JD.ID Gulung Tikar, Tinggalkan Banyak Kesan Baik untuk Pelanggan

0
1602
Dok. JD.ID

 

Jakarta, Komite.id – JD.ID menetapkan pemberhentian pesanan pada hari ini, Rabu (15/02/23). Menjadi hari terakhir beroperasi, sejumlah promo besar atau cuci cudang telah disiapkan untuk menghabiskan stok barang yang masih tersisa sebelum resmi ditutup pada 31 Maret 2023.

Berdasarkan pantauan dari aplikasi JD.ID, promo dinamakan Superdeal yang berlangsung selama empat periode waktu, mulai dari pukul 08.00, 12.00, 16.00 hingga 20.00 WIB dengan mempromosikan bermacam barang yakni pakaian, sepatu, telepon, tablet, produk kecantikan dan perlengkapan rumah tangga. Selain itu, ada juga Flash Sale diskon hingga 90 persen dibagian elektronik terutama laptop dan aksesorisnya.

Platform e-commerce yang berdiri sejak 1998 ini mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2015. JD.ID banyak meninggalkan kesan baik selama beroperasi di Indonesia. Mulai dari pelayanan yang baik, tersedianya gratis ongkir dan produk-produk yang diberikan selalu original dan terjaungkau.

Beberapa pelanggan juga mengaku telah merasakan kepuasan selama berbelanja menggunakan JD.ID. Baik itu berbelanja untuk kebutuhan rumah tangga, keperluan anak, barang elektronik dan lain sebagainya.

Diena (31 tahun) seorang Ibu rumah tangga membagikan kesedihannya di media sosial. Dirinya mengatakan bahwa sejak anaknya lahir, segala kebutuhan rumah tangga dan anak dibeli melalui JD.ID.

“Selalu free ongkir dan cepat banget sampainya, cocok banget untuk urusan rumah tangga harganya pun murah,” bebernya di media sosial, Rabu (15/02).

Meski JD.ID di Indonesia tutup, namun induk perusahaan JD.Com di China tetap masih beroperasi. Dalam laman resmi, JD.Com mengklaim sebagai perusahaan ritel online terbesar di China dengan jumlah pelanggan aktif mencapai 588,3 juta pelanggan.

Alasan PHK

Diketahui, tahun lalu JD.ID juga melakukan dua kali PHK dengan jeda sekitar tujuh bulan. Pertama pada Mei 2022 dan disusul Desember 2022. Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara menerangkan bahwa langkah PHK dilakukan sebagai upaya menjawab tantangan perubahan bisnis yang terjadi beberapa waktu terakhir.

“Langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan. Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,” kata Setya dalam keterangan resminya, yang dikutip Rabu, (15/02).