Jakarta, Komite.Id – Ditengah berkecamuknya peperangan dan pemboman diberbagai Penjuru dunia seperti di Israel dan di Ukraina, hingga berpotensi menyulut Perang dan pertikaian Regional bahkan dunia, Pemerintah Indonesia, dari mulai Presiden Jokowi hingga Menlu Retno Marsudi terus mendorong agar terjadi perdamaian dunia dan gencatan senjata untuk menghentikan Warcrime terhadap masyarakat sipil, anak dan wanita. Masjid Istiqlal pun menggelar antara lain, serial kegiatan lintas agama dengan tema “Interfaith Harmony” yang diikuti banyak negara didunia untuk mendorong persatuan dan perdamaian didunia.
Menyambut perayaan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Masjid Istiqlal melalui Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) menyelenggarakan Istiqlal Santri Fest 2023 dalam bentuk kegiatan Interfaith Walk 2023 atau jalan santai Lintas agama 2023.
Jalan santai dimulai dari pintu As-Salam, Masjid Istiqlal, tidak jauh dari Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Simbol Toleransi Umat Beragama & Harmony Interfaith. Jalan sehat menyelusuri Istana Merdeka, Monumen Nasional & berakhir di Pintu Al-Malik, Masjid Istiqlal sepanjang lebih dari 2.5 km yang sangat asri pada hari Minggu pagi (29/10/2023)
Acara ditargetkan menghadirkan 2.000 lebih santri dan masyarakat lintas agama, dimana PSMTI menjadi tamu resmi dengan delegasi yang cukup signifikan pada acara Interfaith Walk 2023, Minggu( 29/10).
“Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA yang membuka dan memimpin Interfaith Walk 2023 menyampaikan, kegiatan tersebut dihadiri oleh para tokoh nasional dan tokoh lintas agama antara lain Walikota Jakarta Pusat, Dhani Sukma; Putri Ariani; ibu Helmi Halimatul Udhmah; Lilik Kurniawan (Deputi BNPB). Kegiatan ini akan menjadi wadah konsolidasi bagi seluruh elemen keagamaan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia”, ungkap Nasaruddin Umar.
“The power of we…,kepada kemua peserta, tanpa melihat etnis, pangkat dan latar belakang dari yang hadir sebagai suatu kesatuan bhineka tunggal ika, ujar Prof Dr Nasaruddin.
Ditambahkan “The power of We, kekuatan dan kedasyatan dari semua & siapa saja yang hadir pada Interfaith Walk 2023. Pada 17 Agustus 2023 yang lalu baik Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral merayakan upacara bendera bersama sebagai tanda dukungan semua umat beragama, etnis, golongan kepada Negara Republik Indonesia, berarti Masjid Istiglal ini menciptakan melting pot, Indonesia mini untuk seluruh agama & etnis di Indonesia”, ujar Prof Nasaruddin Umar.
“Dalam memperingati hari Santri. Santri itu adalah siapapun punya jiwa keagamaan dalam batinnya dan punya komitmen religiousitas dalam hatinya serta mengamalkan komitmen nya itu dalam bentuk kehidupan bermasyarakat, maka sesungguhnya dapat disebut dengan santri atau Candri dalam Bahasa Jawa Kuno dari Bahasa Hindu Sansekerta. Maka semua yang hadir pada acara Interfaith Walk 2023 dan mengamalkan komitmen beragamanya adalah juga seorang santri, apapun agamanya, sebagai hikmah merayakan hari Santri”,ujar Prof Nasaruddin Umar.
“Empat bulan lagi kita akan memasuki masa Pemilihan Umum, sebentar lagi kita akan memilih Kepala Negara yang terbaik untuk memimpin Indonesia. Biarkanlah meskipun orang tersebut berbeda, tetapi kita tetap utuh dan satu. Jadi Imam Besar menghimbau agar kita sebagai umat beragama memberikan contoh dengan berpartisipasi dengan tujuan memilih pemimpin yang terbaik. Jika belum menemukan pemimpin yang terbaik sesuai dengan apa yang kita inginkan sesungguhnya, maka minimum kita mencegah orang jahat menjadi pemimpin. Sekalipun disana sini ada perbedaan, tapi kita dinginkan kepala kita dilingkungan rumah ibadah kita masing masing, di masjid, pura, gereja, hilangkan warna warna politik praktis, polarisasi dan politik identitas, tapi yang ada adalah warna warna religious, maka akan dingin & sejuk negeri ini. Ini lah the power of we, umat beragama demi Indonesia yang lebih baik, aman dan sejahtera”, tambah Prof Nasaruddin Umar.
‘’Interfaith Walk 2023 diharapkan dapat dilakukan diseluruh Indonesia, agar bangsa Indonesia memiliki toleransi beragam satu sama lain, juga diharapkan menjadi inspirasi untuk memperkokoh kehidupan dan kebhinekaan di Indonesia‘’, tambah Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid & Ketua Pelakasana Interfaith Walk.
Delegasi PSMTI dipimpin oleh Ketua Umum PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia), Wilianto Tanta dengan jajaran pengurus PSMTI DKI antara lain: Untung Chandra, Ketua Pembina; Setio, Ketua Provinsi; Handi Gunawan, Ketua Jakarta Pusat; Nicholaus Phang, Ketua Jakarta Timur; Hokiky, Ketua Jakarta Barat; Mulyadi husen, Ketua Jakarta Utara.
Wilianto didampingi Jajaran PSMTI Pusat antara lain: Lintje Thomas; Jefry Oktavian, Dr Rudi Rusdiah MA, Johnny Situwanda SH, MH, Kevin Wu, Sudiono Chung, Luccy Jappy.
Sambil berjalan dan memasuki lapangan Monumen Nasional, “Imam Besar Mesjid Istiqlal berpesan kepada Rudi Rusdiah, Wasekum PSMTI, agar PSMTI atau institusi nirlaba yang lain dapat memanfaatkan ruangan pertemuan di Istiqlal untuk kegiatan kegiatan yang bersifat nasional dan bermanfaat, karena Mesjid Istiqlal ingin menjadi melting pot semua kegiatan terkait dengan semua agama dan etnis di Nusantara”, ujar Prof Nasaruddin Umar.
Salah satu rangkaian kegiatannya adalah jalan santai Lintas agama (interfaith walk). Kegiatan bertema “Harmony Interfaith Gathering’’ ditargetkan menghadirikan 2.000 ribu lebih santri dan masyarakat lintas agama yang berasal dari berbagai organisasi dan institusi pendidikan di Indonesia.
“Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menyampaikan, kegiatan tersebut akan dihadiri oleh para tokoh nasional dan tokoh lintas agama. Kagiatan ini akan menjadi wadah konsolidasi bagi seluruh elemen keagamaan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia”, ungkap Nasaruddin Umar.
“Interfaith walk diharapkan dapat dilakukan diseluruh Indonesia, agar bangsa Indonesia memiliki toleransi beragam satu sama lain, juga diharapkan menjadi inspirasi untuk memperkokoh kehidupan dan kebhinekaan di Indonesia”, tambah Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid (18/10/2023).
Sejalan dengan SE Mentri Agama No. 10 Tahun 2023 tertanggal 11 Oktober 2023, salah satu tema besar kegiatan hari santri tahun ini adalah Perdamaian, terang Karim Bakri selaku Ketua Panitia. “Dalam tradisi Islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan. Santri sebagai teladan dalam menjalani jihad dan buku sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, para santri memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan” jelas Karim.
Koordinator acara Interfaith Walk 2023, Fahri Badina menyampaikan kegiatan ini akan dirangkainkan dengan berbagai macam hiburan pada Minggu, 29 Oktober 2023.