Jakarta, Komite.id – Mewakili Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI Taufik Bawazier, Kementerian Perindustrian sangat mendorong resiliensi industri. Dimana telah teruji dalam krisis yang melanda Indonesia yaitu industri manufaktur yang mampu bangkit kembali dan perusahaan yang kini mengalami pertumbuhan positif dengan kontribusi PDP yang selalu meningkat, investasi bertambah, kontribusi ekspor yang selalu dominan dalam struktur eksponensial.
“Dari sektor industri menunjukkan kinerja yang baik, dimana pada tahun 2022 mencatat angka pertumbuhan 5,01 persen naik dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, sektor industri memberikan kontribusi tertinggi pada tahun 2022 mendekati 17 persen dari sektor ekonomi lainnya,” kata Dirjen ILMATE Taufiek dalam Websummit DataSecurAi 2023, Kamis (09/03/23).
Berdasarkan data, Nilai Ekspor sektor industri pada tahun 2022 mecapai hampir USD 206,3 Miliar atau meningkat 70,67 persen dari total eksponensial. Pertumbuhan ini juga serupa dengan realisasi investasi sektor industri yang menembus angka 457,6 Triliun atau sebesar 37,91 persen dari total investasi nasional.
Melihat kondisi saat ini, lanjut Taufiek Bawazier, indikator positif untuk industri terus meningkat, dengan nilai yang ditunjukkan cenderung stabil. Dimana sepanjang tahun 2022, hasil Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai angka di atas 50 berada di posisi ekspansi yang tercatat pada 19 bulan berturut-turut dan merupakan sejarah pada sektor industri Indonesia. Artinya, aktivitas produksi semakin bergeliat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Dari sisi Industri Elektronika dan Telematika nasional, kata Dirjen ILMATE, perkembangan transformasi digital di Indonesia juga didukung dengan perkembangan dan penggunaan Artificial Intelligence di industri manufaktur yang saat ini sudah masuk di berbagai bidang, mulai dari Riset and Developmen, Design, manufaktur serta logistik.
“Dengan dukungan implementasi teknologi 5G, pada percepatan pengembangan Big Data dan AI ini, diharapkan dapat membuka lebih banyak ragam use cases peluang bisnis dan kemanfaatan bagi masyarakat, sebagai contoh peningkatan ketahanan industri melalui berbagai program yang mendukung seperti hilirisasi industri yang berbasis pengelolaan sumber daya dan teknologi. Dimana kebutuhan data sangat penting untuk mendukung kegiatan industri,” imbuh Dirjen ILMATE Taufiek.
Pasalnya, di era digital ini data sangat dibutuhkan oleh berbagai macam perusahaan, terlebih pada perusahaan manufaktur. Dunia manufaktur yang kompetitif sangat memanfaatkan kecepatan, akuisisi dan pemrosesan data serta mengintegrasikan setiap data dalam proses produksinya.
Hal ini, sistem dituntut untuk memproses data dengan tepat waktu dan menghasilkan informasi yang bernilai dalam optimasi aktivitas produksi dan pengambilan keputusan.
Dalam Indonesia Chairmanship ASEAN 2023, pemerintah akan memanfaatkan momentum ini dengan memperjuangkan ASEAN Matters yang menjadikan ASEAN sebagai salah satu pusat Epicentrum dunia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan hilirisasi dan kerja sama antar negara anggota ASEAN.
“Dibutuhkan dukungan dan upaya dari pemangku kepentingan dalam negeri terkait melakukan percepatan transformasi digital di Indonesia, agar implementasi sistem di berbagai sektor industri dapat lebih optimal dan terintegrasi dengan sempurna,” ucap Dirjen ILMATE.
Lebih lanjut, Dirjen ILMATE mengungkapkan bahwa, “Kementerian Perindustrian sebagai Pembina industri dan regulator akan selalu berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk memberikan dukungan terhadap para pelaku usaha dalam negeri yang terkait dengan kegiatan transformasi digital. Dengan memfasilitasi rumusan regulasi yang bertujuan untuk melindungi dan mendukung perkembangan teknologi, dalam rangka implementasi “Making Indonesia 4.0”,” tutupnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Charge d’Affaires Republik Tiongkok untuk Indonesia Zhou Kan, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Herliani Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, Director of Courier & Logistic Business PT. POS Indonesia Siti Choiriana, Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Komunikasi BSSN Brigjen TNI Ferdinand Mahulette, Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Akbarshah Fikarno, dan Duta Besar Indonesia untuk Serbia (2010-2014) Semuel Samson sebagai moderator beserta MC Angela Shirley.