintegrasikan semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Mulai dari harga, barang dan sistem pengiriman. “Ini menjadi sangat penting bagi kami dalam memastikan semua hal berjalan dengan baik agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” tutur Siti Choiriana, dalam Websummit DataGovAI 2022, Kamis (24/11/22).

Diketahui, era transformasi digital saat ini telah banyak menuntut perusahaan untuk mengadopsi teknologi dalam proses bisnisnya. Berbicara mengenai supply chain (rantai pasok), tentunya sangat berhubungan dengan pemasok hingga pelanggan. Terlebih, saat ini Supply chain 4.0 di industri logistik nyatanya sudah berbicara tentang mengelola data secara benar sehingga dapat menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien serta dapat mengurangi aspek-aspek biaya logistik di Indonesia yang masih terbilang sangat tinggi.

Selanjutnya, Siti Choiriana juga mempaparkan mengenai pentingnya Tata Kelola data untuk menghadapi tantangan. “Terkait hal ini kami dapat memastikan bahwa data Governance (Tata Kelola) itu dapat memberikan insight, dengan konsep bisnis yang tepat, keamanan data terjamin serta biaya sesuai dengan budget,” lanjut perempuan lulusan S2 di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Lebih lanjut, Siti Choiriana menjelaskan tentang 4 hal penting yang ada dalam Tata Kelola dalam aset data, pertama Data Quality, Data Security, Data Privacy dan data Stewardship. Sehingga, memasuki usia ke-276 tahun, Pos Indonesia hadir sebagai industri logistik yang terus berupaya sebagai Kurir operator Pos, Penyedia Layanan Logistik dan keuangan yang paling kompetitif.

Saat ini Pos Indonesia juga memiliki tiga anak perusahaan yang juga bergerak di industri logistik mulai dari PT Pos Logistik Indonesia, PT Pos Financial Indonesia dan PT Pos Properti Indonesia.Yang mana Pos Indonesia sendiri telah memiliki lebih dari 4500 titik kantor di seluruh Indonesia, 49.000 agen Pos Indonesia, dengan terdapat 151 warehouse di Indonesia, 43000 O-ranger Mobile, dilengkapi juga terdapat 228 jaringan negara Internasional serta 27.600 Pos Aja sebagai Drop Point yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Inilah gambaran bagaimana kita secara keseluruhan mengelola tersebut dengan benar, supaya apa yang kami berikan kepada masyarakat maka hal ini yang bisa memberikan better customer experience,” ucapnya.

Selain itu, Pos Indonesia juga telah menghadirkan layanan Pos Aja sebagai Digital Courier Services serta POSPAY sebagai Digital Payment Service. Pos Indonesia juga telah mengelola ekosistem stok barang-barangnya ke dalam Warehouse Management system untuk memudahkan kinerja dalam manajemen gudang yang nantinya dapat digunakan sebagai pendorong proses supply chain.

Dengan menerapkan sistem Warehouse Management System, tentu bisa membantu perusahaan dalam meminimalisir risiko yang terjadi seperti human error serta meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produktivitas.

Tak sampai disitu, Siti Choiriana juga menuturkan terkait penggunaan Transportation Management System di Pos Indonesia yang mana telah menjangkau 228 negara di seluruh dunia. “Maka Transportation Management System menjadi sangat penting untuk memastikan pemberian pelayanan dilakukan dengan baik, bahkan masyarakat dapat melihat secara real tracking dan tracing,” pungkasnya. Bahkan, Pos Indonesia juga menerapkan Smart CCTV System yang mana berfungsi untuk memastikan sistem keamanan dalam proses pengiriman.

Dengan memanajemen seluruh ekosistem layanan logistik, Pos Indonesia yakin bahwa hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menciptakan pelayanan yang baik untuk pelanggan.

“Untuk itu, tentunya kita perlu memahami juga bahwa digitalisasi ini harus terus-menerus dilakukan, karena akan dapat memberikan pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan. Dan tentunya disertai dengan efisiensi biaya,” kata Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia.