Jakarta, KomIT – Ratusan startup dengan berbagai aplikasi dari ecommerce, transportasi, fintech, bitcoin, virtual office, game hingga adopsi binatang peliharaan memperagakan produknya di Tech in Asia 2016 di Balai Kartini (16/11/2016). Tim Komite.ID berkesempatan juga mengunjungi kantor sebuah startup, IDLearn yang memberikan solusi unik animasi HD untuk Pendidikan SD, SMP hingga SMA.
Proses belajar mengajar seringkali menemui hambatan seperti Guru kesulitan menyampaikan sebuah teori, kendala logat bahasa ketika belajar bahasa Inggris, serta mungkin permasalahan di rumah yang membuat baik Guru maupun siswa tidak antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan animasi IDLearn diharapkan mampu menjembatani permasalahan di atas sekaligus merubah proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
IDLearn atau Indonesia Learning memberikan solusi Pendidikan dengan teknologi Animasi & Grafis HD (High Definition). Dengan aplikasi ini proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan (entertaining),meningkatkan konsentrasi para siswa dan membuat mereka merasa lebih betah di kelas. Pada akhirnya hal ini akan memudahkan tugas para guru mencerdaskan bangsa, ujar Randy Bimantoro CEO & Founder IDLearn dari PT Sukses Mulia Persada (SMP). Aplikasi IDLearn ini bukan untuk menggangu dan menggantikan peran guru, namun membuat pekerjaan seorang guru menjadi lebih mudah, membuat pelajaran lebih menarik bagi siswa dan tentunya menyenangkan bagi para guru.
Dengan teknologi komputer guru mendapatkan alat bantu dalam proses belajar mengajar sehingga menjadi lebih menyenangkan dan lebih memudahkan siswa untuk mengerti sebuah proses melalui animasi multimedia ujar Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada acara panel diskusi saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bidang UMKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif, Kadin Indonesia.
Pada Hari Guru, 25 November 2016 persoalan distribusi guru masih saja tidak merata. Diperkotaan, di Jawa dengan jumlah guru yang berlebihan, namun didaerah terpencil jumlah guru sangat kekurangan. Jumlah guru SD sebesar 1.64 juta dengan ratio siswa per guru sebesar 14 (2015/2016). Di Jawa Barat banyak kelebihan guru SD, namun kontras dengan Papua yang kekurangan guru SD. Sarana Internet dan multimedia konten seperti IDLearn dapat membantu mengurangi kesenjangan ini dengan memberdayakan Guru memanfaatkan produk IDLearn.
Dibutuhkan satu tahun bagi Randy sejak mulai membangun tim pengembang aplikasi media dan akuisisi PT SMP (2011). Dua tahun selanjutnya bersama tim pengembang software dan konten animasi pendidikan, mulai dari ide dan catatan manual para guru untuk didigitalisasi dan dikonversi menjadi bentuk animasi yang menarik dengan merek IDLearn, dibimbing oleh konsultan yang terbiasa bekerja dengan Unicef dan PBB. Begitu selesai produksi, produk IDLearn juga sudah sempat dimanfaatkan oleh sekolah-sekolah di Jawa Barat.
Di pasar, konten pendidikan animasi untuk sekolah dasar menengah belum banyak dan IDLearn memiliki beberapa kelebihan dibandingkan saingannya dipasar, yaitu: (1) animasi yang lengkap 2D; 3D; (2)Konten high definition yang dibuat sendiri bukan copy paste dari youtube dll; (3) sehingga merupakan kebanggan sendiri sebagai produk anak bangsa yang dibangun oleh tim pengembang Nasional dan dari dalam negeri.
Berawal dari tantangan sang ayah, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko agar Randy dapat turut mencerdaskan bangsa dengan memberikan contoh aplikasi pendidikan dan program simulasi pendidikan militer di TNI, yang kemudian diaplikasikan oleh Randy pada dunia pendidikan dasar dan menengah. Hal ini tampak bagaimana konten pembangunan karakter nasional (Bamper) ditanamkan di produk IDLearn agar generasi masa depan bangsa Indonesia lebih percaya diri, beretika selain meningkatkan kecerdasan, yang menjadi trademark dan kelebihan dari IDLearn ini.
Hal tersebut dapat dilihat dari awal ketika membuka aplikasi IDLearn untuk masuk ke bab-bab mata pelajaran; siswa mendapatkan Animasi, misalnya mengenai etika “Menjaga Kebersihan”. Animasi tersebut menggambarkan seorang anak membuang sampah sembarangan kedalam selokan kemudian diikuti oleh anak anak lainnya; sehingga menyebabkan saluran menjadi mampet dan mendatangkan musibah banjir serta menjadi sarang penyakit. Animasi yang juga sempat diperagakan oleh tim IDLearn kepada editor Komite.ID yang menjadi fokus tulisan ini; adalah terkait misalnya animasi mengenai “Hak dan Kewajiban dari HAM”. Juga bagaimana menumbuhkan Character Building dan rasa cinta kepada budaya nasional, seperti Reog Ponorogo yang menjadi objek copas Negara tetangga dan juga Animasi mengenai Candi Borobudur, agar siswa milenial RI mengenal budaya serta peninggalan nenek moyang masyarakat Indonesia.
Kedepan software animasi yang masih computer based learning memanfaatkan Desktop dan Notebook, akan di port kedalam Aplikasi Androids; IOS Apple dan dapat di download di Apps store seperti Google dan Apple. IDLearn juga mengikuti arah perkembangan pasar yang menuju digitalisasi dan MobileFirst, atau Gadget mobile menjadi primadona dan majoritas dari populasi Gadget di Indonesia
Dengan program pemerintah untuk meningkatkan Broadband, maka kedepan IDLearn juga dapat di akses dari Clouds; mengingat NKRI memiliki 17,000 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke; sehingga sulit jika harus ditangani oleh tim support ke setiap daerah di kota hingga diperdesaan. Data dari Komite.ID ada 70,000 lebih desa di Indonesia.
Akhir tahun ini, PT SMP akan mendisribusikan IDLearn bundle dengan Lenovo Multimedia Notebook ke 250 sekolah. Dengan jumlah sekolah yang ada di Indonesia saat ini lebih dari 270.000 sekolah, tim IDLearn mengajak para stakeholder di dunia pendidikan Indonesia membantu tim IDLearn agar dapat memeratakan pendidikan yang lebih menyenangkan dan efektif hingga ke pelosok Indonesia. Maju tidaknya suatu Negara ditentukan oleh pendidikan di Negara tersebut. Sukses Persadaku. Sukses Indonesiaku (rrusdiah@yahoo.com)