Terjadinya Anomali Satelit, Telkom Lakukan Recovery Transponder

0
3570

Jakarta, KomIT – Manajemen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dalam pernyataan resminya  kepada sejumlah media kemarin  mengungkapkan bahwa pada hari Jumat (25/08) sekitar pukul 16.51 WIB telah terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1 sehingga semua layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu.

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo nengatakan sebagai langkah antisipasi dan untuk kontinuitas kualitas layanan kepada pelanggan, Telkom saat ini melakukan recovery layanan transponder dengan mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lainnya. Penyebab masalah yang dialami satelit Telkom 1, yang akhirnya mempengaruhi kinerja sejumlah layanan komunikasi ke konsumen seperti ATM dan siaran televisi pada Jumat. 

Transforder adalah bagian dari satelit yang menerima, memperkuat  dan mengirimkan sinyal kembali ke bumi. Bagian ini disewakan Tekom ke pengguna.Satelit Telkom 1 memiliki kapasitas 24 transponder, dan beroperasi pada frekuensi C-Band. Sementara penggantinya, satelit Telkom 4 direncanakan membawa 60 transponder,  sebanyak 36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan sisa 24 transponder akan dipasarkan untuk India.

Sementara itu, Assisten Vice President  External Communication Telkom Pujo Pranomo menyampaikan permohonan maafnya atas kejadian tersebut. Dia mengatakan , meski sudah berumur 18 tahun, sejak diluncurkan pada Agustus 1999, namun diyakini satelt itu masih bisa melayani hingga beberapa tahun mendatang. “Dalam upaya perbaikan satalit tersebut, kami sudah minta bantuan Lockheed Martin dari Amerika Serikat selaku pihak pembuat,” katanya.

Seperti diketahui, gangguan pada satelit Telkom 1 yang mengudara sejak 1999 tersebut  menghambat siaran NET TV dan ANTV. Hambatan komunikasi berbasis Very Small Aperture Terminal (VSAT) juga terjadi hingga mempengaruhi sejumlah ATM milik BCA yang mendadak offline. Telkom 1 atau A2001A, diluncurkan  melalui roket Ariane-42P yang dibangun oleh perusahaan Arienespace. Peluncuran dilakukan di Kourou, Guyana Perancis. Ia memiliki konfigurasi dengan transponder band 24 C dan 12 extended C-Band. Telkom 1 mengorbit di posisi 108 derajat Bujur Timur, posisi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan Australia bagian utara.

Ditempat terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri,  Rohan Hafas mendata akibat gangguan satelit Telkom 1  itu, sebanyak 2000 mesin ATM Mandiri yang menggunakan jaringan VSAT Telkom menjadi terganggu dan untuk mengatisipasinya  dipindahkan sementara menggunakan jaringan tetap atau fixed line. “ATM yang terkena dampak anomali berlokasi di daerah yang sulit terjangkau, sementara ATM yang di sejumlah kota  besar menggunakan jaringan GSM atau non satelit,  sehingga tidak terganggu,” katanya. Saat ini, ATM Bank Mandiri  berjumlah 17.685 unit. (red)

 

(red)