Harapan Kerja Sama Keamanan Siber & Tata Kelola Internet Regional

0
1235
Zhou Kan, Charge d'Affaires Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, saat memberikan Keynote Speech dalam Websummit DataSecurAI 2023, Kamis (09/03/23).

Jakarta, Komite.id – Internet telah mengubah cara hidup masyarakat secara mendalam dan membawa pengaruh luas atas pembangunan sosial dan ekonomi, sistem tata kelola global, dan peradaban. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama komunitas internasional untuk menggunakan, mengembangkan, dan mengatur Internet dengan lebih baik demi kepentingan umat manusia. Hal tersebut disampaikan dalam Keynote oleh Zhou Kan, Charge d’Affaires, Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia di Websummit DataSecurAI 2023 pada Hari Kedua, Kamis (09/03/23).

Melihat situasi perkembangan zaman saat ini, Tiongkok tetap berkomitmen untuk meningkatkan pengembangan dan tata kelola Internet Governance Global. Presiden Xi Jinping, sebagai pemimpin Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang bertanggung jawab, mengusulkan Global Security Initiative (GSI), Global Initiative on Data Security” serta merilis buku putih Jointly Build a Community with a Shared Future in Cyberspace” sebagai solusi dari Tiongkok untuk defisit keamanan global.

Tak bisa dipungkiri, dalam beberapa tahun terakhir ekonomi digital Tiongkok berkembang pesat. Dengan penerapan teknologi digital yang semakin meluas. Pemberdayaan digital telah menguntungkan masyarakat Tiongkok dengan mencetak prestasi-prestasi baru di bidang ini yang sedang dibuat satu per satu.

Dalam hal ini, Tiongkok sedang meningkatkan infrastruktur informasi dan aplikasi Internet. Disampaikan Zhou Kan, pertumbuhan ekonomi digital Republik Rakyat Tiongkok telah mencapai 7 Triliun USD, terbesar kedua di dunia.

“Ekonomi digital Tiongkok telah mencapai 7 triliun dolar AS, terbesar kedua di dunia. Integrasi ekonomi digital dan riil Tiongkok juga telah berhasil. Hal ini dapat dikatakan bahwa ekonomi digital telah menjadi salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi,” ucap Charge d’Affaires, Zhou Kan dalam Websummit DataSecurAI 2023.

Mengikuti perkembangan zaman saat ini, Tiongkok sedang gencar mengerjakan teknologi dan aplikasi baru seperti AI, Internet of Things, dan jaringan komunikasi generasi mendatang. Pun, teknologi digital seperti 5G, big data, dan AI sedang diterapkan dalam produksi dan manajemen pertanian.

“Rencana Aksi Pengembangan dan Inovasi Internet Industri (2021-2023) sedang diimplementasikan, seiiring dengan perkembangan digitalisasi dan aplikasi Internet yang juga semakin cerdas,” lanjut Zhou Kan.

Negeri Tirai Bambu ini, juga memanfaatkan penggunaan Internet dalam beberapa layanan publik seperti layanan kesehatan online, pendidikan online, dan kantor jarak jauh yang mendorong digitalisasi industri layanan menjadikan teknologi digital lebih inklusif, meningkatkan literasi, keterampilan digital publik serta mempercepat implementasi Agenda PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).

Berkaitan dengan hal tersebut, Republik Rakyat Tiongkok menganggap pembangunan dan keamanan sama pentingnya dalam mencapai keseimbangan antara kemajuan teknologi, pembangunan ekonomi, perlindungan keamanan nasional, kepentingan publik, serta mematuhi prinsip-prinsip tata kelola Internet, sebagai berikut:

Pertama, menghormati kedaulatan dunia maya. Internet dapat melintasi perbatasan (cross border ecommerce), tetapi tidak diperkenankan melampaui kedaulatan negara.

“Kita harus menghormati hak setiap negara untuk memilih jalur pembangunan dan model tata kelola nya sendiri sebagai Kedaulatan Data & Siber, serta untuk berpartisipasi secara setara dalam tata kelola global (Internet Governance) di dunia maya. Kita harus menghormati kedaulatan, yurisdiksi, dan tata kelola data negara lain, serta menahan diri untuk tidak memperoleh data pribadi masyarakat yang berlokasi di negara lain melalui perusahaan atau individu tanpa izin pemilik data & negara tersebut,” jelasnya.

Kedua, membangun tatanan yang sehat. Seperti di dunia nyata, kebebasan dan ketertiban sama-sama diperlukan di dunia maya. Dunia maya bukanlah tempat di luar aturan hukum. Menurut Zhou Kan, kita harus terus mengelola, dan menggunakan Internet sesuai dengan etika dan aturan hukum.

Ketiga, mempromosikan keterbukaan dan kerja sama. Masyarakat internasional harus melakukan dialog dan kerja sama berdasarkan saling menghormati, saling pengertian dan saling akomodasi untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dunia maya. Tiongkok mengedepankan “Global Initiative on Data Security” dan membangun platform kerjasama bilateral, regional dan internasional, dengan tujuan untuk mendorong sistem tata kelola dunia maya global yang terbuka dan inklusif, adil, relevan, aman, stabil dan dinamis.

Keempat, menjaga common security. “The Global Security Initiative Concept Paper” yang dikeluarkan oleh Tiongkok dengan jelas menyatakan bahwa semua negara harus mempraktikkan prinsip konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, dan manfaat bersama dalam tata kelola global dengan bekerja sama untuk mengatasi berbagai tantangan global termasuk keamanan siber.

“Harus ada upaya bersama untuk mengeksplorasi berbagai saluran, mengembangkan solusi holistik, dan meningkatkan aturan yang relevan, untuk menemukan solusi yang berkelanjutan. Perlu ditekankan, bahwa keamanan dunia maya tidak boleh menjadi keamanan sepihak dari beberapa kekuatan dunia maya, tetapi keamanan bersama semua negara,” tutur Zhou Kan.

Lebih lanjut, Zhou Kan menjelaskan, saat ini Tiongkok dan Indonesia sedang meningkatkan kerja sama digital dan siber dengan melakukan penandatanganan Nota kesepahaman tentang kerja sama dalam pengembangan kapasitas dan teknologi keamanan siber, dan Nota kesepahaman tentang peningkatan kerja sama ekonomi digital. Perusahaan teknologi tinggi dan Internet Tiongkok seperti Huawei dan Tencent berinvestasi di Indonesia, menyuntikkan dorongan kuat ke dalam kerja sama bilateral.

Sementara itu, Indonesia dan negara-negara ASEAN lebih fokus pada ekonomi digital untuk pembangunan ke depan. Kerja sama Tiongkok dengan ASEAN terus diperdalam di bidang ini. Kedua belah pihak telah merilis dokumen seperti China-ASEAN initiative on buildings digital economy partnership and Action Plan for Implementing the ASEAN-China Partnership on Digital Economy 2021-2025. Konsensus semacam itu akan mendorong kerja sama ke depan dan membuka prospek yang lebih cerah.