Jakarta, KomITe- Internet of Things, ditenggarai banyak pihak bakal menjadi primadona bisnis telekomunikasi masa depan. Bayangkan saja, miliaran device akan terkoneksi satu sama lain. Salah satu jenis koneksi yang akan tumbuh dan berkembang adalah menggunakan teknologi Narrowband.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Research and Markets, pertumbuhan chipset khusus yang menggunakan Narrowband pada perangkat Internet of Things atau IoT akan tumbuh hingga 60.85% dari 20177 hingga 2021 mendatang. Hasil riset tersebut memperhitungkan atau mempertimbangkan penjualan chipset NB-IoT yang dibutuhkan berbagai pengguna akhir seperti operator seluler, penyedia layanan telekomunikasi, dan OEM di perusahaan pertanian, otomotif, dan konsumen dan perusahaan utilitas listrik.
Dalam laporannya tersebut, Research and Markets terdapat 6 pemain utama chipset NB-IoT ini. Siapa saja? Ericsson, Huawei Technologies, Intel, Nordic Semiconductor, Sequans, dan u-blox diproyeksikan akan menjadi supplier utama dalam industry chipset tersebut. Baru akan diikuti oleh vendor terkemuka lainnya yang ada di pasaran seperti Altair Semiconductor, CommSoild, Nokia, Qualcomm Technologies, Samsung, dan Vodafone.
Mengomentari laporan tersebut, seorang analis dari tim peneliti mengatakan “Tren terbaru yang mendapatkan momentum di pasar adalah penerapan teknologi NB-IoT di bandara. Seperti yang dilakukan oleh Technavio adalah penyebaran NB-IoT di bandar udara. Bandara mengadopsi beberapa sistem dan teknologi cerdas untuk beralih ke bandara pintar. Sebuah bandara cerdas melibatkan integrasi beberapa teknologi sensor dan komunikasi untuk memungkinkan pertukaran data antara mesin, konsumen dengan mulus”.
Salah satu fokus utama adalah memperbaiki pemrosesan penumpang di berbagai pos pemeriksaan. Bandara melihat perluasan infrastruktur TI mereka untuk mengakomodasi kios dan teknik pemrosesan lainnya untuk mempersingkat waktu tunggu para penumpang. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menerapkan teknologi komunikasi yang efisien, yang akan memungkinkan interkoneksi berbagai wilayah di bandara.
Selain itu, dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa salah satu pendorong utama pasar ini adalah Meningkatnya adopsi komunikasi M2M. Komunikasi M2M adalah komunikasi yang diperlukan untuk pertukaran informasi antar perangkat tanpa bantuan manual. Sensor diintegrasikan ke dalam mesin, dan sensor ini digunakan untuk memperoleh data dan mencatat informasi.
Di mana, teknologi NB-IoT terus menggantikan teknologi saluran M2M konvensional, seperti Bluetooth, DSL, dan WLAN, untuk aplikasi (termasuk smart meter dan smart parking) yang memerlukan kecepatan data dan konektivitas jarak jauh yang rendah. Koneksi M2M yang dibutuhkan untuk meter cerdas, parkir cerdas, pertanian cerdas, dan bangunan cerdas memiliki tingkat data yang rendah. Oleh karena itu, mereka membutuhkan teknologi yang telah dibangun untuk mendukung kecepatan data yang rendah.
Itu sebabnya, teknologi NB-IoT menjadi pilihan ideal karena bekerja dengan kecepatan data rendah (10 kbps) dan juga pada spektrum 200 kHz. Modul NB-IoT juga memiliki masa pakai baterai 10 tahun.
Di sisi lain, dalam laporan tersebut juga menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan pasar ini adalah Pertumbuhan LTE-M. Teknologi LTE-M telah dikembangkan untuk memungkinkan perangkat IoT terhubung ke jaringan 4G. LTE-M adalah teknologi yang akan datang, dan pertumbuhannya dapat berdampak drastis pada penjualan chipset NB-IoT.
Alasannya, Teknologi NB-IoT memiliki beberapa masalah interoperabilitas, yang telah membatasi pertumbuhannya. Tantangan ini telah diatasi dengan standar LTE-M. Selain itu, ada perbedaan marjinal harga dan performa baterai. LTE-M memiliki efisiensi kinerja tinggi dan sangat fleksibel. LTE-M juga mendukung kecepatan data sekitar 100 kbps, dan ada biaya layanan yang lebih rendah karena dapat digunakan pada operator sekarang yang tersedia. LTE-M dapat digunakan pada jaringan 4G yang ada, yang mengurangi biaya infrastruktur.
Sebagai informasi, Narrowband IoT atau NB-IoT adalah teknologi standar yang dikembangkan dengan menggunakan power yang rendah untuk area network yang luas atau sering juga disebut sebagai Low Powe Wide Area Network. Teknologi ini dapat menghubungkan dengan menggunakan frekuensi telekomunikasi selular. Sebuah teknoligi yang didesain untuk digunakan oleh Internet of Things dan Mobile IoT.
Beberapa pihak melihat perkembangan IoT ini akan banyak menggunakan teknologi Narrowband IoT karena kemampuannya. Alasannya, teknologi ini memiliki berbagai keutamaan. Seperti, cocok untuk melayani ruangan dalam gedung, harga yang murah, baterai yang awet, serta mampu melayani device dalam jumlah besar.
NB-IoT ini dapat diimplementasikan pada spectrum LTE atau Long Term Evolution. Baik menggunakan blok yang sama pada LTE normal maupun blok sumber daya yang tidak terpakai dalam guard band. Hal ini dianggap cocok untuk re-farming spectrum GSM. (telko.id)